『𝟑』. ᴋᴇᴋᴜᴀᴛᴀɴ

64 13 1
                                    

"pangeran riji, kau tau ini adalah tempat favorit ku" Yue tersenyum dengan melihat lihat bunga yang ada di taman belakang itu

"anda suka taman belakang ini?" tanya Riji dengan memiringkan kepala dan mengikuti putri yue kemana pun

"hum tidak bukan begitu, aku menyukai taman ini karena banyak sekali kenangan di sini" yue berhenti berjalan lalu berbalik ke arah riji yang ada di belakang nya

"saya dengar anda dan kakak laki laki anda sering bermain di sini kan?" tanya riji lagi dengan tersenyum "ya itu benar... tapi... semoga saja sebuah keajaiban terjadi dan kakak ku akan kembali" yue tersenyum tapi tetap saja masih ada kesedihan di wajah nya

'aku dengan kakak laki laki yue menghilang ke dunia lain' -batin riji

'dunia paralel tentu nya, tapi kenapa semua kekuatan yang telah di usahakan tetap saja gagal?' -batin riji

'tidak, kakak laki laki yue tidak hilang, apakah ia di culik? jika di dunia paralel kekuatan cahaya dan bulan merah tetap saja bisa menemukan nya' -batin riji

"riji? pangeran riji?" yue menepuk pundak riji saat ia sedang melamun "e-eh... iya putri ada apa?" jawab rini saat pundak nya di tepuk "kau kenapa pangeran? seperti ada sesuatu yang mengganggu pikiran mu" tanya yue dengan gelisah

"ah! tidak apa apa aku hanya... hanya bingung saja" jawab riji dengan tersenyum canggung "bingung kenapa? pangeran bisa bercerita dengan saya" tawar yue dengan tersenyum lalu mundur "ah... tidak usah" tolak riji dengan halus

skip time

"𝐌𝐚𝐭𝐚𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐡, 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐛𝐢𝐚𝐬𝐚 𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐜𝐚𝐲𝐚 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐝𝐞𝐰𝐚 𝐧𝐚𝐠𝐚 𝐩𝐮𝐭𝐢𝐡 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐭𝐮𝐦𝐛𝐚𝐥. 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝟐𝟎 𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢, 𝐛𝐢𝐚𝐬𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐮𝐦𝐛𝐚𝐥 𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐰𝐚𝐧𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬"

"𝐁𝐞𝐫𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐛𝐢𝐫𝐮, 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐧𝐝𝐚 𝐤𝐞𝐬𝐮𝐜𝐢𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐚𝐭𝐢 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐧𝐚𝐠𝐚 𝐩𝐮𝐭𝐢𝐡 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐢𝐭𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐜𝐢 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐨𝐬𝐚, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐚𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚"

"𝐠𝐞𝐫𝐡𝐚𝐧𝐚 𝐛𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐡𝐢𝐭𝐚𝐦, 𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐜𝐚𝐲𝐚 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐰𝐮𝐣𝐮𝐝𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐤𝐞𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐮𝐧𝐜𝐮𝐥 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝟏𝟎𝟎 𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢"

"itu lah yang di maksud dengan kekuatan ketiga kepercayaan ini" pendeta

"tidak semua terjadi tapi jika kalian ingin bersabar pasti akan di kabul kan" pendeta

"jadi jangan lupa bersabar dan berdoa lebih banyak" pendeta

mako bosan dengan semua ceramah di istana dan di hari ini, itu adalah kebiasaan kerajaan yang selalu turun temurun dan semua kerajaan harus mengadakan ceramah harian agar keturunan mereka tau bagaimana sejarah sejarah kerajaan dan dunia

'huft... sumpah... aku benci hari ini' -batin mako

mako melirik e arah lain dan mendapatkan seorang laki laki berjubah hitam berada di depan pintu dengan diam

'siapa dia? apakah penyusup? tidak boleh di biarkan ' -batin mako

'tunggu, jika aku berteriak pasti akan ada kekacauan jadi...' -batin mako

mako bangkit dari duduk nya, lalu seorang wanita yang ada di samping mako bertanya "kau ingin kemana mako? duduk lah tidak sopan jika kau meninggal kan ceramah ini" suruh wanita itu "eh, aku hanya ingin ke kamar mandi kak key" jawab mako

𝙆𝙚𝙮 𝙤𝙧𝙞𝙚𝙨𝙨𝙖 𝙀𝙡𝙜𝙖𝙧𝙙𝙚𝙤 sepupu mako dengan surai biru, "huft... yasudah cepat lah mako dan jangan membuat kekacauan" suruh key dengan tegas "baiklah kak key" jawab mako dengan berjalan pergi

mako berjalan ke arah pintu lalu seorang laki laki itu sadar dan langsung berlari cepat, mako yang sadar langsung ikut berlari keluar dan? hilang? apakah orang itu mati di telan bumi? huh mako bingung

saat sedang bingung seorang wanita bersurai putih mendatangi nya 𝙎𝙝𝙖𝙣𝙣𝙤𝙣 𝘼𝙚𝙣𝙣𝙤𝙣 𝙇𝙚𝙤𝙜𝙖 "hei mako, kau sedang apa? kayak orang kebingungan" tanya aenon "huh? eh tidak tadi aku hanya melihat kucing tapi tiba-tiba ia hilang" jawab mako dengan berbalik ke arah aennon

"sudahlah ayo masuk kau bisa di marahi key jika kau tidak ikut mendengar kan ceramah" suruh aenon dengan menyeret tangan mako "hm" mako hanya berdehem

─────────────────

tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

3 𝙋𝙧𝙞𝙣𝙘𝙚 || •𝙈𝙖𝙅𝙞𝙂𝙞𝙣•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang