DILARANG KERAS PLAGIAT⚠️
Banyak misteri dan hilangnya keadilan dalam kasus bullying ini, ketika salah seorang siswi menjadi korban bullying hingga mengakibatkan dirinya kehilangan beberapa bagian tubuh nya, cacat. Tetapi dimana keadilan atas tindaka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini alasan gue lebih memilih enggak punya temen" -Zefaye Valentine ^ ^ ^
Satu tendangan mendatar kuat di kepala Berry tidak lain dan tidak bukan siapa lagi? tentu Ratu pelaku dari perbuatan kejam itu.
Berry terus mengerang kesakitan, rasanya ini sakit sekali, ini sebuah penyiksaan.
Ze menyaksikan perbuatan keji tersebut tentu dirinya tidak bisa diam, seberusaha mungkin Ze ingin beranjak untuk menolong Berry, tetapi belum sempat dirinya memberi pertolongan kepada Berry, dirinya sudah mendapatkan perilaku yang sama, bahkan dua kali lipat dari Berry.
Benar, bukan hanya Berry yang mendapatkan perilaku tersebut, tetapi Ze juga.
"HAHAHAHA mampus lo makanya jangan macem-macem sama kita," ucap Lea, terbahak-bahak melihat perlakuan keji tersebut, menurut nya itu sebuah lelucon yang membuat dirinya sangat bahagia.
Kedua siswi korban bullying ini keduanya tidak bisa berbuat apa-apa, Ze merasa kepalanya sangat pusing akibat tendangan yang mendarat kuat di kepalanya itu, sedangkan Berry hanya bisa diam dan menangis.
"Gue enggak pernah nyangka kalo Ratu, Lea, dan Laras sejahat ini, benar-benar manusia iblis," batin Berry.
Berry dan Zefaye berfikir, bahwa tindakan keji seperti ini berhenti sampai di sini saja, tetapi dugaan nya benar-benar salah.
Keduanya di kejutkan dengan guyuran air kotor membahasi tubuh mereka.
Laras mengguyur air kotor yang dirinya ambil dari air bekas pelan. "Mampus lo rasain," ucap Laras.
"Gila air apa ini Ras?" Ratu bertanya.
"Air bekas pel-an," jawab Laras.
"Bagus juga nih ide lo," jawab Ratu, gelak tawa menggelegar keluar dari mulut Ratu.
"K-kok kalian se tega i-ini?" Berry akhir nya mengeluarkan suara, meskipun serak dan bergetar.
Ratu menjambak kuat rambut Berry agar wajah Berry tidak tertunduk ketika Ratu berbicara, wajah Berry mendongak ke atas menatap Ratu dengan jambakan kuat yang di sebabkan oleh Ratu.
"Kita enggak akan kaya gini ke lo, kalo lo pada saat itu enggak ikut campur!" ucap Ratu melepas jambakan.
Sebelum Ratu, Lea, dan Laras pergi ketiganya terlebih dahulu menendang tubuh Berry dan Ze secara bergantian, tanpa mengeluarkan sepatah kata ketiganya pergi dari tempat, meninggalkan Berry dan Ze yang terkapar lemas tidak berdaya itu.
Berry tidak sadarkan diri akibat tubuh dan kepalanya yang mendapatkan tendangan kuat dari Ratu dan kedua temannya.
"Berr bangun."
"Berr bangun Berr gue mohon bangun," Ze berusaha untuk menyadarkan Berry.