"bentar, maksudnya apa ini gracio" ucap jeenan "aduh pak, ini loh anak kecil mau pecat saya, mending dia aja yang di usir dari sini, bikin ulah aja pak" ucap gracio
"Maaf pak, ini salah saya, karena saya yang buat mereka berantem" ucap Shani, ia sebenarnya kaget dengan papah nya freyan. Ia tak tahu bahwa jeenan yang punya perusahaan ini
"Gapapa Shani, Freyan jelaskan kenapa kamu mau pecat dia" ucap jeenan menunjuk kearah gracio
"Loh, bapak kenal sama Freyan, jadi bapak tahu kalau Freyan anak yang gak tahu diri sama orang tua, pasti orang tuanya membiarkan anak ini, orang tua macam apa yang membiarkan anaknya seperti ini" ucap gracio
"HEH LO JANGAN HINA ORANG TUA GUE YA ANJING, LO GATAU ORANG TUA GUE DIAM BANGSAT!" marah Freyan
"Fre, udah lah" ucap Shani memegang lengan Freyan, karna Freyan ingin memukul gracio. Untuk keadaan Shani, ia masih menangis
"Freyan, jaga omongan kamu. sekarang jelasin kenapa kamu berantem sama gracio"ucap jeenan
"Dia duluan yang bentak Shani, aku gak terima" ucap Freyan yang menatap tajam gracio, jeenan mendekati Freyan
"Aduh, aduh anak papah udah mau terima istri nya. Udah biarin nanti papah yang urus dia, kamu tenang aja ya sayang" ucap jeenan memeluk Freyan. Shani mendekat ke arah Anin, Sisca dan Feno
"M-maksud nya. P-papah a-anak?" Ucap gracio yang bingung. "Maksudnya apa sih Shan?" Tanya Anin "itu papahnya Freyan nin" ucap Shani, sontak Anin, Sisca dan Feno kaget
"Kamu gracio, temuin saya di ruangan saya. Shani Freyan ikut papah ke ruangan papah, ayo" ucap jeenan
Mereka berempat pun keruangan jeenan
"Freyan, Shani kalian duduk di sofa aja, kamu gracio duduk disana didepan kersi kerja saya" ucap jeenan duduk di bangku kerjanya
Shani menenangkan Freyan "udah fre, sabar" ucap Shani sambil mengelus punggung Freyan
"Gak bisa, dia udah bentak kamu Shan, aku gak terima, aku aja gak pernah Benyak kamu. Dia laki laki brengsek yang berani bentak istri dari seorang freyano zayyan uxas" ucap freyan
"Ini salahku fre, kalau aku gak ada niatan untuk liburan ke Jogja pasti aman Aman aja" ucap Shani, ia masih meneteskan air matanya, matanya kini pun sudah bengkak
"Enggak, ini bukan salah mu" ucap Freyan "ini salah ku fre, aku yang ajak mereka liburan, karena aku juga udah bosen dirumah terus. Mau ajak kamu tapi kamunya sibuk dengan urusan perpisahan sekolah apa lagi kamu OSIS kan di sekolah" ucap Shani
"Maafin aku Shan, habis dari perpisahan kita bakal liburan kok, tenang aja" ucap Freyan dan memeluk Shani "iya"
Kembali ke jeenan dan gracio. "Apa masalah kamu dengan anak saya" ucap datar jeenan "dia duluan pak yang mancing emosi saya" ucap gracio
"Tapi, apa pantas kamu melawan atasan kamu?" Tanya jeenan "maksud bapak?" Ucap gracio "sekarang perusahaan ini udah jadi milik Freyan jadi kamu sekarang adalah bawahanya Freyan" tegas jeenan
"I-iya pak, saya minta maaf atas perlakuan saya terhadap Freyan" ucap gracio "panggil dia yang sopan gracio Abraham!! Dia atasan kamu" tegas jeenan "i-iya pak, saya minta maaf atas perlakuan saya terhadap pak Freyan" ucap gracio
"SP 1 pergi dari ruangan saya" ucap jeenan "baik pak, saya permisi" ucap gracio dan keluar dari ruangan itu
Jeenan mendekati Freyan dan Shani
"Nak, ayo papah antar keruangan kamu" ucap jeenan dan diangguki oleh Freyan mereka kini berada di depan ruangan, dan memasuki ruangan tersebut. "Ini ruangan kamu ya fre, ingat jaga baik baik ruangan ini" tegas jeenan "iya pah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (FreShan)
Teen FictionPerjodohan tentang freshan (Freyan dan Shani) maaf jelek, maaf typo makasih yaaa yanggg mauuu bacaaaa loppp youu