< hari biasa >

25 2 4
                                    

Pagi ini mentari bersinar menyapa, perasaan khawatir Jun digantikan oleh perasaan bersemangat dan penuh keyakinan.

Ia mengayuh sepedanya dengan senyum menghiasi wajahnya ke arah Bengkel Edo. Sebelum pergi ke sekolah dia memang selalu pergi ke bengkel Edo hanya untuk memeriksa teman-teman besinya.

"Hai BlueCop!" Jun melompat dari sepedanya membiarkannya jatuh ke tanah sementara ia berlari ke arah mobil polisi.

"Jun!" Mobil polisi alias BlueCop yang sedang dalam mode mobil/penyamarannya itu melaju ke arah Jun dan Jun seketika memeluk bagian samping BlueCop.

Jun tertawa "selamat pagi BlueCop, bagaimana keadaan yang lain?" Tanyanya seraya melepaskan pelukannya.

"Yang lain sedang di dalam, menyiapkan beberapa hal, kami merasakan pasti akan ada musuh baru yang lebih kuat, jadi Edo menyiapkan latihan khusus baru."

Jun mangut-mangut mendengar penjelasan dari BlueCop "baiklah! Sepulang sekolah aku akan datang, aku juga akan mengajak Anna, Theo dan Crest!"

Seorang pria dewasa berambut coklat memakai pakaian bengkel oranye mendekat "Jun, kau sebaiknya sekolah dulu, jika kau terlambat nanti aku ikut dimarahi orangtua mu."

Jun cengengesan "baiklah paman Edo, aku pergi sekolah dulu ya, dah BlueCop."

Jun segera menyambar sepedanya yang jatuh di tanah dan mengayuh pedal sepedanya secepat yang ia bisa, dia tak mau terlambat karena pasti akan dihukum jika ia terlambat.

"Hati-hati jangan ngebut!" Teriak Edo sementara Jun terus mengayuh sepedanya, entah mendengarkan atau tidak.

Edo menghela nafas dan menatap mobil polisi di sampingnya tepat di kaca depan (maksudku matanya) lalu berkata "baiklah, kembali masuk BlueCop, bantu aku dengan beberapa hal juga."

BlueCop kemudian kembali ke wujud robotnya yang besar (namun bisa dibilang kecil jika dibandingkan dengan yang lain kecuali Shadow X) lalu mengagguk "baik."

⚙️

Jun menyimpan sepedanya di tempat parkir sepeda dan bergegas berlari ke kelasnya, berharap dia tidak terlambat karena dia tak mau dihukum.

Setelah berlari melewati lorong-lorong sekolah akhirnya dia berhasil mencapai pintu kelasnya, dia membukanya sambil berdoa dalam hati semoga gurunya belum masuk.

Setelah dia membuka pintu kelas semua mata langsung memandang ke arahnya, murid-murid sedang mengobrol ria dan bercanda satu sama lain.

Syukurlah gurunya belum datang.

Jun berjalan ke arah bangkunya tanpa memedulikan murid lain yang menatapnya, dia meletakkan tasnya di bangkunya dan murid-murid lain akhirnya kembali ke kesibukan mereka masing-masing.

Seseorang memegang bahu Jun dan saat Jun menoleh itu adalah sahabat Karibnya Theo.

"Hei Jun, jarang sekali kau terlambat sempai jam segini." Ucap Theo sambil membenarkan posisi kacamatanya.

Jun menggaruk-garuk pipinya yang tak gatal "ahaha... Aku kemarin malam keasikan main game jadi..."

Theo haya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya "syukurlah, kukira sesuatu yang buruk terjadi padamu.

"Memangnya kalau aku terlambat itu harus karena aku terjebak masalah ya?" Tanya Jun seraya mengangkat sebelah alisnya.

"Iya, kemanapun kau pergi, masalah mengikuti."

Fallen &lt; Metal Cardbot AU &gt;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang