06.

51 12 0
                                    

                   ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️






"eungghh..."

Niki mendongak,saat Taki bermain di lehernya.Tangannya bertengger lemas dipundak Taki.

"Cantiknya Taki."Lirih Taki,matanya menatap Niki.

Tangannya masuk kedalam kaos pink Niki.Mengelus sensual pinggang niki.

"Kakhh.."

Niki menjambak rambut Taki.Taki menyingkirkan segala barang yang ada dimejanya,menjadi berserakan di lantai.Ia membawa Niki keatas meja kerjanya,lalu.menarik kasar dasinya.
Taki membuka kaos yang Niki pakai.

"Ahh...."

Niki menutup mulutnya kaget.Ia tidak sengaja mengeluarkan suara itu, lantaran Taki mengigit kecil dadanya.

Taki mebaringkan Niki dimeja.Ia berdiri diantara kedua kaki Niki.

"Jangan ditahan niki,gak papa."Taki dengan suara dalamnya,berbicara tepat didepan bibir Niki yang mulai membengkak.

"Kakkhh..Ahh..Kakak.."

Niki menjambak rambut Taki.

"Pelan...Kakhh..Pelan.."

Ia menggelengkan kepalanya.Pusing sekali rasanya,tapi ia menyukainya. Saat sentuhan demi sentuhan lembut Taki merenggut kewarasannya secara perlahan.Entah sudah berapa banyak bercak merah yang diciptakan Taki.

"Ssshhh...Nikihh...Cantik.."

"Niki cantik banget..Taki suka."

Ia menyingkirkan poni lepek Niki, lalu menjatuhkan kecupan dikening Niki.

"Dari ujung kepala....Hhhh..Sampai ujung kaki,Niki....Niki bikin kakak gila."

Niki merona.Jantungnya berdebar bersama hentakan,demi hentakan yang diberikan pada tubuhnya.yang perlahan semakin cepat,seakan sedang mengejar sesuatu.

Sampai ia merasakan sesuatu yang hangat mengisi perutnya.Nafasnya berlomba dengan nafas Taki.

"Cintaku,semestaku."Puji taki,lalu menyatukan kembali bibir mereka.


"Eungg..."
Niki menggeliat,saat ia terbangun karena sinar matahari mengenai matanya.Ia duduk,mengucek mata nya.

"Aww."Ringis Niki

Ia memegangi pinggulnya,yang terasa sangat sakit,dan linu.

"Huhuhu,sakit.."Niki menangis lirih.

Ini seriusan gak bohong,sakit banget anjir.Kek mau copot badannya.

"Orang kalau udah nafsu kok suka gak ngotak."

Niki menggerutu.sebel banget pokok nya.Liat aja si Taki.


"Ini seriusan?sebanyak ini?gimana cara ngehapusnya?"

Niki menatap pasrah pada tubuhnya yang ia lihat dari pantulan cermin.
Bercak merah yang menghiasi banyak tempat ditubuhnya.

"Huhuhu,malu....."

Niki menutup matanya.seketika ia terbayang kejadian semalam.

"Tapi..ganteng banget dia semalem."

Ia yang sadar akan pikirannya itu, seketika menutup wajahnya yang merona.

"AAAAAA...hush hush,menjauhlah pikiran kotorku."niki mengibas- ngibas tangannya kewajahnya.

"Niki,kamu kenapa?"

"AAA...GAK..GAK PAPA."

"Mau dibantu?"

"GAK,GAK USAH.NIKI BISA SENDIRI."

"seriusan?"

"IYA SERIUSAN.UDAH SANA."

Niki memegangi jantungnya yang bdrdetak cepat.tangannya turun mengusap perutnya.

"Semalem,keluar didalemkan?Apa akan langsung jadi bayi?"

"Atau perlu dilakukan berkali-kali?"

Niki menggeplak kembali wajahnya.

"Stop,mikirin yang gak gak niki."

"Tapi....AAAAAA.."

"NIKI,GAK PAPA?"

"IYA,GAK PAPA KOK."



TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Husband Are Obsessed With Me (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang