[8] SASARAN

228 166 5
                                        

"Kapan ya gue bisa berbaur sama orang lain, jangan kan berbaur sama orang lain, buat deket sama temen sebangku gue aja, gue masih merasa takut, gue bener-bener takut berbaur sama orang lain"-Zefaye Valentine ^^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kapan ya gue bisa berbaur sama orang lain, jangan kan berbaur sama orang lain, buat deket sama temen sebangku gue aja, gue masih merasa takut, gue bener-bener takut berbaur sama orang lain"
-Zefaye Valentine
^
^
^

Setiap Ze ingin berbaur dengan orang lain rasa takut terus menghantuinya, sudah lama dirinya tidak merasakan kebahagiaan bersama teman-teman, seperti siswa siswi pada umumnya, terakhir kali dirinya bahagia sewaktu menginjak kelas satu sampai enam SD, canda dan tawa tanpa merasa takut, itu sungguh bahagia.

Tetapi setelah memasuki masa SMP semuanya berubah, kebahagiaan mempunyai banyak teman seperti apa yang dirinya bayangkan ketika masa SD, semuanya pudar, bukan ini yang dirinya inginkan, mendapatkan tindakan bullying semasa SMP hingga saat ini, masa SMA.

Dulu Zefaye selalu berharap pembullyan ini berhenti ketika dirinya menginjak pada masa SMA, harapan-harapan indah terus mengaliri imajinasi dirinya untuk menanti masa SMA.

Semoga saja masa-masa SMA nanti, menjadi masa yang indah seperti dulu sewaktu masih menginjak masa SD. Tetapi harapan Ze memudar menghilang, masa SMP dan SMA ternyata tidak sedamai masa SD.

>>

"Sebenarnya kalian ini pembully kan? Mending kalian stop deh ngelakuin hal ini."

"Eh anak baru, enggak usah sok tau lo, lo denger dari mana hah? Apa Ze yang udah cerita sama lo," ucap Ratu.

"Bukan, bukan dia tapi gue nyari tau sendiri, semenjak kejadian kemarin di meja gue dan Ze."

"Jadi.... bener kan tebakan gue? Kalian ini pembully di sekolah ini?" Berry terus menerus menatap Ratu dan kedua teman nya.

"Mending lo enggak usah ikut campur, kalo lo tetep ikut campur, liat nanti akibatnya." Ratu bersama kedua buntut nya itu berjalan pergi meninggalkan Berry.

Terlepas dari kejadian kemarin yang membuat Berry terus memikirkan hal itu, dengan rasa penasaran Berry mencari tahu tentang Ratu dan kedua temannya, bertanya kepada siswa siswi random yang ada di sekolah, dan tenyata rasa penasaran yang terus mengusik ketenangan pikirannya itu tertuntaskan mendapat jawaban.

Berry terkejut ternyata sudah banyak orang yang tau mengenai Ze yang sering dibully, oleh ketiga siswi pembully itu, Ratu, Laras, dan Lea. Tetapi hal janggal yang kembali membuat terusik nya pikiran Berry yaitu, kenapa tidak ada orang yang menolong atau bahkan melaporkan kejadian tersebut. Bahkan hampir semua siswa siswi disini mengetahui mengenai hal ini, dan bagaimana dengan guru? Apakah mereka tidak melakukan tindakan atas kasus bullying ini? Aneh sekali.

>>

Terlepas dari Berry yang mengetahui penyebab dari tertutup nya Ze, seberusaha mungkin Berry berniat menghilangkan ketakutan nya itu, dengan tidak menyerah mengajak Ze untuk keluar dari kelas "Ze ayo ke kantin bareng," ajak Berry.

Revenge Ze [Sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang