《 5 》Meet Again

30 13 40
                                    

-과거에 매달리지 마라, 미래를 향해 나아가라-
(gwageoe maedalliji mala, milaeleul hyanghae naagala)
-Jangan terpaku pada masa lalu, melainkan maju ke masa depan-

●●●

Begitu sampai dirumah Da Eun terkejut bahwa teman-temannya sudah datang dan duduk berbincang dengan para abangnya yang lain.

“Eoh Da Eun-a, wasseo (sudah datang)” ucap Jimin tersenyum manis kepada Da Eun, namun, Da Eun hanya tersenyum malu dan terheran mengapa teman-temannya sudah berada disini.

“Gantilah bajumu dulu.. teman-temanmu biar oppa yang temenin dulu” ucap Taecyeon mendorong Da Eun kekamarnya. Da Eun terus menoleh kebelakang memastikan teman-temannya itu baik baik saja. Akhirnya mau takmau Da Eun masuk kekamarnya membiarkan teman-temannya itu bersama semua abangnya.

“Annyeonghaseyo, jeo (saya) Kim Taecyeon, oppa keduanya Da Eun” sapa Taecyeon bergabung dengan saudaranya yang lain diruang tamu.

“Ne, annyeonghaseyo jeo Park Chaeyong imnida (iya, hallo saya Park Chaeyong)”

“Jeo Park Jimin imnida (saya Park Jimin)”

“Jeo Kim Taehyung imnida (saya Kim Taehyung)”

“Jeo Jeon Jungkook imnida (saya Jeon Jungkook)”

“Eoh? Chaeyong-i?” tanya Taecyeon menatap heran kearah Chaeyong, begitupun Chaeyong juga menatap kearah Taecyeon bingung.

“Jeo aseyo? (kamu kenal aku?)” tanya Chaeyong dengan hati hati.

“Kayaknya aku tau namamu…” gumam Taecyeon pelan namun, masih terdengar.

“Chaeyong adiknya Hyung Sik oppa.. tadi diceritain sama dia dan Chaeyong pindah sekolah dari Gwangju” jelas Da Eun baru saja turun dari kamarnya.

“Ahhh.. wahh oraenmanine (lama tak bertemu)” ucap Taecyeon tersenyum kepada Chaeyong, ia pun membalasnya dengan menunduk sopan.

“Oppa kaseyo (kakak pergilah)” ucap Da Eun mengusir para abangnya dan menarik mereka satu satu pergi dari ruang tamu. Mau takmau mereka pun membiarkan Da Eun mengerjakan kerkomnya bersama teman-temannya.

Sepanjang mengerjakan kerkom, Da Eun tampak seperti was was, ia sering melihat kebelakangnya berkali-kali membuat teman-temannya terheran. Padahal.. tidak ada seorangpun dibelakangnya.

“Da Eun-a.. waeyo? Gwaenchana? (kenapa? Gapapakah?)” tanya Jimin sedikit khawatir.

“Eoh? Eo gwaenchana.. (gapapa kok)” jawab Da Eun dengan gugup. Semakin kemari Da Eun yang tak tahan pun berteriak.

“Oppa.. (kakak..) bisakah kalian semua tidak mengintaiku seperti itu.. muak banget tau gak!!” sentak Da Eun berdiri dengan kesalnya menatap kearah pintu dapur yang sedikit terbuka. Namun, tak ada pergerakan dari sana akhirnya Da Eun berjalan kearah pintu dapur dan membukanya. Saat pintu terbuka terdapat abangnya yang tengah berjejer dempet seperti menunggu sembako berdiri dibalik pintu, semua teman-teman Da Eun terkejut saat melihat situasi yang mereka sendiri sudah menyangkanya bahwa itu akan terjadi.

“Emang kalau punya oppa protektif sih, aku aja cuman satu protektifnya kebangetan tau..” bisik Chaeyong kepada ketiga temannya.

“Jinjja? (beneran?) Akupun dari awal sudah menyadari kalau ini bakal terjadi sih mereka ga akan percaya ninggalin adeknya gitu aja ke kita” bisik Jungkook menatap takut ke arah sana.

‘Gimana aku mau deketin Da Eun kalau kaya gini caranya..’

“Oppa.. jebal.. (aku mohon..)” ucap Da Eun yang tak nyaman dengan situasi ini. Memang sih pasti protektif banget ya kalau adeknya lagi sama cowok, tapi kalau sampai mantauin kaya gitu.. risih gak sih?

Meet Again [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang