15

809 68 3
                                    

sesampainya mereka semua dirumah papi chika

"terima kasih ya zean, sampai dikawal segala" ucap pucho

"sama2 om, saya cuman mastiin biar kalian sampai ke rumah dengan aman" ucap zean

"yasudah kamu sini mampir dulu"ucap pucho

"lain kali deh om, zean kayanya harus pulang, takut dicariin sama bunda" ucap zean dengan sopan

"yasudahlah kalau seperti itu" ucap pucho

"nachia sayang, kamu masuk duluan ya sama opa, bunda mau ngobrol sebentar sama om zean" ucap chika

"yayah bundaa!, no no om!" ucap nachia seperti orang marah

"eh iyaiya ayah deh" ucap chika

"ayo masuk, biarin bundamu mau pacaran dulu" ucap pucho sambil mengendong nachia

"pacalan itu apa opaa?" tanya nachia polos

"ada deh nanti juga kamu paham kalau sudah besar" ucap pucho

sedangkan zean dan chika tersenyum sambil menggelengkan kepalanya

"zee" , "chik" ucap zean dan chika bersamaan

"lo duluan deh" ucap zean

"eh engga, kamu duluan aja zee" ucap chika

"udah lo duluan aja" ucap zean

"iya deh" ucap chika pasrah

"zee, makasih yaa" ucap chika

"untuk?" tanya zean

"untuk hari ini, kalau gaada kamu mungkin aku masih terjebak dirumah tangga yang berantakan itu" ucap chika menunduk

"hei kalo ngomong liat orangnya dong" ucap zean

"aku sayang kamu, aku cinta kamu chika!" ucap zean sambil memegang kedua tangan chika sambil menatap mata chika dengan tulus

"aku gaakan biarin orang yang aku sayang menderita" ucap zean

"dulu aku sempat ingin melupakanmu, aku kira kamu sudah bahagia dengan rumah tanggamu yang baru, ternyata dugaanku salah, dulu aku kira kamu memang bukan takdirku, tapi sepertinya aku juga salah, dan sekarang aku berfikir mungkin aku bisa merubah takdirku agar aku bisa bersamamu selamanya?" ucap zean dengan tulus

"aku boleh bantu kamu?" tanya chika dengan mata berkaca2

"bantu apa?" tanya zean

"bantu kamu merubah takdir yang kamu duga2 itu menjadi agar kita bersama selamanya?" ucap chika dengan air mata yang menetes

disisi lain, dibalik jendela

"pi, mami jadi terharu, ternyata zean lebih baik orangnya" ucap mami aya

"iya mi, papi salah besar telah menikahkan chika dengan tian yang kelakuannya seprti bajingan itu"ucap pucho

"bunda kenapa nangis oma?" tanya nachia digendongan aya

"bunda mu lagi terharu sayang, kan sebentar lagi ayah zean akan jadi ayah kamu selamanya" ucap aya

"benelan oma?" ucap nachia antusias

mami aya hanya mengangguk

"kayanya kamu gausah capek2 bantu aku, biarkan aku sendiri yang akan berusaha merubah takdir ini, kamu gausah repot2 biar aku yang berjuang " ucap zean

"cinta itu harus saling melengkapi, kalau cuman kamu sendiri yang berjuang, trus aku ngapain dong" ucap chika

"kodratku sebagai laki laki kan memang harus berjuang, apalagi aku harus memperjuangkan bidadari ini" ucap zean sambil mencolek hidung chika

Mengubah takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang