𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰!!!
Tap! Tap! Tap!
Sreettt!
Sepatu putih bermerek air Jordan itu seketika membuat rem mendadak dibelokkan kelas setelah berlari kencang dari tiap koridor sekolah pagi ini, sang pelaku menyipitkan mata dengan pupil bergulir menyapu tiap orang-orang yang datang untuk mencari jejak seseorang yang ia incar.
Bagaikan sinar laser merah akhirnya punggung perempuan yang berjalan didepan sana tertangkap oleh pandangan gadis yang tak lain adalah Stella ini.
"JULIETAI!!!" lemparan buku melayang kedepan.
Dengan gerakan slow motion perempuan dengan rambut gelombangnya yang indah itu berbalik, matanya terbelalak kala sebuah buku tebal melayang kedepan wajahnya dan.
Dugh!
"Juliet!" pekik beberapa murid yang terkejut.
"Mampus! Kena lo sekarang!"
Tubuh Juliet tumbang kebelakang dengan pelipis yang bercap merah sampai ke dagu, belum sempat bereaksi seseorang langsung menindih nya mencekik leher perempuan itu.
"Uhuk! Lep--as! Lo gila--uhuk!!! Stela!"
"Mau lari kemana lo hah?! Ngaku kalau lo yang ngasih obat perangsang ke minuman gue semalam iya?! Brengsek juga lo, asal lo tau karena perbuatan lo gue harus--!" Stella menggantung ucapannya, tak mungkin juga ia langsung membeberkan malam gilanya di hotel pada mata semua murid saat ini.
"Lepasin gue!"
"Oh tidak bisa, enak banget lo! Lo hampir buat masa depan gue hancur! Rasain lo sekarang gue bales! Gue pites-pites batang leher lo," Stella guncang cengkraman tangannya dileher Juliet yang terus berontak.
"Apa tuh? Pagi-pagi udah buat ribut aja ayok nonton mumpung gratis!" ajak Levando pada temannya yang lain termasuk Alghafar sendiri.
"Stella! Stella yaampun!" seruan Thea yang berlari ke kerumunan itu membuat ke-empat nya terbelalak.
Apa tadi? Stella?! Jadi yang membuat kekacauan di pagi ini adalah Stella?! Segera mereka bergegas mendekat tak terkecuali Alghafar, semua murid seketika memberikan akses jalan untuk kelimanya melihat.
"Ngaku! Ngaku gak lo kalau lo masih gak mau ngaku gue putusin urat nadi lo!" geram Stella menggertakkan gigi.
"I--iya, iya itu gue-- ahhh ... " akhirnya Juliet bisa bernafas lega setelah Stella sedikit melonggarkan cekikan nya, "Lo emang sinting ya cupu?! Lo mau buat gue mati didepan semua orang hah?!"
"Lebih sinting mana lo sama gue? Lo yang campurin obat perangsang itu ke minuman gue sialan!"
Juliet mengerjap lantas berdehem, rupanya dia sudah ketahuan, "Y--ya, yaitu salah lo juga! Gue nyuruh pelayan buat ngasih minuman itu ke cewek yang pake dress hitam, lo malah pake dress yang seharusnya dipake Thea!"
Stella melotot dengan senyum miring dan anggukan beberapa kali, "Oh gitu, paham gue sekarang sama jalannya otak lo. Jadi kalau Kakak gue yang pake dress dari lo obat itu bakal diminum dia! Gini ya rencana busuk lo, emang perlu gue kasih pelajaran--!"
Tangan Stella yang sudah terangkat dengan kepalan erat terhenti, ia menoleh keatas dimana Alghafar menahan pergelagan tangannya dan menarik tubuh Stella agar berdiri.
"Lepasin gue! Biar gue bales si nenek lampir itu! Awas lo ya! Urusan kita belum selesai! Belum!" teriak Stella kala tubuhnya ditarik pergi oleh Alghafar bahkan laki-laki itu langsung mengangkat nya ala karung beras, "Belum selesai! Gue tunggu lo Julietai!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Protagonis't Little Sister
General Fiction(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 6) ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ______________ Dalam novel berjudul 'kisah untuk Alghafar' karakter laki-laki itu digambarkan sebagai sosok dingin yang tak suka menebar senyum...