Chap 1.

0 0 0
                                    

Hallo hallo hallo semua...! Gimana kabar kalian??? Wahhh author udah lama nggak ketemu kalian nihhh kangen banget sama para readers ku tersayang💗💗 kalian pada kangen juga nggak nih???

Nahhh buat hilangin rasa kangen kalian ke author aku punya satu cerita lagi nih buat kalian hehehe tapi agak beda yaaaa... Buat yang suka cerita islami gitu mungkin bakal suka deh sama yang satu ini...🤗🤗 Ok guys gak usah nunggu lama² lagi karena semakin kalian menunggu semakin jauh pula dia pergi(author mode galau) ok langsung ke cerita enjoyyyyy💗💗





























Awal yang indah untuk menjalani hari-hari di ibu kota Indonesia ini... Terlihat seorang wanita bercadar dengan mata cantik nya tengah menyiram tanaman di depan sebuah rumah minimalis di belakang sebuah pondok pesantren.

Di tengah seriusnya ia menyiram berbagai tanaman hias sepasang tangan besar melingkari pinggangnya dengan mesra dan manja...

"Mas... Jangan mulai deh, nanti banyak santri yang liat aku malu..."

Dengan sedikit tergesa-gesa wanita itu melepas rengkuhan sang suami yang ia panggil mas tadi. Sementara pria tersebut malah memajukan bibirnya sebagai tanda bahwa ja merajuk.

"Mas kangen sama kamu sayang... Emang Rara nggak kangen sama mas hm?" Tanya sang suami cemberut. Istrinya tertawa melihat tingkah suaminya.

"Rindu itu pasti mas... Cuman harus tahu tempat juga... Jangan di depan begini, kalau ada santri yang lewat atau ustadz-ustadzah gimana?"

"Ya udah deh iya... Mas salah... Maaf ya sayang..." Ucap sang suami mengalah.

Istrinya hanya mengangguk lalu kembali menyiram tanaman hingga semua selesai.


Sementara di sisi lain...
.
.
.
.
.
.
.
.

Seorang gadis muda tengah bersantai di taman belakang rumahnya dengan di temani secangkir teh hangat dan sepiring biskuit susu favorit nya.

"Permisi nona... Tuan dan nyonya akan berangkat sebentar lagi... Nona di minta untuk datang menghadap mereka"

Mendengar hal itu lantas ia berdiri dan menatap manis bodyguard yang bertugas di rumah nya.

"Om lucca tolong bawain teh sama biskuit key ke kamar ya... Key mah ke bunda sama ayah dulu"

Lucca mengangguk dan membawa sepiring biskuit serta secangkir teh itu ke kamar nona muda rumah ini.

Kita beralih dulu sebentar ke latar belakang keluarga Keysa Gerlind Venina atau biasa di panggil key.

Jadi ayah Keysa adalah orang penting di sana, saham perusahaan nya berada di 3 negara luar yaitu Eropa, Mexico, serta Mesir. Jadi tidak heran jika kehidupan Keysa sangat mewah dan terjamin, sementara itu sang bunda bekerja sebagai seorang Dokter serta pemilik klinik terkenal dan terbesar di sana.

Walaupun orang tua nga sibuk namun mereka berdua tak pernah lalai membiarkan putri satu-satunya mereka terabaikan tanpa di beri kasih sayang atau perhatian. Keysa adalah anak terakhir dari 4 bersaudara... 3 kakak nya adalah laki-laki.

Begitulah secuil latar belakang keluarga Keysa.

"Bunda ayah...!" Panggil di bungsu pada orang tua nya.

Sang bunda yang mendengar suara anak kesayangan nya itu lantas membuka tangan dan memeluk erat putri nya tak lupa ia juga mengecupi wajah anak nya.

"Kata om lucca bunda sama ayah panggil key... Kenapa?" Tanya Keysa penasaran.

Sang ayah mendekat dan mengacak rambut putri nya karena terlalu gemas. "Ayah sama bunda mah pamitan sama kamu sayang... Kemungkinan ayah bunda pulang dua sampai 3 Minggu lagi, jadi kamu di rumah sendirian... Nggak masalah kan cantik?" Tanya sang ayah sedikit khawatir.

Si bungsu menggeleng cepat sembari tersenyum manis meyakinkan sang ayah. "Nggak kok yahh... Key baik-baik aja kok sendirian di rumah, lagian kan key kalau bosen kan bisa main ke kost an kakak"

Sang ayah pun membalas tersenyum. "Yaudah kalau gitu bentar lagi pesawat landing... Bunda sama ayah berangkat ya nak... Kamu baik-baik di rumah jangan bandel, jaga makan, jaga kesehatan, jangan kecapean, dan ingat selalu wajib lima waktu dan yang Sunnah juga ok... Dan lagi jangan lupa Qur'an juga harus rutin..."

"Iya ayah key nggak akan lupa kok... Ayah kan tahu key gimana kalau sampai key lupa key bakal selalu nangis karena takut kan... Jadi key nggak akan lupa"

"Ayah percaya sama key... Udah ya nak ayah berangkat dulu..."

Key lantas memeluk kedua orang tuanya dan mencium pipi mereka masing-masing. Setelah kedua orang tua nya pergi ia kembali ke kamar mengingat ia belum menunaikan ibadah sholat ashar nya.

Setelah selesai key memutuskan untuk ke dapur dan makan malam bersama semua orang yang ada di sana mulai dari seluruh bodyguard dan para pelayan. Mereka makan malam di lantai bersama-sama begitu pun Keysa. Ia sangat menikmati kebersamaan nya bersama para penghuni rumah. Tak lupa ia juga mengajak mereka untuk mengaji bersama dengan alasan ia cepat mengantuk jika mengaji sendirian.

Hingga Key juga para orang-orang itu telah menyelesaikan 10 juz Al-Qur'an di malam itu.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NASIB KU BUKAN UNTUK DI PINJAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang