• Ternyata love languagemu menggambarkan luka emosial di masa kecilmu, atau masa lalumu.
Word of affirmation: Jika love languagemu atau bahasa kasihmu adalah “word of affirmation” kemungkinan, saat kamu kecil kamu jarang mendapatkan pujian. Kamu jarang mendapatkan apresiasi berupa perkataan, kamu sering dikeritik tajam oleh orang tuamu, oleh orang sekitarmu yang membuat luka emosial di dirimu.
Contoh: Komentar yang diucapkan tanpa hati-hati bisa membuatmu meragukan diri sendiri dan merasa tidak dihargai.
Acts of service: Jika love languagemu atau bahasa kasihmu adalah “Acts of service” kemungkinan, saat kamu kecil kamu sering merasa diabaikan. Orang tuamu, atau orang-orang di sekitarmu sering mengabaikan kebutuhanmu, sehingga dapat membuat kamu merasa tidak penting.
Contoh: Janji-janji yang diingkari atau usaha yang tidak terlihat dari pasangan bisa menimbulkan rasa kecewa yang dalam.
Receiving gifts: Jika love languagemu atau bahasa kasihmu adalah “receiving gifts” kemungkinan, saat kamu kecil kamu tidak mendapatkan peran orang tuamu. Ketidakhadiran simbol-simbol kecil seperti perhatian yang dapat membuat kamu merasa terlupakan.
Contoh: Ini bukan soal materialisme, tapi bagaimana perhatian diekspresikan melalui hadiah yang dipilih dengan hati-hati.
Quality time: Jika love languagemu atau bahasa kasihmu adalah “quality time” kemungkinan, saat kamu kecil kamu sering merasa diabaikan atau dilupakan sehingga kamu sering merasa tidak berharga.
Contoh: Orang yang terus-menerus sibuk atau teralihkan saat bersama denganmu membuatmu merasa sendirian dalam hubungan.
Physical touch: Jika love languagemu atau bahasa kasihmu adalah “word of affirmation” kemungkinan, saat kamu kecil kamu jarang mendapat sentuhan fisik, seperti pelukan atau ciuman.
Contoh: Sentuhan fisik adalah cara menguatkan koneksi, dan ketidakhadirannya bisa membuatmu merasa jauh.