Prolog

2 1 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


🥀🥀🥀

"Katanya kalau kita cinta tulus sama orang, cinta kita akan di balas dengan tulus juga. Ternyata kalimat itu bohong, ya?"

"Gue mencintai badai Batara, gue juga gak pernah ninggalin dia walaupun keadaannya juga buat gue terluka. Gue selalu menyediakan pelukan hangat buat Batara, seenggaknya dia harus tau kalau di kegelapan itu ada setitik cahaya yang selalu ada untuk menerangi jalannya."

"Tapi Batara memutar jalan, menghindari cahaya itu. Dia memilih gelap dan hilang."

Senara tersenyum menatap sepasang kekasih yang sedang melangsungkan akad tak jauh di depan sana. Dia mengalihkan pandangan, tak sanggup menatap lagi yang membuat hatinya bak tersayat pisau secara perlahan. Dia bisa merasakan ada sesuatu yang benar-benar menggerogoti hatinya saat ini. Dia menoleh ke samping dimana sahabatnya duduk. Kedua matanya sudah berkaca-kaca, begitu juga sahabatnya yang tidak bisa berkata-kata setelah mendengar penuturan pilu dari wanita itu.

"Tapi gue bahagia karena Batara gak memilih cahaya itu. Seenggaknya Batara gak akan menderita merawat perempuan cacat kayak gue."

Senara Avrolika

_Tentang dia yang selalu ditinggalkan_

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 3 days ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pent-up FeelingsWhere stories live. Discover now