“12 Juli 2023, Hujan, kamu, dan payung.”
*
Hari ini adalah hari pertama MPLS di SMA Raga Nusa. Hari yang melelahkan karena harus berinteraksi dengan orang-orang asing, dan ini seperti mencoret tinta pada lembaran baru. Untungnya suasana di sini menyenangkan. Meski, aku harus menanggung malu karena dihukum di hari pertama masuk.
Kini matahari telah bersembunyi dibalik awan. Kelihatannya hujan akan turun. Aku, Rintik Tamara menghela nafas sembari melirik jam kecil yang melingkar di pergelangan tanganku.
Aku berdiri di pos satpam sendirian. seharusnya aku sudah di jemput.
"Mana sih om Chiko? lama banget." gumamku seraya celingukan ke arah luar gerbang.
Tak lama kemudian hujan tumpah dari langit. Mengguyur bantala dengan deras. Kini beberapa siswa-siswi yang tadinya hendak pulang, berhamburan mencari tempat untuk berteduh. Dan ada juga yang cepat-cepat mengendarai motor mereka untuk meninggalkan sekolah.
"Hih! Siapa sih Lo?!
"Gak usah tarik-tarik rambut gue juga kalik!"
"Emang iya? Sorry." Ujar seorang cowok yang datang bersama seorang gadis berambut pendek sebahu ikut berteduh di pos satpam.
Mereka berdiri di sebelahku. Lantas aku pun menoleh ke arah mereka karena kedatangan mereka diiringi sedikit keributan. Pasalnya cowok disebelahnya itu berlari sambil menarik rambut si gadis, dan gadis itu pun menjadi tak terima.
"Nyebelin banget sih! Gue tonjok juga muka Lo!" Omel gadis itu seraya mengepalkan tangannya dan hendak memukul wajah cowok itu.
"Eh! Jangan!"
Saat gadis itu mulai mengangkat tangannya, Tiba-tiba aku menahan tangan gadis itu dari belakang. Agar ia tak melambungkan pukulannya di wajah si cowok. Kasihan cowok itu, dia sudah ketakutan. Wajahnya nampak melas sekali untuk di pukul.
Dengan mata Cina-nya dan tangan yang sudah sigap untuk melindungi diri dari pukulan, dia menatap ke arahku.
Dan gadis berambut pendek ala mangkok itu menoleh ke samping untuk melihat ku. Dia pun melepaskan tanganku dari lengannya. Dia masih nampak kesal tapi sepertinya dia tidak marah dengan ku.
"Awas ya Lo! lain kali gue patahin leher lo!" Tajam gadis itu kemudian berbalik ke arahku lalu tersenyum.
"Hay!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeano with Rain [Lee Jeno]
Fanfiction"Hujan adalah Anugerah, dan Jeano adalah setumpuk luka yang indah." -Rintik Tamara. Jeano Sagara, pengagum hujan dengan sejuta kekurangannya. Jeano selalu menyembunyikan luka dalam diamnya. Meski orang-orang disekitarnya tidak tahu, namun aku menyad...