Happy Reading
.
.
.
.
"Selamatkan Anaknya!!!"
Ucap seseorang dengan lantang dari arah ujung koridor rumah sakit, semua orang yang berada di depan ruangan itu seketika tersentak. Ny.Pui baru saja tiba di koridor rumah sakit, saat tahu menantunya mau melahirkan ia dengan cepat melajukan mobilnya sampai ke rumah sakit.
"Ny Pui?! Apa maksudmu?!" Bantah Vionce menatap tak suka pada ucapan bibinya.
"Kau diam! Kau tidak lihat betapa lukanya perasaan Ayan ketika kehilangan bayi pertamanya." Ujar Ny.Pui.
"Haha, kau menyelamatkan anaknya lalu bagaimana dengan ibunya?! Kalau ibunya yang mati bagaimana perasaan anakmu?!" Cerca Vionce tidak mau kalah.
Ny.Pui diam, ia tak bisa membantah ucapan Vionce yang 100% benar adanya. Ia lupa jika disisi lain anaknya sangat mencintai Ayan hingga ia mampu menukar dengan nyawanya sendiri, ia benar-benar lupa.
"Aku yakin jika Akk tahu bahwa yang memilih untuk menyelamatkan nyawa bayinya sedangkan ibunya yang meninggal, aku tidak tahu dia akan sebenci apa padamu." Ujar Vionce sambil terkekeh.
"Kau egois, sungguh egois!"
"Aku? Egois?! Kalau Ayan mati siapa orang yang paling hancur disini?! Akk! Kau mau kehilangan putramu?! Kau mau kehilangan darah dagingmu?!" Cerca Vionce.
"Alex! Kau tidak tahu Ayan dan Akk begitu hancur saat kehilangan anak mereka, aku tidak mau hal itu terulang lagi!"
"Lalu kau pikir dengan menyelamatkan anaknya semuanya akan membaik? Tidak! Akk akan membunuh dirinya sendiri jika saja Ayanlah yang mati, Akk sudah cinta mati dengan Ayan. Anak bukanlah alasan mereka bahagia tapi cinta mereka!"
"Ayan sudah cukup terluka oleh semuanya, kau tidak pikir perasaannya saat kehilangan anak!"
Vionce membuang rokoknya lalu menatap bibinya dengan tajam, "Kau tidak bertanya kenapa Akk tidak ada disini menanti istrinya?" Ujarnya dengan nada datar.
"Dia meregang nyawa di lantai 3 rumah sakit, dia akan kalah dalam pertarungan jika aku dan Melly terlambat datang di lokasi."
"Cukup!" Lerai Nabil.
"Bukan saatnya kalian berdebat saat ini, yang didalam itu orang mau melahirkan dan kalian berdebat seperti anak kecil?! Kita pikirkan pakai kepala dingin dan jangan seperti ini!" Ujar Nabil melerai keduanya yang langsung diam.
DUKHH!!!
"AARRGGHHH!!!"
Vionce meninju dinding rumah sakit lalu meninggalkan semuanya di koridor rumah sakit, Nabil yang melihat itu langsung menghela nafas lelah. Kepalanya terlalu berkecamuk dengan masalah ini itu.
"Tolong selamatkan keduanya dokter, saya tidak mau kehilangan anak dan cucuku... Saya mohon dokter..." Ny.Pui seketika membungkuk pada sang dokter yang membuat dokter itu terkesiap karna nyonya besar yang noteben adalah ibu dari Tuan Kana memohon kepadanya.
"Saya akan usahakan tapi kemungkinannya sangat kecil, namun saya pastikan saya dan team saya telah melakukan yang terbaik." Dokter itu balas membungkuk pada Ny.Pui lalu melenggang masuk kedalam ruang bersalin itu.
.
.
.
.
Sedangkan Vionce disini berada di lantai 3 dimana sepupunya sedang di tangani oleh dokter, "Bangunlah Akk, kumohon lihatlah istrimu..." Jika orang bertanya dimanakah tempat semua orang tulus dalam memanjatkan doa? Bukan tempat ibadah melainkan rumah sakit.
![](https://img.wattpad.com/cover/374111615-288-k547991.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ECLIPSE you & me [END]
Fantasy"Kau telah merampas anakku sialan! kau pikir kata maaf bisa memaafkan mu? jalur hukum? tidak ada, aku sendiri yang akan menghabisimu." ucapnya seraya memegang belati khas miliknya yang siap memakan korban selanjutnya. "Hikss... maaf phi Akk, maafka...