Khaotung sedang makan di meja makan bersama keluarganya, khaotung yang biasanya ceria di pagi hari tapi pagi ini dia sangat murung dan wajahnya sangat kesal.
"Apakah tidak bisa di batalkan saja perjodohan ini?" Tanya khaotung untuk yang kesekian kalinya, dia benar benar tidak berfikir akan menikah dengan first.
"Sudah papa bilang, perjodohan ini tidak bisa di batalkan" Berkali kali khaotung ingin membatalkan perjodohan ini dan berkali kali tuan ratta memberi jawaban yang sama.
Khaotung sudah muak dia berdiri dari duduknya dan langsung pergi ke luar rumah.
Joong yang harus mengantar khaotung ke kampus sudah mau berdiri tapi di tahan sama papanya.
"Joong" Panggilnya.
Joong melihat ke arah papanya.
"Bisakan kamu membujuk khaotung? Papa mohon" Ucap tuan ratta.
Joong menghela nafas, dia tidak Terima jika adiknya menikah dengan orang yang tidak di cintainya, tapi joong juga kasian dengan papanya.
Dengan ragu joong mengangguk permintaan papanya.
"Joong akan berusaha pa" Ujar joong lalu pergi dari sana.
Khaotung melipatkan tangannya di dada, menampilkan wajah kesalnya.
Joong masuk ke dalam mobilnya dia melihat adiknya di samping.
"Bisakah kamu menerima perjodohan ini?" Ujar joong, khaotung melihat ke arah kakaknya, dia semakin kesal karna kakaknya ada di pihak papanya.
"Bagaimana aku bisa kak, aku sama sekali tidak suka sama dia, dia bukan orang baik baik, aku bahkan muak liat muka dia" Ucap khaotung
"Iya kakak tau, ini permintaan terakhir papa" Ujar joong.
"Maksud kakak apasi? Seperti papa akan meninggal saja" Khaotung memalingkan wajah melihat lurus kedepan.
Joong terdiam, dia menyalakan mesin mobilnya dan pergi dari area rumahnya.
Beberapa menit kemudian mobil joong berdiri di depan kampus khaotung.
Khaotung sudah bersiap turun dari mobil milik kakaknya tapi di tahan sama joong.
"Kakak janji akan jagain kamu" Ujarnya.
Khaotung bingung dengan apa yang di katakan kakaknya.
"Apasih kak, ngaco banget deh ngomongnya" Ucap khaotung.
"Jangan nakal nakal yaa" Ujar joong lagi sambil mengacak rambut adiknya.
"Ihh kakak, nanti rambut aku berantakan" Ujar khaotung melihat wajah kakaknya yang sedang tersenyum.
Aneh bagi khaotung, kakaknya jarang sekali tersenyum, tapi sekarang dia tersenyum lagi dari sekian lama dia tidak tersenyum di depan khaotung.
Khaotung keluar dari mobil kakaknya dan melambaikan tangannya melihat mobil joong yang sudah jauh dari hadapannya.
Sebelum dia masuk 5 motor hampir saja menabraknya, sampai di motor terakhir tidak sengaja khaotung di senggol sama motor itu sampai terjatuh.