3 - Bujukan

100 11 0
                                    

Halo V-Love!! Jangan lupa bantu Kak Lova untuk share cerita ini ya, biar makin rame🔥

Oh iya, cerita ini sudah lebih dulu update di KaryaKarsa ya, jangan lupa mampir🔥

Terimakasih untuk para V-Love yang udah bersedia mampir💋❤️‍🔥

💫 HAPPY READING 💫

Aurora menunggu dengan tenang kedatangan para anggota Red Dangerous, perempuan seksi itu duduk sendiri di sebuah cafe yang tepat berada di depan gedung fakultasnya. Untuk mengusir kebosanan, Aurora bermain handphonenya dan sesekali menoleh ke kanan dan kiri saat merasakan semua orang terus menatapnya.

Siapa yang tidak kenal Aurora? Perempuan paling cantik dan seksi di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), perempuan satu-satunya yang menjadi anggota Red Dangerous. Tatapan penasaran dan penuh kekaguman yang di layangkan semua orang padanya terkadang membuat Aurora tidak nyaman. Tapi, alih-alih diam, Aurora akan langsung menatap mereka dengan dingin hingga mereka tidak lagi menatap Aurora.

Ini benar, Aurora selalu merasa tidak nyaman ketika bepergian sendiri. Berbeda dengan saat ia bersama Atlas, Jaguar atau anggota Red Dangerous lainnya. Semua orang tidak akan berani menatap Aurora lama-lama. Takut terkena amukan Atlas yang benar-benar mengerikan.

10 menit menunggu, akhirnya para anggota Red Dangerous datang juga, Aurora menggeser duduknya untuk memberi ruang bagi Jaguar agar duduk di sampingnya. Tapi, laki-laki dingin itu mengabaikan wajah berseri Aurora dan malah duduk di tempat lain. Membuat Atlas langsung menempati posisi yang Aurora persiapkan untuk Jaguar dengan raut wajah sama dinginnya dengan Jaguar.

Aurora menghela nafas pelan, menyadari jika Jaguar masih marah kepadanya. Insiden kemarin, di mana Jaguar melihat sendiri Aurora melakukan sex dengan Atlas membuat kemarahan Jaguar tetap terasa dalam diamnya. Padahal Jaguar sudah sering melihat hal itu terjadi, tapi rupanya, Jaguar tetap tidak bisa menerima.

"Lama banget sih?! Gue nungguin dari tadi!" Kesal dengan Jaguar, Aurora melampiaskan kekesalannya pada anggota Red Dangerous lainnya. Shaka yang baru saja ingin mendudukkan diri langsung otomatis berdiri mendengar nada kesal Aurora.

"Maaf, Princess. Kelas kita selesainya beda waktu." Setelah membungkukkan tubuhnya hingga seperti seorang pelayan, Shaka kembali mendudukkan dirinya di hadapan Aurora.

Aurora memberikan ekspresi nyinyir melihat itu, di antara para anggota Red Dangerous lainnya. Shaka memang yang paling sering membuatnya kesal.

"Udah pesen belum, Ra? Atau mau gue pesenin?" Zico merubah topik saat melihat Aurora benar-benar kesal dan bukan hanya bercandaan saja dengan Shaka.

Aurora tidak menjawab, tapi memberi anggukan kepala, yang lainnya langsung memberikan nama menu yang mereka pesan pada Zico yang merangkap menjadi waiters dadakan saat ini. Laki-laki itu pun pergi ke meja kasir untuk memberitahukan pesanan mereka sekalian membayar.

"Gue rasanya pengen liburan! Gak kuat gue sama tugas-tugas yang ada!" Geswa tiba-tiba berseru dengan kesal seraya membanting handphonenya di atas meja.

"Alahh, mulut lo emang begitu! Sok-sokan mikirin tugas, bilang aja pacar-pacar lo lagi nuntut ini itu!" Kaleandra memberikan wajah mencibir, karena ia tau betul Geswa itu seperti apa. Daripada memusingkan tugas yang seabrek, Geswa biasanya lebih stress memikirkan para deretan pacarnya yang pasti sudah menuntut hal yang tidak bisa Geswa lakukan.

Geswa memandang Kaleandra dengan tajam. Namun, sedetik kemudian ia tertawa lebar, karena apa yang Kaleandra ucapkan tepat sasaran. Geswa stress karena para pacarnya.

"Tau banget lo tentang gue, awas naksir." Geswa mencolek siku Kaleandra dengan wajah jahil.

"Najis ya Bangsat! Gue masih suka cewek!" Kaleandra berseru tidak terima, ia mendorong pundak Geswa agar menjauh darinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AURORA STORY 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang