----
Setelah Leo pergi dari pekarangan rumahnya, Syafira bergegas masuk. Dia mengetuk pintu berkali-kali, tapi tidak ada jawaban.
"Bu Assalamualaikum, ini Syafira Bu buka!" mengetuk pintu, nada mulai kesal.
Karena tidak ada jawaban, dia mencoba memutar gagang pintu dan terkejut saat mendapati pintu tidak terkunci. Begitu masuk, Syafira melihat keadaan rumah yang berantakan. Saat masuk lebih dalam, dia terkejut menemukan ibunya pingsan dengan dahi memar.
"Loh Bu! Ibu kenapa?! Bangun, Bu!" Panik Syafira, mendekati ibunya.
Tanpa berpikir panjang, Syafira berlari keluar rumah dan memanggil tetangga untuk meminta bantuan. Bersama para tetangga, akhirnya dia membawa ibunya ke rumah sakit. Setelah dokter memeriksa ibunya, Syafira berbicara dengan dokter mengenai kondisi ibunya.
"Ibu kamu mengalami luka memar yang cukup serius. Apa yang terjadi sebelumnya?"Ucap dokter Tersebut serius
Syafira menggeleng, bingung "Saya nggak tahu, Dok... Saya baru pulang sekolah tadi. Tiba-tiba saya ngeliat ibu saya sdh pingsan didalam rumah"
Dokter itu mengangguk "hmm baiklah, ini tolong kamu urusan surat administrasi ibu kamu ya"
Syafira mengambil surat itu kebingungan memikirkan biaya administrasi rumah sakit. Akhirnya, dia memutuskan menggunakan tabungannya untuk keperluan ibunya.
(Diruang perawatan)
Di ruang perawatan, setelah ibunya sadar, Syafira mencoba mencari tahu apa yang terjadi.
"Bu, apa yang terjadi? Kenapa bisa sampai seperti ini?"tanya Syafira lembut, menahan emosi
menghela napas "Ayah tirimu... dia datang minta uang. Ibu nggak punya, dan... dia marah besar."Ucap ibunya lirih
Syafira terdiam, rahangnya mengeras. Tangannya mengepal, menahan amarah yang mulai muncul di hatinya.
"Permisi ibu boleh saya periksa sebentar?"Ucap dokter itu
"Baik kepada ibu baik, tidak perlu menginap tapi harus istirahat lebih ya Bu, ibu sdh boleh pulang"ucap dokter itu sambil tersenyum manis
"Terimakasih dokter"ucap Syafira tersenyum tipis
mereka pun pulang, dan Syafira bersiap untuk kembali ke sekolah keesokan harinya.
🌵🌵🌵
(Keesokan harinya)Syafira bangun subuh untuk sholat, lalu menyiapkan bekal untuk dirinya dan ibunya. Ia berangkat pagi dan berjalan ke halte untuk menunggu bus karena om-nya tak bisa mengantar.
Saat sampai di sekolah, dia melihat April yang melambaikan tangan, namun Syafira hanya membalas dengan senyum tipis.
"Pagi kawan!" April mendekatinya dgn nada ceria
"yaa pagi juga"Balas syafira tersenyum singkat
"yuk ke lapangan. Katanya Hari ini pembagian kelas!"Ucapnya menarik tangan Syafira
Mereka berdua berkumpul di lapangan untuk menerima pembagian kelas. Saat pembagian, ternyata Syafira dan April sekelas. Mereka pun menuju ruang kelas mereka bersama siswa lain, dipandu oleh kakak OSIS.
(Di dalam kelas)
kakak pembimbing yang ternyata adalah Leo bersama dua temannya, memperkenalkan diri satu per satu.
Leo menyapa kelas dengan senyum tipis "Hai semuanya! Gw Leo selaku Kakak pembimbing kelas Manajemen Ya dan ini rekan kakak, sebelah kiri naman kak Dion sedangkan yg cewek ini namanya kak Nabila." Ucapannya memperkenalkan mereka, Nabila mengangkat tangan melambai-lambai kan tangan. Sedangkan kan Dion sok cool di depan adik-adik kelasnya yang cewek-cewek, Leo yang melihat Dion begini ingin mengumpat saja rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Yang Berubah
Teen FictionLeo, seorang kakak kelas yang tertarik kepada Syafira, siswa baru yang terlihat tenang dan misterius. Rasa penasaran leo membuatnya mencari informasi tentang syafira, bahkan sampai memantau media sosialnya. Suatu hari, dia menghubungi Syafira melalu...