Bab 2

1 1 1
                                    

Alkana merasa bosan saat ini, sedari tadi adiknya- Attaya tak kunjung keluar dari dalam cafe. Entah apa yang di lakukan oleh anak itu. Padahal tadi saat di telpon bilangnya sudah di luar. "Oi bang!," Alka pun menoleh.Terlihat Attaya yang berlari kearahnya dengan membawa kantong plastik yang entah apa isinya.

"Lama bener si lo?!," kesal Alka. "Yee maaf kan, tadi aku balik masuk soal- nya pesenan ku ketinggalan," Alka pun hanya menyuruh Attaya naik ke boncengan motornya. "Oh ya dek, mampir ke minimarket bentar ya," Attaya pun hanya mengiyakan. Siapa tahu di sana ia bisa memeras habis uang sang abang.

"Bang, Lo beli makanan sebanyak ini buat apaan sih?," pasalnya Alka mengambil banyak sekali minuman kaleng, snack, bahkan daging dan sayuran. "Nanti abang ke Jogja bareng temen-temen abang, naik camper van," jawabnya. "Loh! Berarti kita ngga bareng dong liburannya," protes Attaya. "Ngga, cuma beda kendaraan doang," Attaya pun kembali tenang.

Setelah selesai berbelanja juga Alka yang membayarkan semua belanjaan Attaya. Keduanya pun segera pulang ke rumah.

Terlihat sebuah mobil sedan hitam yang terparkir rapi di halaman rumah mereka dan itu bukanlah mobil milik ayah mereka. "Mobil siapa ya dek?,".

"Ngga tahu, masuk aja yuk," keduanya pun segera masuk ke dalam rumah. "Bun, itu di depan mobil punya siapa?," tanya Attaya. "Punya sepupu kamu, dia bakal tinggal di sini untuk sementara waktu sampai dia lulus kuliah," jawab sang bunda. "Hah? Siapa emang," Attaya semakin penasaran.

"Anak sulungnya Om Danu," Attaya pun hanya mengangguk lalu pergi ke kamarnya sendiri. Sudah gerah dia, ingin cepat-cepat mandi.
_____________

Malam ini bunda memasak makanan spesial karena kedatangan sang kakak sepupu. Vero Khalil, yang merupakan anak dari kakak ayahnya. "Wihh! Enak nih! Ada ayam goreng, cumi asam pedas, semur jengkol, telur balado pun ada," ujar Alka mengbsen makanan yang ada di atas meja makan.

"Tiap hari gini dong Bun! Jangan cuma kalo ada kerabat doang," timpal Attaya. "Iya-iya, udah pada makan, keburu dingin entar," mereka semua pun segera memakan makanan mereka. "Bun, berarti kita berangkat besok pagi ya?," tanya Attaya. "Iya, biar nanti sampai sana sorean, jadinya kan kita bisa liat suasana malam di sana," Attaya pun hanya mengangguk.

"Kak Vero, nanti kita duduk di belakang aja, aku punya kaya semacam matras yang bisa di taruh di dalam mobil gitu. Jadi nanti kita bisa selonjoran di dalamnya," ajak Attaya. "Iyaa, nanti kita sediain banyak camilan plus film biar ngga bosen," ujar Vero.

Setelah selesai makan malam, mereka pun memutuskan untuk mempersiap- kan barang-barang yang akan mereka bawa nanti ke Jogja. "Baju udah, novel udah, skincare udah, cemilan udah, kurang apalagi ya?," gumamnya. "Oh iya! Bubbu!," Bubbu itu bantal yang telah menemani Attaya dari kecil sampai sekarang. Jadi, dia tidak bisa terpisahkan dari Bubbu.

Sedangkan di sisi lain, Alka tengah bersiap untuk pergi ke rumah Feri. Mereka semua memutuskan untuk menginap di sana agar tidak terlalu tergesa-gesa keesokan harinya. "Bun, Yah, Abang berangkat dulu. Sampai ketemu di Jogja," pamitnya.

"Iyaa, kamu hati-hati di jalan, jangan ngebut-ngebut nanti di jalan," nasihat ayah. "Bener, jangan sampai karena terlalu asik bersama sampai lupa keselamatan," Alka pun hanya bisa mengiyakan. Wajar saja, dulu Alka pernah kecelakaan motor saat sunmory bersama teman-temannya.

Alka pun segera menaiki motor beat- nya, lalu meninggalkan halaman rumah. Sesampainya di rumah Feri, sudah ada Kav dan Alam yang tiduran di atas kasur Feri. "Yo bro, barang - barang punya lo udah di masukin ke Camper?," tanya Alam.

"Udah, berarti besok kita tinggal mandi dan cus berangkat," Mereka pun memilih untuk bermain game online bersama.
_____________

Sejak pukul lima pagi Attaya sudah sibuk memindahkan semua barang- barangnya ke dalam mobil. Dari mulai melipat sandaran kursi kebelakang untuk di taruh matras di atasnya. Lalu menata barang-barang- nya di bagasi belakang.

"Duh Ta! Ini masih jam lima loh, nanti kan bisa!," sebal Vero. Dirinya di tarik oleh Attaya tanpa aba-aba hanya untuk membantunya mengangkat matras ke dalam mobil. "Ih! Cuma sebentar, lagian kan nanti aku yang pompa matrasnya," rajuk Attaya. Vero pun tak punya pilihan selain menurut.

Setelah keriwehan itu, keduanya pun masuk ke dalam rumah untuk sarapan dan mandi. Sebentar lagi pukul enam dan mereka berangkat pukul setengah tujuh. Dengan sekotak besar snack yang ia taruh di dalam mobil. Attaya memperhatikan kedua orangtuanya dan juga Vero yang berjalan menuju ke mobil.

"Udah ngga ada yang ketinggalan?," tanya ayah memastikan. "Ngga ada deh kayaknya," Ayah pun segera melajukan mobil meninggalkan pekarangan rumah.

Sepanjang perjalanan hanya Attaya habiskan dengan membaca novel dan memakan camilan yang ia bawa. Sedangkan Vero menonton film yang entah apa itu judulnya.

Di sisi lain, Alka, Feri, Alam dan Kav sedang menyiapkan makan siang. Mereka memutuskan untuk membuat seblak. Alka bagian memotong isian seblak, seperti sayuran, sosis, bakso, jamur enoki dan daging ayam. Kav bagian membuat ice lemon tea. Sedangkan Feri dan Alam bagian membuat bumbu seblak dan memasaknya nanti.

Mereka bekerja sama dengan cukup baik. "Gilakk! Pedes banget," ujar Alam dengan keringat yang bercucur- an di dahinya. "Yoi, tapi enak di makan panas-panas gini," timpal Feri dengan muka yang memerah kepedasan.

Sedangkan kedua temannya yang lain makan dalam keadaan diam. Setelah selesai memakan seblak yang bisa di bilang sangat pedas itu, mereka pun bersantai-santai dengan meminum ice lemon tea. Yah, kecuali Alam yang sedang menyetir.

Kalau Alka dan para sahabatnya membuat seblak dan ice lemon tea. Attaya dan yang lainnya memilih untuk memesan dua porsi ikan bakar, satu porsi Chiken Katsu dan satu porsi Cumi asam pedas. "Kak, mau cobain ikan bakarnya," pinta Attaya. Vero pun menaruh beberapa potong ikan ke piring Attaya.

"Bun, mau cobain cuminya," Bunda pun turut memberikan beberapa potong cumi asam pedas. "Ke ayah ngga?," heran ayah. Masa putri tersayangnya ini hanya meminta kepada istri dan keponakannya itu. "Ngga, kan menu ayah sama kak Vero sama," ayah hanya bisa cemberut mendengarnya.
______________
10/11/2024

Terimakasih sudah membaca sampai bab 2.

Jangan lupa vote yahh

Oh iyaa, aku ada cerita lain selain ini yang bisa kalian baca.

Jangan lupa mampir yaaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang