" 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐣𝐚 𝐲𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐦𝐚𝐦𝐩𝐮, 𝐤𝐨 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐫𝐚𝐠𝐮? "
﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
Dari 4 manusia di sana yang menjawab salam amara hanya ibunda nya saja, yang lain hanya fokus dengan ponsel nya dan ayah nya yang sibuk membaca koran di tangan nya
"Amara, kamu sudah pulang, sana mandi dan siap siap makan malam" tutur ayah amara bernama fadli, ketika tak sengaja melihat putri bungsunya pulang
di angguki oleh amara, amara pun menyalimi keluarganya terlebih dahulu, kebiasaan amara ketika pulang sekolah, biar ilmu nya barokah
"Yaelah pulang sekolah di sana lama banget ya? Ngapain aja si" celetuk sepupu amara bernama dea, dea baru pulang dari bandung setelah selesai dengan kuliah nya, jadi ketika sudah pulang dea tidak tau apa apa tentang sepupu nya itu
"Iya tuh mau mau aja sekolah di sana, padahal gayanya aja culun semua hahahah! " lanjut kakak amara bernama fiola sambil tertawa mengejek
"Sudah sudah, kenapa malah meributkan tentang persekolahan, Amara kamu beres beres dirimu sendiri lalu makan malam bersama" titah ibu amara bernama aziah
Amara yang tadinya meremas rok panjang nya karna merasa gugup di ledek oleh sepupu dan kakak nya pun mengangguk ketika mendengar suara ibunya
"Iya ibu"
"Bu kenapa Amara terlihat alim sekali? Berbeda sendiri di keluarga kita" ucap dea menatap heran punggung kecil Amara yang penampilan nya menurut dea sangat culun dan sedikit norak, meksipun dea mengakui jika Amara sangat cantik dan manis, jika di dandan sedikit saja dengan gayanya pasti akan cantik pikir dea
"Amara sikap nya ingikut nenek" sahut aziah malas menjelaskan nya mengingat mama nya sikap nya menurun kepada anak bungsunya
"Lah srius amara ngikut nenek? Berarti nenek sikap nya kaya amara dong alim gitu" dea pun menatap amara yang sudah turun dari tangga, cepat bukan? Yah amara akan ke kamar mandi karna kamar mandi nya ada di bawah tidak seperti yang lain yang kamar nya mempunyai kamar mandi sendiri , turun ke tangga saja dengan membawa handuk dan pakaian
"Iya, nenek sikap nya dulu islami banget, ibu aja kadang malas dan kesal selalu mendengar ceramahnya"
"Ohh baru tau gue"
"Ya lo pas di bandung kenapa ga ngabarin, jadi ketinggalan info kan" ujar fiola menatap kesal dea
"Ya gue aja sibuk kuliah gobl*k" ketus dea
"Yee santai dong b4b1" jawab fiola tak kalah ketus
"Sudah sudah dea, fio" tegur fadli menatap tajam dea dan putri keduanya
Fiola dan dea pun hanya menatap saling sinis lalu melanjutkan bermain ponsel nya, sedang kan aziah sudah pergi dari sana karna ingin menyiapkan makan malam, karna sudah menjelang magrib
....
"𝐖𝐚𝐥𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐝𝐢𝐚𝐦, 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐫𝐭𝐢 𝐡𝐚𝐥 𝐢𝐭𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐤𝐢𝐭𝐤𝐚𝐧."
....
𝘼𝙨𝙨𝙖𝙡𝙖𝙢𝙢𝙪𝙖𝙡𝙖𝙞𝙠𝙪𝙢 𝙬𝙖𝙧𝙖𝙝𝙢𝙖𝙩𝙪𝙡𝙡𝙖𝙝
𝘼𝙨𝙨𝙖𝙡𝙖𝙢𝙪𝙖𝙡𝙖𝙞𝙠𝙪𝙢 𝙬𝙖𝙧𝙖𝙝𝙢𝙖𝙩𝙪𝙡𝙡𝙖𝙝
Sesudah sholat, Amara pun berdzikir singkat
KAMU SEDANG MEMBACA
my destiny (hijrah)
Teen Fiction"yaAllah hamba cape hijrah di lingkungan toxic" Amara aghnia seorang gadis yang berhijrah di lingkungan yang sangat toxic, keluarga yang toxic, teman toxic, membuat Amara kesulitan dalam menjalani hijrah nya, dan ketika ujian untuk dirinya tiba dia...