Di malam harinya khaotung sudah siap dengan kemejanya, dia sudah rapi.
Pelan pelan dia turun dari tangga menghampiri keluarganya yang sedang menunggunya di ruang tamu.
"Sudah siap khaotung?" Tanya papanya
"Kamu pergi sama mama papa atau saka kak joong?" Tanya mama khaotung.
Khaotung belum sempat menjawab tapi langsung du potong sama papanya.
"Naik mobil papa saja" Ujar papanya langsung pergi meninggalkan mereka, papanya tau jika khaotung bersama joong pasti akan di bawa kabur sama joong.
•
•Tidak lama kemudian mobil papa khaotung berhenti di parkiran rumah besar milik teman papanya khaotung
Papa khaotung mempersilakan mereka berjalan lebih dulu.
Ketika sudah masuk ke dalam rumah itu mereka langsung di sambut sama pemilik rumah.
"Heii lama tidak berjumpa" Ujar teman papanya.
"Ayo silahkan duduk" Ujar istri dari tuan puitrakul, teman papanya khaotung.
Mereka semua duduk di meja makan dengan hidangan yang terlihat mewah dan enak.
Tuan puitrakul melihat ke arah khaotung.
"Apakah ini khaotung?" Tanya tuan puitrakul.
Khaotung yang merasa namanya di sebut melihat ke arah teman papanya.
"Iyaa om" Balas khaotung dengan senyum manisnya.
"Ohh iya, saya ingat kamu punya anak pertama, dimana dia? Namanya joong kan saya masih mengingatnya" Ujarnya melihat sekeliling tapi tidak mendapatkan keberadaan joong.
"Permisi, maaf saya telat" Ujar joong sopan.
"Nah ini dia anaknya" Ujar mama khaotung.
"Udah besar ya kamu sekarang joong, kamu sangat tampan sekarang" Ucap tuan puitrakul pada joong.
"Makasih om" Ujar joong, dia bingung harus ber ekspresi seperti apa.
"Jadi dimana putramu?" Tanya papa khaotung.
"Dia sedang bersiap siap, padahal sudah dari tadi saya menyuruhnya untuk siap siap" Ujar nyonya puitrakul.
Tidak lama kemudian putra dari tuan puitrakul bergabung bersama yang lain di meja makan
"Maaf, saya baru saja memakai baju" Ujarnya dengan sangat sopan.
Khaotung kaget dengan apa yang dia lihat saat ini, first kanaphan si berandalan ada di sini? Jadi ini rumah first? Pikir khaotung, sebenarnya bukan itu yang membuat khaotung merasa aneh, bahkan first sangat sopan dan menggunakan baju yang sangat sopan, nada bicaranya sangat lembut berbeda dengan biasanya.
Tidak berbeda dengan khaotung first juga kaget melihat khaotung berada di meja makan rumahnya.
"Hehh bocah, ngapain lo disini hah?" Ujar first menunjuk khaotung yang sedang duduk di samping joong.
"First?" Ujar mamanya first, dia kaget mendengar nada bicara anaknya, dia tidak pernah mendengar first berbicara seperti itu.
"Maaf ma" Ujar first duduk di kursinya, matanya melihat tajam khaotung, joong menyadari tatapan first pada adiknya, itu membuatnya sangat gelisah.
"Kalian saling kenal?" Tanya ayah khaotung.
"Tidak" Ucap first dan khaotung barengan.
"Tadi khaotung tidak sengaja bertemu dengan dia di kantin kampus, tapi saya tidak mengenalnya" Ujar khaotung, semuanya hanya mengangguk paham.