ZS BAB 2

0 0 0
                                    

ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ

"Zea, gimana kalo Lo nikah sama temen abang gw?" ujar livi.

dahi zeana berkerut tanda tak paham dengan ucapan Livi, maksudnya ia di suruh menikah dengan orang yang tidak ia kenal sama sekali? apakah teman nya itu sudah gila?

"Jadi gini Zea, temen abang lagi nyari cewe yang mau nikah sama dia"

"Nasib dia sama kayak kamu, ditinggal sama calon istrinya 3 minggu lalu dan pernikahan mereka harusnya di gelar 2 minggu lagi. Gimana kalo kalian saling menguntungkan aja?" Lanjut reno memberi penjelasan singkat tentang apa yang terjadi pada samudra.

"tapi bang.." Balas Zea ragu ragu.

"tenang aja Zea, temen abang baik kok, abang jamin dia bisa nafkahin kamu, nurutin apa yang kamu mau. kalo sampe dia ngapa ngapain kamu, kamu bisa bilang sama abang" Seolah mengerti dengan Perasaan zeana, reno memberi sedikit lagi penjelasan dan pemahaman pada zeana.

Lama berpikir, zeana bercucap "zea Pikir pikir dulu boleh ga bang?"


"Sure, kalo kamu udah yakin hubungin abang ya. tapi inget, abang ga maksa kamu, kalo kamu gamau bilang aja sama abang" balas reno kemudian ia melenggang pergi terlebih dahulu masuk kedalam mobil.

"Telpon gw kalo lo udah yakin, okey?"
zeana mengangguk.

setibanya di rumah, Zeana menaruh snack yang ia beli tadi di atas meja kemudian ia duduk bersandar di atas kasurnya.

'𝘈𝘱𝘢 𝘨𝘸 𝘛𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢 𝘢𝘫𝘢 𝘵𝘢𝘸𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘳𝘦𝘯𝘰? 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘣𝘶𝘯𝘥𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘯𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘭𝘶 𝘢𝘬𝘪𝘣𝘢𝘵 𝘢𝘯𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘢𝘨𝘢𝘭 𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩' Batin zeana teringat tawaran reno tadi.

'𝘛𝘢𝘱𝘪... 𝘨𝘸 𝘨𝘢 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘭 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘵𝘶, 𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘨𝘸 𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢𝘬 𝘨𝘸 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘭' Lanjutnya dalam batin.

𝙏𝙤𝙠 𝙩𝙤𝙠 𝙩𝙤𝙠

"non, tuan sama nyonya sudah pulang"

mendengar ucapan bi inah, zeana sontak menoleh ke arah pintu kamarnya, "iya bi, nanti zea turun"

Zeana turun kemudian berlari ke arah sanga ayah yang sangat ia rindukan, "Ayahhh, Zea kangen banget tau" ia memeluk erat ayahnya.

"princess ayah, abis darimana kok pake hoodie?" tanya ervan melihat putri kesayangan nga memakai hoodie.

"Zea baru pulang dari supermarket, abis jajan" senyum lebar zeana memperlihatkan deretan gigi nya yang sangat rapih.

"jangan makan makanan sembarangan yah, nanti kamu sakit ayah sedih" balas ervan mengerucutkan bibirnya sembari mengelus lembut rambut putrinya.

"ih ayah kayak anak kecil manyun manyun gitu" tawa zeana pecah sembari berlari ke dapur dimana bunda nya berada.

"Zea gitu ya sama ayah, okey" ujar ervan kemudian ia menaruh jas nya di atas sofa dan mengejar zeana.

zeana bersembunyi di belakang bunda nya sembari terus tertawa renyah, "ini kenapa sih Zea yaallah bunda di puter puter kayak mainan gini" ujar layla lantaran zeana menarik narik bunda nya agar ia terhindar dari kejaran ayahnya.

ervan berhasil memeluk putrinya kemudian ia m

Zeana turun sembari menghapus jejak Air mata di bawah matanya, "Hai bang"

"Zea, kenapa? nangis?" Tanya reno melihat mata zeana yang sedikit sembab.

"ga kok bang gapapa"

"Mana temennya bang? katanya abang kesini sama dia?" Tanya zeana, pasalnya Reno datang hanya sendiri.

"oh iya, tuh orangnya" Balas Reno menunjuk ke arah Pintu dengan mulutnya.

zeana menoleh melihat pria berbadan kekar, memakai jas hitam formal tengah berdiri di sana.

"abang kesini cuman mau nganterin dia, Nanti kalo kalian udah ngobrol nya telpon abang ya" Ucap Reno kemudian ia bangkit dari duduknya Meninggalkan zeana dan samudra.

Aura nya berubah menjadi dingin dan tegang kala Samudra duduk di sofa.

"gausah tegang, saya ga akan makan kamu" Celetuk Samudra melihat ketegangan di wajah zeana.

"Gw ga tegang"

"Saya samudra keenan Arkatama, seperti yang kamu tau calon istri saya hilang kabar 3 minggu sebelum pernikahan kami. jadi saya mencari Wanita untuk jadi pengganti nya" Ujar Samudra singkat.

"Gw Zeana levanka nola, mungkin lo udah tau apa yang terjadi sama gw" Balas Zeana memperkenalkan dirinya.

"saya sudah tau tentang kamu dari reno"

"jadi kamu mau menerima tawaran saya?" Tanya Samudra.

"hmm" gumama zeana yakin.

"Rencana pernikahan saya sebelumnya akan digelar 2 minggu lagi, apa kamu keberatan?" Samudra menatap lekat kearah zeana.

"Gw gamau kalo harus minggu dep-" ucapan zeana terpotong kala suara mobil yang sangat ia kenali ada di depan rumahnya.

"Loh, reno lagi apa disini?" Tanya Edward melihat putra temannya tengah duduk di teras sembari bermain ponsel.

"eh om, ini lagi nemenin temen saya ngapelin anak om" Timpal reno cengengesan.

zeana dan samudra kompak keluar.

"Oh calon menantu om temen nya kamu ren" Ujar Edward dengan senyum merekah.

"haha, iya om"

Memang kedua orang tua Livi dan Zeana merupakan Teman bisnis dan juga tetangga, jadi tak heran kenapa zeana dan livi berteman.

"yaudah ayo masuk masuk, Kenapa jadi pada di luar gini" Ajak Layla, "ini calon menantu bunda Ze? ganteng banget" Puji Layla melihat samudra yang tengah berdiri di samping zeana.

Kemudian mereka masuk bersama, "Bang" panggil zeana sedikit khawatir pasalnya samudra terlihat kaku, ia khawatir Samudra memberitahu semuanya pada ayah dan bundanya.

"tenang"

•••

𝙎𝙖𝙢𝙪𝙙𝙧𝙖 𝙠𝙚𝙚𝙣𝙖𝙣 𝙖𝙧𝙠𝙖𝙩𝙖𝙢𝙖"𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘯𝘤𝘢𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘮𝘶 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘶 𝘳𝘦𝘯𝘤𝘢𝘯𝘢 𝘮𝘶 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘳𝘦𝘯𝘤𝘢𝘯𝘢 𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝙎𝙖𝙢𝙪𝙙𝙧𝙖 𝙠𝙚𝙚𝙣𝙖𝙣 𝙖𝙧𝙠𝙖𝙩𝙖𝙢𝙖
"𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘯𝘤𝘢𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘮𝘶 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘶 𝘳𝘦𝘯𝘤𝘢𝘯𝘢 𝘮𝘶 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘳𝘦𝘯𝘤𝘢𝘯𝘢 𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯"

Zeana and Samudra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang