Tahun 2009 Keluarga Kim kembali memiliki seorang putri untuk ke tujuh kalinya. Mungkin ini akan menjadi putri terakhir mereka. Karena mengingat Nyonya Kim yang sudah lelah melahirkan dan bertambah usia.
Kebahagiaaan itu nyata dalam keluarga ini, si bungsu yang memang diharapkan hadir karena keenam anak yang terlihat begitu mandiri di usia mereka masing-masing, bahkan anak ke enam yg masih berusia 2 tahun itu.
"Look girls, adik kalian tidak lepas menguyu padahal sudah 10 menit berlalu" Celetuk Tuan Kim, Kim Soohyun yang membuat pandangan keenam anaknya mengarah pada si bungsu yang tengah menyusu.
Badannya masih begitu merah karena usia si bungsu yang diberi nama Chiquita itu masih berumur 1 minggu.
"Adik lucu" ucap Rora anak ke 6 Kim, semuanya mengangguk setuju.
"Mommy" Panggil Rami yang sudah beridiri di dekat mommy yang tengah menyusui di tepi ranjang.
"Yes sayang?" Tanya Kim Jiwon
"Boleh aku menciumnya" ucapan Rami membuat kembarannya ikut berdiri, Anhyeon segera berbaris di belakang Rami.
"Kau juga anhyeon a?" Tanya sang daddy yang dibalas anggukan.
"Okee ingat ya perjanjian, adik sehari cuman boleh dicium 2 eonnienya. Berarti hari ini hanya si kembar" Peringat Kim Soohyun kepada para anaknya, peraturan dibuat karena menghindari iritasi yang mungkin terjadi pada kulit Chiquita.
cup
"Kyowo, nomu kyowo" komentar Rami menatap lekat sang adik setelah berhasil menciumnya, Anhyeon tanpa perasaan lansung menyenggol Rami berusaha menyingkirkan kembaran dari hadapan adik bungsu nya.
"Ya!"
"Giliranku" sinis Anhyeon sebelum suara Rami menggelegar dan membuat tangis si Bungsu.
"Rami, duduk samping eonnie" ucap anak berusia 5 tahun bernama Pharita.
"Kalian ini, jangan bertengkar dihadapan baby" ucapan Asa membuat Mommy dan Daddy mereka terkekeh geli.
Mereka melihat itu sejak pertama bungsu lahir kemarin, Asa sangat manis memanggil adik bungsunya berbeda dengan 3 adik lainnya. Anak berusia 4 tahun itu mengatakan janji kemarin, jika akan memanggil Baby pada Chiquita. Dan hanya dirinya yang boleh memanggil Chiquita baby.
"Setelah besar aku akan mengajarinya bersepeda" ucap Ruka tiba-tiba di setia menatap sambil berdiri sejak pertama daddynya berucap tadi.
"Andwe, kau tidak ingat membuat aku terluka 2 bulan lalu" ketus Asa yang tidak menyetujui pernyataan eonnie tertuanya.
"Kau saja...."
"Sttt bisa tidak jangan belisik, adik mulai mengantuk itu" cegah Rora, anak ke 6 yang mulai dewasa di umur 2 tahunnya itu.
Ruka dan Asa hanya bisa saling melihat dengan sinis.
"Dah ayo, kalau begitu eonniedul makan siang dulu. Biar adik bisa tidur hmm" titah Mommy memberikan isyarat pada sang suami agar mengajak mereka keluar dari kamr mereka.
...
Ditempat lain, tepatnya di dalam pesawat yang tengah mengudara dari New York menuju Seoul itu dan berisikan sepasang paruh baya. Orang tua dari Jiwon, yang memang memilih tinggal dan menetap di New York kini rela berpergian ke Korea karena lahirnya bungsu Kim.
"kau benar akan mengambilnya?" tanya Inna tiba-tiba dan menatap suaminya penuh keraguan. Ketegasan sang suami tidak menakutinya sebgai seorang istri, tapi sebagai seorang ibu dia takut. Keputusan yang diambil kali ini akan menyakiti anak dan cucunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What do You Think Bout Me?
FanfictionRuka "Asing yang kau ucapkan, kenapa eonnie harus merasakannya sekarang?" Pharita "Eonnie ingin memeluk mu kembali sayang" Asa "Kemana tingkah manis adikku menghilang?" Anhyeon "Dia sahabat ku, dan adikku membunuhnya" Rami "Eonnie ingin kembali deka...