Niki duduk diranjang,menatap Taki yang sibuk dengan tumpukan dokumennya.
"Mmmm..Makasih."
Taki mengalihkan pandanganya ke Niki.menaikkan sebelah alisnya,tanda bertanya.
"Udah nolongin Niki."
Taki,melepaskan kacamatanya.Lalu berjalan mendekati Niki.
"Kamu kenapa bisa sama dia?kamu tau dia siapa?"Tanya Taki datar.
Niki menggeleng kecil.
"Niki gak tau."
"Terus kenapa kamu bisa ada disini? Ini bukan tempat yang bisa didatangi sembarang orang.Untuk masuk saja kamu harus punya kartu apartemen."
"Mamah butuh Uang.Tapi,mamah gak mau kerja,mamah bilang udah saat nya aku balas Budi ke mamah.Aku udah cari kerjaan,tapi karena aku gak punya ijazah,jadi gak keterima.Tadi pagi,mamah bilang kalau ada yang mau Nerima kerja aku.Aku suruh Dateng kesini,nunjukin satu kertas yang isinya nama,sama nomor telpon. Katanya kasihin aja ke resepsionis nya."
Niki mendongak,ia menyentuh ujung kaos putih Taki.
"Niki gak kenal orang itu,resepsionis nya nganterin Niki kekamarnya.Kata nya orang yang aku cari ada dikamar itu.Niki kira,Niki mau disuruh jadi pembantu.Tapi,orang itu narik Niki kekasur.Niki takut.Tapi,dia marah.dia mau mukul Niki,katanya Niki udah di jual sama mamah.Niki takut.Maaf Niki buat keributan."
Taki menghela nafas lelah,ia mem bawa Niki untuk bersandar diperut nya.
"Hiks...Niki...Niki mau bantu mamah.. tapi,Niki gak mau jadi kayak gitu."
Niki memeluk erat tubuh Taki.
"Ayah pernah bilang,semiskin apapun Niki nanti dimasa depan,Niki gak boleh jual diri.Ayah baik sama Niki. Jadi,Niki Mau nurutin apa kata ayah."
Taki membiarkan Niki memeluknya erat.Sampai Niki kelelahan,kemudian dia tertidur.Taki berjalan mendekati mejanya,kemudian mengambil Hp nya yang tergeletak diatas meja.
"Seungri menyentuh anak muda. kamu tau kan apa yang harus kamu lakukan?"
"Baik tuan,saya mengerti."
Niki terusik,saat sinar matahari me ngenai matanya.Perlahan,ia mem buka matanya,kemudian duduk.Niki menatap kesekeliling kamar.
"Udah bangun?"
Suara itu menarik perhatian Niki.Dia menatap pria dewasa yang berjalan mendekatinya,dengan membawa tas merk LW.
"Saya gak tau,biasanya kamu pakai bahan apa?Jadi,saya beliin yang bahannya paling lembut."
Niki bengong,saat orang itu menyerah kan tas itu pada Niki.
"Ganti bajunya,terus makan.Saya anter kamu balik kerumah."
"A..apa gak papa kalau Niki pake ini?"
"Emang kenapa?saya kan beli emang buat kamu."
"Ini mahal,gak cocok buat Niki yang orang biasa."
Orang itu menatap Niki tak suka.
"Emang aku bukan orang biasa?"
Auranya dingin,seakan menusuk Niki.
"Bu..bukan gitu maksudnya."
"Kalau gitu,pakai aja."
Pasrah, akhirnya Niki menuruti apa kata pria itu.Ia berjalan menuju kamar mandi,sementara si pria tak berhenti menatap Niki,hingga mereka dipisahkan oleh tembok.
"Terima kasih kak."Ucap Niki setelah turun dari mobil Lamborghini Taki.
"Saya ikut."Ucap Taki.ia turun dari mobilnya.
"Ja..jangan.Rumah Niki jelek."
"Tau kok."
Niki tersinggung sebenernya.Tapi,ya udah,kan dia duluan yang ngomong.
"Niki pulang."
PRANGG
"JALANG,NGAPAIN KAMU BALIK?"
Niki gemetar saat sang ibu melempar piring kaca kearahnya,membuat kaki nya terluka.
"Kamu mamah Niki?"
Niki dan mamahnya menatap Taki yang berdiri dibelakang Niki,dengan tangan yang ia selipkan dikantong celananya.dengan seorang pria lain di belakangnya.
"Iya,Emang kenapa?"
Taki berjalan,lalu duduk disofa usang depan Mamahnya Niki.
"Saya mau menikahi Niki."
"HAH?"
Taki menatap Niki yang bengong.
"Memangnya kamu pikir,kamu siapa? Seenaknya meminta anak saya."
"Takayama Riki."
Mamah Niki shock berat.
"Ta.. Takayama?"
"Benar,saya anak tunggal dari tuan Takayama Aiki dan Maus Riana."
"A..a.. Baiklah.Nikahi saja dia."
"Mamah..."
"Sebutkan berapa yang kamu mau? Supaya kamu tidak pernah datang lagi untuk menganggu calon nyonya muda Takayama."
"A...Aku mau 10M."
"MAMAH..."
"Baik.Kim minhyung."
"Iya Tuan muda."
"Catat.10M uang tunai,satu rumah di golden residence,2mobil Lamborghini serta..."
"Jangan Tuan."
Taki menatap Niki yang menatapnya memohon.
"DIAM KAMU."
"Baik.Minhyung catat uang tunai 10M, satu rumah mewah golden residence, dan 2 Mobil Lamborghini.Dengan syarat nyonya Nishimura,tidak akan lagi datang untuk menganggu Nyonya muda Takayama,Niki.Jika suatu hari dia melanggar,maka dia harus mem bayar denda,dengan nilai yang sama."
"Baik tuan muda."Minhyung pun mencatat semua yang diucapkan oleh Taki.
"Silahkan tanda tangan disini."Ucap Minhyung.Yang langsung ditanda tangani oleh Mamah Niki.
Taki berdiri,setelah mengambil surat itu,ia lalu berjalan pergi meninggal kan Nyonya Nishimura yang sedang berbinar menatap sebuah check yang bertuliskan 10M,dua kunci mobil Lamborghini,serta sertifikat rumah.
"A..apa tidak papa?"Tanya Niki.
Taki yang sibuk dengan berkasnya, menatap Niki yang duduk disebelah nya.
"Tuan muda memberi mamah segitu banyaknya,apa tidak papa?"
"Apa kamu meremehkan harta-harta keluarga Takayama,Niki?"
"E..enggak.Bukan begitu maksudku."
"Aku bercanda.Lagipula Itu hanya satu persen dari harta kami,Niki."
"Hanya untuk Niki,kenapa harus sebanyak itu?"Tanya Niki.
Taki menatap Niki yang memainkan jari jemari lentiknya.Ia tersenyum, lalu mengusap kepala Niki.
"Jangan khawatir,setelah menikah denganku,kamu bisa memiliki semua yang kau inginkan."
"Ti..tidak perlu sampai seperti itu. Tuan mau menerima orang Seperti Niki saja,Niki sudah berterima kasih."
Taki membawa Niki untuk bersandar dipundaknya.
"Menikahlah denganku,aku akan memberikan segalanya yang kau mau Niki."Ucap Taki,lembut.
Jantung Niki berdebar.Ia mengangguk kecil.Minhyung tersenyum menatap mereka.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Are Obsessed With Me (Revisi)
Fiksi PenggemarIni adalah revisi/pembaruan dari cerita sebelumnya. Dengan tokoh yang sama,namun alur yang berbeda. Taki,yang sudah melajang selama 25 tahun lamanya,dipaksa menikah.karena ia begitu lelah dengan semua tuntutan orang tuanya,ia memilih menikahi seoran...