Suasana kediaman keluarga Juanda cukup rusuh pagi ini. Siapa lagi jika bukan Alkana si sulung Juanda. "Bunda! Kaos kaki Abang di mana sih?! Kok di lemari ngga ada?!," suaranya cukup menggelegar di penjuru rumah.
" Di ruang setrika coba, siapa tahu kebawa," ujar sang bunda. Tangannya dengan lihai membolak-balik ikan goreng di dalam wajan. "Bun, Atta hari ini pulang telat, mau main dulu," Izin Attaya. "Boleh, mau kemana emang?," tanya bunda.
"Mau ke Gramed terus nongkrong di cafe bentar," jawab Attaya sembari mengekori sang bunda ke arah meja makan.
"Jangan malam-malam pulang nya,".
"Oke! Cayang bunda dehh,".
"Mau kemana kamu?!," tanya Alkana yang sedang menuruni anak tangga. "Dih!! Kepo! Ada deh," Alkana hanya mendengus malas, laku memilih untuk duduk memulai sarapan. "Yah, kan hari ini cuma classmeet, terus besok udah mau libur,".
"Liburan dong yah! Ke bandung kek atau Jogja, kita ngga masalah kok, iya ngga Bang?," tanya Attaya setelah memotong ucapan Alkana. "Huft, iya yah, liburan yuk," Alka pun turut meminta. "Yaudah, kita ke Jogja aja, soalnya ayah udah lama ngga ke sana," putus sang ayah.
"Asik-asik!!," semangat Attaya. Mereka pun segera menghabiskan sarapan dan berangkat ke sekolah.
"Bang, nanti mau ngga jemput aku sepulang main?," tanya Attaya saat di halaman depan. "Telpon aja nanti," Attaya hanya mengangguk. Keduanya pun segera meninggalkan halaman rumah dengan Attaya yang membonceng Alkana.
_____________Setibanya di sekolah, keduanya pun berpisah ke kelas masing-masing. Mereka memang berbeda kelas walaupun seangkatan. Alkana yang masuk ke jurusan IPA 2 dan Attaya ke jurusan IPS 1.
"Oi, Thea ada PR ngga?," tanya Attaya saat sudah duduk di bangkunya. "Ngga ada deh kayaknya," ujar Thea mengingat-ingat. Attaya pun hanya mengangguk. Tak lama, bell masuk pun berbunyi.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, bagaimana kabar kalian anak-anak? Sudah siap dengan PR yang ibu berikan?," tanya Bu Sri, guru ekonomi.
Attaya yang mendengarnya hanya mampu menjawab di dalam hati. Dirinya belum mengerjakan PR yang di berikan Bu Sri. "Kamu dah ngerjain Ta? Liat dong! Aku lupa ada PR," pinta Thea. "Boro-boro ngerjain Te, aku aja baru inget sekarang, tadi aku tanya ke kamu juga kan?," Mendengar hal tersebut, Thea pun ikut panik sendiri. "Kok kurang dua? Siapa yang belum ngumpulin?!," tanya Bu Sri.
Attaya pun mengangkat tangannya "Bu maaf, saya lupa hari ini ada PR," ujar Attaya. "Saya juga lupa Bu," Bu Sri yang mendengar hal tersebut pun menyuruh keduanya untuk keluar dari dalam kelasnya untuk mengerja- kan PR di luar.
Sedangkan di sisi lain Alkana saat ini tengah berada di kantin belakang karena kelasnya sedang jamkos. "Al, adek lo cantik ya? Buat gw dong! boleh ya?," tanya Kav Adeka, salah satu sahabat dekat Alka.
"Dih, di kira adek gw barang pake segala gw kasih ke lu?," Alka pun berdecak sins. "Bahasa lo di alusin dikit napa Kav," ujar Feri Ariawan. Kav pun mendapat jitakan di kepala. Bukan ulah Alka melainkan oleh Alam Danuarta.
"Yee, iya iya deh," sungutnya sebal. "Oh ya, libur semester nanti lo pada mau liburan ke mana?," tanya Feri. "Keluarga gw mau ke Jepang, nyokap kangen ke sana katanya," jawab Kav. "Gw mah ke Jogja, lo mau ikut kaga Lam?," tanya Alka, pasalnya hanya Alam saja yang biasanya tidak liburan ke mana pun. Hanya mau tiduran di rumah saja. Kecuali jika ada yang mengajaknya.
"Boleh, gw juga dah lama ngga ke sana," Alka pun hanya mengangguk. "Padahal gw ada rencana mau ngajakin kalian camping di camper van yang baru gw beli," lesu Feri. "Wih! Asik tuh, gimana kalo kita ke Jogja terus pake camper van punya lo? Masalah ke Jepang gw bisa bilang ke nyokap buat ngga ikut," usul Kav. "Serius nih? Boleh aja sih," Akhirnya mereka pun memutuskan untuk pergi ke Jogja menggunakan camper van baru milik Feri.
________________"Nanti setelah ke Gramed kita ke cafe kucing yang baru buka itu yuk!," ajak Attaya. "Aku denger juga kucing di sana lucu-lucu plus gemuk- gemuk," lanjutnya. "Boleh, menunya juga ngga terlalu mahal, cocoklah untuk anak sekolah kek kita," setuju Thea.
"Lo mau makan apa?," tanya Thea saat sudah di depan stan makanan. "Apa ya? Nasgor bosen deh, pangin yang lain," Thea pun mengedarkan pandangannya ke penjuru kantin. "Donat kentang mau?," tawar Thea. Attaya pun setuju dan keduanya segera mendekati stan donat.
"Bu, mau donat kentangnya 4 sama yang donat biasa rasa cokelat 1, macha 2, sama red velvet 3," pesan Attaya. "Kalau saya donat kentang 2 sama donat biasa rasa keju 2 sama cokelat kacang 4," ibu kantin pun segera menyiapkan pesanan keduanya.
"Yang ada machanya jadi dua puluh delapan ribu, kalau yang cokelat kacang dua puluh empat ribu," Attaya dan Thea pun segera membayar dan mencari tempat duduk yang kosong. "Kita beli donat kaya orang ngga pernah makan," celetuk Thea di sela- sela mengunyahnya.
"Namanya juga laper Te," balas Attaya yang juga sedang menikmati donat- nya. Setelah menghabiskan donat, keduanya pun segera kembali ke kelas karena bell masuk yang berbunyi.
______________
10/11/2024Terimakasih sudah membaca cerita iniii
Jangan lupa vote cerita ini yahh
Oh yaa aku ada cerita lain yang bisa kalian baca. Jangan lupa mampir yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins
Teen FictionIni adalah kisah dua orang anak kembar yang selalu kompak dan saling mendukung satu sama lain.