1

14 1 0
                                    

      "Keilan Savero kamu pernah bekerja di perusahaan Maximilian hebat juga kamu bisa masuk ke perusahaan besar jadi Sekretaris pula terus kenapa malah berhenti dan malah mau melamar kerja di perusahaan kami?"

     "Yah walau pun perusahaan kami ini lumayan besar tapi perusahaan ini bukan perusahaan besar seperti tempat perusahaan kerjamu dulu?" tanya HRD di sebuah perusahaan, Baron namanya dengan senyum profesional

      "Karena saya tertarik dengan perusahaan ini yang..."

     "Saya sebenarnya sudah mendengar berita tentang anda yang korupsi bahkan menjual file penting ke perusahaan saingannya Perusahaan Maximilian kan? Jadi apakah karna itu kamu pindah ke perusahaan ini?" potong Baron dengan senyum profesionalnya yang masih bertahan

     Keilan yang mendengar itu terperangah tidak percaya. Siapa yang menyebarkan fitnah seperti itu?, pikirnya

      "Sepertinya anda salah faham pak?"

      Keilan berusaha tenang walau sebenarnya dirinya bingung tentang soal korupsi yang di bicarakan orang di depannya

      Ayolah, dirinya juga bingung kenapa bisa ada di dunia ini. Dirinya tiba tiba saja terbangun di mejanya, ya meja asisten perusahaannya tempatnya dulu bekerja, bukan dulu juga tapi kemarin.

       Kemarin setelah dirinya bangun tiba tiba saja CEO perusahaan itu langsung mendatanginya dengan wajah yang sangat mengerikan, langsung saja dirinya di pecat dengan tidak hormat dan untung saja dirinya tidak dilaporkan ke pihak berwajib dengan alasan perbuatannya lebih dulu terungkap. Sedikit aneh memang tapi memang begitu adanya, aku pun agak bingung

      "Saya tidak salah faham karena hal itu memang fakta, saya tau dari CEO mu dulu"

     "Apakah kau mau terus mengelak dari perbuatanmu sendiri?"

      Mana gua tau gua juga baru disini kemarin vangke, pikirnya dengan kesal

       "Saya memang tidak melakukan hal seperti itu. Karena sepertinya anda memang tidak mau menerima saya, saya akan pergi maaf karena telah mengganggu aktivitas anda, permisi "

      Setelah mengatakan seperti itu Keilan melangkahkan kakinya pergi keluar dari ruangan itu

      Dengan tidak sadar Keilan melambaikan tangan untuk menghentikan taksi, taksi berhenti dengan mulus dan seakan tubuh ini sudah terbiasa, dirinya masuk
ke dalam dan langsung menyebutkan sebuah alamat

       "Perumahan elit Anggrek 03" Ucap Keilan dengan mulus

       "Baik pak" jawab supir taksi itu dengan hati hati saat mendengar tempat elit itu

        Keilan yang mendengar perkataannya sendiri, terkejut. Dimana tempat dengan nama Perumahan elit Anggrek 03? Tidak tidak tidak yang lebih penting kenapa dirinya bisa tau tempat dengan nama itu? Kemarin pun dirinya menginap di hotel?, pikirnya

        Pikirannya terus bergelut tentang kenapa dirinya bisa tau tempat itu. Sampai sang supir taksi berbicara bahwa tempat tujuannya telah sampai.

         Dengan penasaran Keilan melihat rumah yang sangat besar dan mewah. Dirinya terperangah melihat kemegahan rumah yang bisa di sebut mansion itu.

Transmigrasi menjadi AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang