Enemy to enemy(?) [Minsung Fanfic]

VI : Venom

"Jadi kalian itu Elino dan Peter? Pangeran di masa lalu?"

Pertanyaan yang dilontarkan wali kelasnya membuat Minho dan Han terdiam. Padahal mereka masih berdiskusi mengenai hal itu tapi sudah ada yang mengetahuinya.

"Pak--"

"Jawab, Lee Minho. Han Jisung."

Penekanan kata dari Chan membuat Han semakin frustasi, sedangkan Minho mengangkat kepala menatap Chan.

"Iya, saya dan Jisung memang sosok yang dirumorkan orang-orang" Ucap Minho yang membuat Han terkejut, meskipun lega. Namun apakah Lee Minho tidak memikirkan konsekuensinya?

Chan tersenyum kecil, pengakuan Minho cukup membuatnya mendapatkan informasi kecil.

"Bisa dijelaskan secara lengkap?"

Minho menggigit bibirnya sendiri, frustasi dengan keadaan ini. Meskipun ia percaya Chan tidak akan membocorkan hal ini kepada siapapun, namun Minho tetap merasa ada yang janggal.

Melihat itu, Chan terkekeh.

"Nanti saya akan kasih tau kalian sesuatu tentang saya"

Perkataan Chan berhasil membuat Han dan Minho terheran. Apa yang ingin diberitahu wali kelasnya itu?

$☆

"Curiga ga lu sama Pak Chan?" Tanya Han pada Minho yang kini, mereka tengah nongkrong di teras minimarket dekat kost Minho. Awalnya hanya untuk membeli minuman dingin karena cuaca panas, namun sang pemuda tupai malah mengambil sekotak cheesecake.

"Tentang yang tadi di ruangan beliau?" Han mengangguk.

"Aneh aja, masa tiba-tiba ngomong begitu. Bikin overthinking jadinya" Gerutu Han lalu memasukan sesendok cheesecake ke dalam mulutnya.

"Tapi sekilas, dia mirip ayah kamu" Ucap Minho yang membuat Han terkejut, menatap heran pada Minho.

"Apa?"

"Maaf? Kok jadi ayah gua?" Perkataan Han membuat Minho mendengus sebelum memukul pelan puncak kepala Han.

"Ayah kamu di masa lalu, tapi gua lupa namanya siapa"

Han meringis, namun perkataan Minho setelahnya membuat ia termenung. Seketika ia mencoba mengingat putaran memori milik Peter yang saat itu sempat di lihat sebagai bukti dari Minho.

Namun dengan kecepatan pemutaran secepat itu, tak mudah baginya untuk menemukan sosok ayah dari dirinya di masa lalu.

"Lo masih ingat soal ayah gua dulu? Ceritain dong!" Mohon Han sambil merangkul bahu Minho.

"Ga, cuma ingat ayah lu itu raja, tapi meninggal karna perang antar kerajaan yang akhirnya di ganti oleh sepupu lu" Ucap Minho berusaha menceritakan apa yang ia ingat secara singkat. Meskipun ia bohong tentang meninggal karna perang antar kerajaan, tak ingin Han tahu bahwa yang membunuh sang raja dahulu adalah dirinya sendiri.

"Siapa sepupu gua?" Tanya Han lagi, sepertinya si tupai semakin penasaran tentang bagaimana kehidupannya lalu.

"Saya ingat. Namanya Skylar Jendral" Jawab Minho tanpa menoleh karena ia tengah mengutak-atik layar ponselnya. Yang kemudian menunjukan isi layar ponselnya, terlihat sosok Skylar yang di maksud Minho.