¹⁶

2K 268 15
                                    

⚠️Disclaimer!!⚠️

Ingat ini hanya sebuah fiksi/karangan saya yang saya tuangkan melalui tulisan ini

Jangan pernah membawa alur cerita ini ke dunia nyata dan jangan menyangkut pautkan kepada member asli nya.

Jangan lupa vote nya terlebih dahulu sebelum membaca enjoy!!!!

=================================



Di ruangan yang remang dengan cahaya lampu gantung yang temaram, suasana begitu tegang. Setiap anggota tim tahu bahwa perintah Farrell bukan sekadar instruksi itu adalah peringatan yang penuh ancaman dan janji akan balasan brutal.

Calvin segera bergerak ke workstation-nya, tangan cekatan mengetik perintah pada komputer.

Sistem keamanan mereka, yang sebelumnya dianggap tak tertembus, kini menjadi prioritas utama untuk diperiksa ulang. Setiap celah, sekecil apa pun, harus ditemukan dan ditutup.

Di benaknya, Calvin sadar bahwa kegagalan bukanlah opsi. Farrell tidak pernah memberi ruang untuk kesalahan, terutama dalam situasi sepenting ini.

Sementara itu, kini melvin sudah sibuk dengan dokumen dan peta elektronik di hadapannya. Ia adalah orang yang paling dipercaya Farrell untuk melacak target.

Keahlian melvin dalam membaca pola dan menemukan koneksi tersembunyi menjadikannya aset penting. Jika ada dalang di balik serangan ini, melvin tahu ia akan menemukannya, secepat mungkin dan seefisien mungkin.

Farrell berdiri, memandang timnya dengan tajam. Meski penuh amarah, ia tetap terlihat tenang, menunjukkan kontrol penuh atas situasi. "Ingat ini bukan hanya tentang erllan atau serangan ini.

Ini tentang memastikan bahwa tidak ada yang berani menantang kita lagi. Kita harus menegaskan siapa yang memegang kendali di sini." Ucap farrell dengan nada rendah namun menekankan disetiap ucapan nya.

Semua orang di ruangan itu memahami beratnya tanggung jawab masing-masing.

Farrell telah mengumumkan pertempuran yang tidak hanya akan dimenangkan olehnya tetapi juga diingat oleh semua pihak yang berani mencoba melawan.

Beberapa jam berlalu, dan ruangan operasi tim Farrell tetap sibuk. Monitor-monitor memancarkan cahaya biru, menampilkan data-data yang terus diperbarui.

Calvin, dengan konsentrasi penuh, memeriksa log komunikasi, jaringan, hingga metadata yang paling tersembunyi.

Sesekali ia mencatat sesuatu di tablet, wajahnya menunjukkan ekspresi serius. Ia tahu, pekerjaan ini bukan hanya tentang menutup celah, tapi juga menemukan jejak Rico sebelum semuanya terlambat.

Di sudut lain, Levi sedang sibuk dengan peta digital. Ia menandai lokasi-lokasi strategis dengan lingkaran merah.

Setiap nama yang terkait dengan Rico atau kemungkinan dalang serangan itu dicatat, dilacak, dan dianalisis. Tangannya bergerak cepat di atas layar sentuh, menghubungkan titik-titik yang mungkin mengarah pada sebuah pola.

Farrell berdiri di tengah ruangan, mengamati timnya bekerja. Wajahnya dingin, tapi sorot matanya penuh fokus. Setiap detik terasa seperti bagian dari strategi yang lebih besar. Ia menunggu laporan, dan ia tahu, anggota nya itu tidak akan mengecewakannya.

DI JODOHKAN DENGAN DUDA LEADER MAFIA (FRESHA) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang