⚠️HENTIKAN BUDAYA PLAGIAT⚠️
⚠️MENGANDUNG KATA KATA KASAR⚠️JANGAN LUPA VOTE, SEMOGA KALIAN SUKA🤗💖
~~~~~HAPPY READING~~~~~
.
.
.
.
.
TRINGGG!
. . .waktunya istirahatGuru yang mengajar berhenti lalu keluar dari kelas dengan membawa buku-bukunya. Beberapa murid langsung ribut menuju pintu, tetapi Alex--si ketua kelas dengan cekatan melompat ke sana dan menutupnya rapat-rapat.
Teman-temannya saling berpandangan.
"Woi! Kenapa Lo? Minggir dah! Gue laper!" seru Renal seraya menghampiri.
"Tahan dulu laper Lo! Semua enggak ada yang keluar kali ini" ucap Alex.
"Lho?"
"Kenapa emang?" tanya Jovan dari belakang.
"Kita perlu bahas persoalan Haeun. Menurut gue sih ini mesti dibicarain bareng-bareng"
"Tapi kan penyelidikan dari tim kepolisian udah dimulai"
"Iya ... tapi, gak mungkin juga kan kita diam aja sama kejadian yang nimpa teman sendiri. Jadi, ayok ngumpul" ajak Alex lalu berjalan meninggalkan pintu.
Sekilas Amoura memutar matanya malas, muak mendengar perkataan itu. Teman sendiri, konon.
"Gue sih enggak ikutan okeh, bye!" putus Jovan lantas keluar dengan cepat.
Alex sempat terdiam sebelum matanya menangkap sosok Jevan. Kembarannya si Jovan itu.
"Jika Jovan pergi, Jevan pun pergi, dadah!" ikutnya lalu pergi.
"Eh! tunggu Jeeev!"
Nihil, Jevan tidak akan kembali jika kembarannya pergi. Alex pun menghela nafas pasrah dan memandang teman-temannya.
"Ya sudah, yang gak mau ikutan boleh pergi" ucapnya.
Benar saja, sebagian teman-temannya mau itu perempuan atau pun laki-laki langsung keluar tanpa ragu. Hingga tersisa, Alex si ketua dan sebagian temam-teman random nya.
Jika boleh disebutkan satu persatu maka ada Renal, Damian, Leo, Rein, Ian, Ridho dan Dargan. Mereka teman laki-laki Alex yang ada di sana. Sementara perempuannya ada Gazza, Odelia, Shelly, Amoura, Zee, Evelyn, Monata dan Chelsi.
Yeahh, lumayan banyak juga.
Mereka mengelilingi satu bangku, tepatnya bangku Alex yang berada di tengah-tengah barisan. Mereka memang random, ada yang duduk di bangku, kursi bahkan lantai. Mungkin ... itu masih terbilang normal, tapi jika rebahan di meja kan pelik.
Mau dia itu sumbang pikiran atau numpang tidur doang sih? Hieh ... Terlebihnya itu menghabiskan tempat duduk orang!
Dimaklum saja lah kelakuan anak satu itu. Ridho maksudnya. Sudah biasa soalnya, ia memang agak prik.
"Okeh, apa yang akan kita bahas pertama-tama?" tanya Alex, mode serius.
"Menurut gue sih awal mula terjadinya insiden" jawab Dargan.
"Emang Lo tau awal mulanya gimana?" tanya Leo seraya mengangkat sebelah alis.
Dargan pun mendengus. "Ya gue kagak tau lah, kocak! Makanya gue mau kita bahas itu. Minimal otak pake lah! Jangan dijadiin koleksi doang!" ucap nya dengan alis berkerut tak lupa dengan kata-kata julidnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Gazza dan Luka [ END ]
Roman pour AdolescentsIngin pulang dengan tenang dan aman tapi ... "Hahh ... itu mungkin hanya sebatas mimpi bagi orang sepertiku"