1

68 11 1
                                    

Pagi harinya seorang gadis mengawali harinya dengan sarapan rutinya, dia bernama Angelina Christy Arsen Wijaya. Berumur sekitar.. 18 tahun kurang lebih, dia memiliki paras yang cantik dan tubuh yang tinggi, tak sering teman-temanya memangil dengan sebutan tiang listrik terhadapnya karna tinggi badanya itu.

Christy sendiri memiliki seorang kakak bernama lengkap Yessica Arsen Wijaya, atau yang kerap kali dipangil dengan sebutan Chika oleh teman-temanya.

Perbedaan umur Christy dan Chika terpaut 4 tahun, sekarang Chika telah resmi menjadi seorang mahasiswi difakultas kedokteran terkenal dijakarta. Memang keluarha mereka tak begitu kaya, namun tidak juga kekerungan yang dimana batas ekonomi keluarga masih dibilang cukup stabil.

Kedua orang tua Chika dan Christy telah meningal, 5 tahun yang lalu sekarang mereka hanya tingal berdua, dan hanya ada seorang pembantu rumah tangga yang setia mengurus setiap kebutuhan 2 anak majikanya itu.

Sejak meningalnya kedua orang tuanya itu, sejak pada saat itulah Christy merasa diabaikan oleh sang kakak yang dimana dulu mereka begitu dekat, sikap Chika selama 5 tahun belakangan ini sangat berdeda dengan dulu, jika dulu dia adalah sosok yang periang dan penyayang maka sekarang dia adalah sosok ya g dingin dan tak peduli. Christy sangat ingin interaksi mereka kembali seperti dulu, namun itu sangat mustahil mengigat bagaimana bencinya Chika kepada dirinya.

Christy juga tidak tau dimana letak kesalahan dirinya? Dia merasa selama ini tidak ada berbuat salah apapun yang membuat Chika begitu menbencinya hari ini, berkali-kali Christy mencoba untuk memikirkan kesalahanya dimasa lalu, namun nihil tidak ada satu pun ingatan tentang dirinya yang berbuat salah kepada Chika.

Christy mengambil nafas panjang lalu membuangnya secara bersamaan, roti yang dia makan kini tersisa setengah, dan susu cokelat yang selalu Bik Sumini siapkan kini menjadi dingin, akibat dirinya terlalu lama termenung.

Bik Sumini asisten rumah tangga yang bekerja untuk mereka akhirnya datang dari dapur, dia melihat ke arah Christy yang masih ada dimeja makan lantas tersenyum. "Non belum berangkat kesekolah?.." tanyanya?

Christy segera menoleh ketika pertanyaan diajukan untuk dirinya, dia segera menjawab. "Bentar lagi bik, kalau berangkat sekarang ntar datangnya kepagian, males orang Azizi ajah belum kerumah buat berangkat bareng.." belasnya menjawab pertanyaan dari bik Sumini. Bik Sumini menganguk dan mulai membereskan piring bekas roti Christy.

Bagi Christy Bik Sumini kini telah menjadi sosok orang tua kedua untuknya dan juga Chika, entahlah dari mana datangnya pernyataan itu, namun yang pasti Christy selalu merasakan setiap kasih sayang dan perhatian yang diberikan oleh Bik Sumini kepada dirinya dan juga kakak Chika itu adalah perhatian yang tulus, dia merasa sama seperti bagaimana mendiang ibunya Shani dulu begitu menyayanginya, dan sekarang Christy telah menemukan versi yang sama pada Bik Sumini.

Mungkin karna wanita paruh itu telah bekerja sejak dirinya masih kecil makanya Christy dapat merasakan hal ini, namun dia tetap bersyukur dengan adanya bik Sumini semua pekerjaan rumah mereka tetap beres, dia tidak perlu repot-repot untuk membersihkan rumah lagi sehabis pulang sekolah.

"Oh iya Non tadi kemarin sore pak Danu ada dateng, dia titipin ini sama bibi disuruh kasi ke Non katanya.." Bik Sumini mengambil sebuah amplop berwarna cokelat, dan menyerahkanya kepada Christy yang sedang duduk dimeja makan.

Christy segera mengambil, dan tak lupa mengucapkan terima kasih, sebenarnya isi amplop itu sudah tak begitu asing bagi Christy, pasti ini laporan keuangan perusahaan peningalan orang tuanya, meskipun perusahaan itu masih sedikit belum terkenal dan tak memiliki nama besar seperti para perusahaan yang megah dijakarta, tapi dari itu Christy maupun Chika tetap bisa merasa tercukupi, dan mereka juga bahkan bisa memberi gaji yang pas bagi Bik Sumini dan tak jarang Christy juga memberikan bonus kepadanya.

My Sister (Ch2)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang