00.43 malam, distrik merah.
Beberapa orang berpakaian hitam terlihat sedang sibuk membereskan beberapa mayat yang tergeletak dengan beberapa luka tembak.
Namun, tidak dengan lima orang dengan wajah tertutup yang tengah berdiri diatas genangan darah seorang lelaki paruh baya yang sudah tidak bernyawa. Tawa kelimanya mengudara membuat siapa saja yang mendengar bergidik ngeri.
Hingga suara benda jatuh mengagetkan mereka, "Who's there?" Ujar lelaki yang bersurai hitam.
Sepasang mata bulat milik seorang gadis bertubuh kecil terlihat ketakutan saat perlahan mendongakkan wajahnya, surai ungunya yang panjang dan lepek membantu dirinya untuk menutupi pemandangan mengerikan didepan sana.
"Hei, Who are you?" Kali ini lelaki dengan surai putih bertanya saat tak ada jawaban dari gadis itu.
"E-echi tadi hanya ingin lewat s-saja, t-tapi jatuh k-karena tersandung kaki orang ini" cicitnya sambil menunjuk seseorang disampingnya, matanya terpejam kembali saat melihat kepala orang itu bolong dan berlumuran darah.
"Bagaimana roger?"
Belum sempat lelaki yang dipanggil roger menjawab, sebuah pistol sudah diarahkan tepat dikepala echi.
"Apa yang sedang dirimu lakukan ditempat seperti ini, bocah" ujarnya datar, matanya menatap tajam gadis itu disela penutup wajahnya.
Diliriknya moncong pistol yang siap ditarik pelatuknya saat ini juga oleh pria dengan surai coklat itu.
"Ghost, turunkan senjata mu"
Pria yang dipanggil ghost melirik salah seorang lelaki disana, "kita tidak tahu dimana dia berasal Roger, bagaimana kalau dia sengaja dikirim kemari oleh seseorang?"
"Dia hanya seorang gadis kecil, tidak perlu repot"
"Lalu harus kita apa kan dia?"
"Bawa saja"
"Seriously?"
"Hmm" si yang dipanggil roger berjalan memasuki mobil diikuti tiga lelaki lainnya.
Echi memekik kecil saat tubuhnya diangkat seakan tak ada beban apapun oleh si surai coklat itu. Pukulan-pukulan ringan diberikan pada punggung tegap itu, pupil matanya bergetar, "turunin echi! Ngga mau! Turun-in..." Suaranya memelan di akhir akibat pukulan di tengkuk lehernya yang menyebabkan ia tak sadarkan diri.
"Jangan terlalu kasar gin" titah lelaki bersurai ungu dari dalam mobilnya.
Tubuh kecil itu diletakkan pada kursi samping kemudi, dia sedikit terpaku melihat wajah teduh echi saat memasangnya seat belt.
Namun setelahnya, kerutan pada keningnya muncul. Familiar, pikirnya.
"Menyusahkan"
Sudut bibir itu terangkat sedikit.
___________________
Mobil-mobil sport memasuki garasi mansion mewah. Seorang pria dengan surai merah sudah menyambut mereka di depan pintu.
"Kenapa belum tidur sayang?" Pria yang dipanggil roger itu mengelus lembut pipi si surai merah.
"Nungguin kalian pulang..."
Satu kecupan dihadiahi pada dahi si surai merah, keduanya berpelukan tanpa peduli masih banyak pasang mata didepan mereka. Gin melihat keduanya jengah.
"Loh? Siapa gadis yang kamu bawa?" Kali ini atensi lelaki manis itu teralih pada seseorang didalam gendongannya.
"Buka matamu, aku tahu kamu sudah bangun" bisik nya yang membuat mata bulat echi perlahan terbuka.

KAMU SEDANG MEMBACA
one shoot
Ficción Generalhanya kumpulan one shoot. kalau mau request bolehhh yaa ⚠️Warning⚠️ ⚠️BxB⚠️ BUKAN NYATA, HANYA KARANGAN PENULIS!!!