••••Baekhyun's POV••••
Aku pun terbangun sambil menduduk an diriku. Aku menghela nafas dan melihat sinar matahari yang masuk melalui celah jendela. Aku terdiam melihat sekelilingku. Seingatku aku tertidur diatas sofa? sepertinya Chanyeol memindahkan ku kesini. Hatiku pun terasa hangat membayangkan kejadian tersebut. Walaupun Chanyeol dingin diluar namun hatinya tetap hangat. Akupun terkekeh.
Lalu mataku langsung melirik lirik kemana pergi nya Chanyeol. Namun sepertinya ia sudah pergi ke kantor karena rumah ini terasa hampa.
Harusnya sebagai suami yang baik aku harus memasakan makanan pagi untuknya. Bodohnya aku untuk bangun sesiang ini.
Sepertinya aku terlalu banyak berguma. Akupun bergegas menuju ke arah dapur, dan inilah kegiatan sehari-hari ku memasak, menonton TV, menunggu Chanyeol dan terkadang keluar rumah untuk sekedar berpergian entah bersama teman ataupun membeli barang keperluan.
"Hey , kenapa hanya melamun apa kau tidak akan memasak?" tanya Chanyeol yang pastinya sehabis mandi melihat chanyeol masih dengan handuk yang melingkar dipingganya dan abs yang terbentuk dengan sepurna juga rambut yang setengah basah dan air yang menetes jatuh.
'Apa yang kau pikirkan Baekhyun!' gumamku sambil menggeleng-gelengkan kepalaku berharap gambaran itu menghilang.
"Kenapa?" jawab Chanyeol dengan nada dinginnya seperti biasa.
"Ahhh.. tak apa hanya saja tumben kau belum berangkat biasanya kau pasti akan berangkat jam segini" tanyaku.
"Sudah cepat buatkan aku sarapan" jawab Chanyeol mengalihkan pertanyaan ku seraya masuk kedalam kamar untuk memakai pakaian.
"Y-ya akan ku buatkan" jawab ku sedikit tertegun dan takut walau sebenarnya aku sudah biasa diperlakukan seperti ini. Lalu dengan cekatan aku memasukan seluruh bahan yang sudah kupotong kedalam sup seraya bersenandung kecil.
Setelah semua masakan ku matang, akupun menyajikan makananya dengan rapih diatas meja makan yang beralaskan kain berwarna baby blue warna kesukaan Chanyeol.
Saat kami memakan santapan kami, hanya suara dentingan sendok dan garpu yang terdengar, tidak ada satupun diantara kami yang berbicara.
Lalu terdengar suara gesekan kursi. Aku pun mendongak melihat Chanyeol yang sudah selesai memakan santapannya dan lantas langsung membawa peralatan makan nya ke dapur.
"Ohh.. Kau sudah selesai" ucap ku dengan nada yang terdengar kikuk. 'Hmmm' jawabnya tanpa melirik kearahku sedikit pun.
Chanyeol langsung bergegas mengambil tas nya dan pergi tanpa sepatah katapun menaiki mobilnya dan meninggalkan rumah kami.
Aku pun menghela nafas panjang , sampai kapan kau akan seperti ini? apa kau tau perlakuan mu itu membuat hati ku berdenyut sakit.
Tiba-tiba kepala ku berdenyut kencang, aku pun meringis dan mencoba mencari obat yang mungkin bisa meredakannya.
Setelah sekiranya dapat aku pun membukanya, namun kepala ku berdenyut semakin kencang obat yang ku pegang pun berhamburan.
Aku mencoba meraba nya dan meminum nya dalam setelah agak lama sakit itu pun hilang.
Sudah lama aku mengalami ini , namun aku merasa ini hanya pusing biasa tidak ada yang harus dibesar-besarkan.
Namun tak terasa hari sudah malam, kulirik jam yang berdetak sedari tadi menunjukkan jam 12 malam, aku menghela nafas 'kemana saja kamu Yeol' resah ku dalam hati.
Tiba tiba rasa sakit dikepala ku kembali lagi, akupun meremas kepala ku karena sakit yang kali ini lebih sakit dari yang sebelum-sebelum yang pernah ku alami. Seperti kepalaku ditusukinoleh beribu jarum dan tiba-tiba semuanya menjadi gelap.

KAMU SEDANG MEMBACA
unspeakable -chanbaek
Fanfiction"maafkan aku , aku menyesal"-park chanyeol "apapun yang terjadi aku selalu mencintaimu" - byun baekhyun