chap 7

120 12 2
                                    

pengulangan cerita [bl fase 3 final]
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

*di kediaman ragnarok*

semua senjata sudah terkumpulkan. ubi/vel dan seluruh anggota ragnarok telah memulai ritual untuk membangkitkan darkness

tetapi ada sesuatu yg membuat ritual pembangkitan darkness tersebut tidak berhasil,meskipun di lakukan berulang kali

"kenapa tak terjadi apa apa,kenapa..,kenapa tidak berhasil,kenapa! padahal ke 7 senjata sudah ada di sini!"

"Kurang ajar! KURANG AJAR KALIAN SEMUA! TERNYATA INI YANG KALIAN LAKUKAN HAH?! KURANG AJARR!!" ucap ubi berteriak membuat seluruh bagian2 gedung ragnarok bergema dan membuat anggota ragnarok yg berada di sana bergidik ngeri

tiba2 saja muncul sebuah asap yg sangat tebal menyelimuti tubuh ubi/vel dan membuat senjatanya berevolusi

"Hey Ubi! apa yang lu lakuin?!" tanya maji

"diam maji,gua muak dengan ocehan lu" jawab ubi/vel

"oke KALAU LU MUAK DENGAN OCEHAN mending kita ga usah banyak basa basi.Lawan gua sekarang juga,kalau gua menang kasi gua pride" ucap maji menantang ubi/vel

"tapi kalau gua menang,lu keluar dari ragnarok. jangan pernah kembali,dan senjata lu bakal gua ambil" jawab ubi/vel

"OKE DEAL!" ucap maji yang langsung ingin menyerang ubi/vel tetapi nihil ubi/vel sudah menuju dengan cepat ke arah maji dan memberi satu serangan yang langsung membuat maji terduduk lemah

suasana pun hening seketika,dan terdengar hanyalah suara langkah kaki zero/moon berjalan mendekat ke arah ubi/vel

"zero,bunuh dia dan ambil senjatanya" perintah ubi/vel *zero/moon melakukan perintah ubi dan menyerahkan senjata tersebut ke ubi*

"jerry kemari,ambil ini. dari dulu emang seharusnya lu yg megang senjata" ucap ubi/vel lalu memberikan senjata sin of gluttony ke jerry

"kalian semua ngapain,cepat! ambil senjata kalian" ucap ubi/vel memerintah semua anggota ragnarok kecuali jerry dan zero/moon

megura berjalan ke arah senjata2 tersebut tetapi langkahnya tiba2 terhenti dan menundukan kepalannya sembari melihat bekas tempat yang di duduki maji sebelum dia di eksekusi oleh zero/moon

"ngapain lu megura" tanya ubi/vel kepada megura

"tapi.. ubi,bukannya dia teman kita ya" tanya balik megura

"kalau aja dia ga kaya gitu tadi,itu pilihannya sendiri. sekarang ambil senjata lu" perintah ubi/vel

"sekarang hari yang besar bagi ragnarok, tapi ini juga hari yang sulit bagi kita semua.. gua janji ke kalian semua buat ngabulin permintaan kalian,tapi ternyata tujuh senjata saja tidak cukup. Noya dan si dewi itu telah melakukan sesuatu, ada hal lain yang harus kita dapetin juga.." ucap ubi/vel
















































"SIAL! KENAPA SEMUA BERAKHIR SEPERTI INI?!, TIDAK ADA YANG BISA DI PERCAYA!" ucap noya yang kembali merasa frustasi dengan keadaan sekarang

"noya.. tenanglah" ucap kaira

"semua perjuangan dari dulu sia sia! SEMUANYA!, haruskah aku menyerah..." ucap noya

"belum saatnya noya.." ucap sang dewi dengan nada yang lembut dan tenang "aku razael angel of rightousness memberikan authority-nya kepadamu"

*sebuah pedang cahaya berwarna emas bersinar memancarkan kehangatan suci dan keagungan, berkilau dan memancarkan aura kekuatan yang tenang namun tak tergoyahkan*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

       to be continued

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 15 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cahaya dan Kegelapan《BrutalLagendAu》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang