happy reading ~~
BRUK,
"YUJIN??!!!"
ollie berteriak meminta pertolongan, ia panik yujin pingsan disertai dengan mimisan.
"KAK TOLONG INI ADA YANG PINGSAN" ucap ollie berteriak sambil memangku kepala yujin ia sesekali menyekat darah yang keluar dari hidung yujin
para anggota osis yang mendengar itu segera memanggil pmr, gunwook selaku ketua osis menghampiri siswa yang pingsan tadi tiba tiba ia teringat oleh yujin, dalam hatinya semoga saja bukan yujin. gunwook berjalan menghampiri krumunan itu dan apa yang di harapkan gunwook sirna, itu yujin adiknya. ia langsung menghampiri yujin dan mengantikan posisi Ollie.
di lain tempat, gyuvin sedang berjalan jalan di area sekolah melihat anak anak peserta didik baru, gyuvin tidak tau yujin ada dimana karna tertutup sebagian oleh pohon, tak lama gyuvin lihat banyak yang berkerumun, gyuvin pun penasaran ada apa lalu ia menghampiri krumunan itu dan menemukan yujin adiknya pingsan dengan hidung yang mengeluarkan darah disamping nya ada gunwook yang tengah mengadahkan kepala yujin di paha nya,
"YUJIN" ucap gyuvin, lalu menghampiri
" ini kenapa bisa gini???" tanya gyuvin
" gue ga tau bang, ayo angkat adek" ucap gunwook, lalu gyuvin membantu mengangkat yujin menggunakan tandu berserta bantuan anak PMR dan membawanya menuju uks.
sesampainya di uks yujin di taruh di branka dengan pelan, hidung yujin masih mengeluarkan darah,
" dek bangun dek" ucap gyuvin menepuk nepuk pipi yujin, rasanya ingin menangis sekali gyuvin melihat adik nya seperti ini
" bang ini kenapa adek mimisannya ga berhenti henti" ucap gunwook sambil membersihkan hidung yujin
" telpon abang abin " pinta gyuvin pada gunwook lalu gunwook langsung segera menelpon hanbin
" tadi pagi yujin ga kenapa kenapa kan bang? " ucap gunwook
" engga, adek ga kenapa napa tadi pagi dia sehat kenapa bisa gini dek" ucap gyuvin lirih samping terus membersihkan darah yang ada di hidung yujin, sudah tidak separah tadi darah yang keluar tapi yujin belum kunjung sadar juga
tak lama dari pintu munculah hanbin dan jiwoong, dengan raut muka yang panik. mereka langsung menghampiri branka yujin
" ya ampun adek, kenapa bisa begini??" ucap hanbin lalu mengelus rambut yujin
" gyuvin, gunwook kenapa adek bisa begini? " ucap jiwoong
" gyuvin ga tau abang, tanya gunwook itu" ucap gyuvin lalu melirik gunwook
" gunuk juga ga tau abang tadi lagi pengarahan instruksi terus tiba tiba adek pingsan terus mimisan padahal berdirinya gak lama lama banget" ucap gunwook menjelaskan apa yang ia lihat
" gimana ini terus yujin ga sadar sadar, dek bangun dek" ucap hanbin sesekali memberikan minyak aroma terapi kepada yujin
" ayo kita bawa ke rumah sakit aja" ucap jiwoong langsung menggendong yujin ala bridal style, gyuvin hanbin gunwook menyusul dari belakang, gyuvin membuka kan pintu mobil lalu hanbin terlebih dahulu yang masuk lalu di susul jiwoong yang menaruh tubuh yujin di samping hanbin lalu gyuvin menutup kembali.
" gyuvin sama gunwook ga usah ikut ke rumah sakit pulang sekolah aja, jangan ada yang berani bolos atau macem macem, ingat itu" ucap jiwoong dengan ekspresi serius, kalau udah gini mana ada yang bisa bantah
" iya mas hati hati dijalan" ucap keduanya, lalu mobil jiwoong meninggalkan pekarang sekolah dan gyuvin serta gunwook kembali ke dalam sekolah.
***
di perjalanan menuju rumah sakit hanbin masih berusaha untuk membangunkan yujin, darah di hidung yujin sudah berhenti, hanbin tetap setia menaruh minyak aroma terapi itu di hidung yujin
" dek bangun dek , ya Tuhan" ucap hanbin sambil mengelus pelan pipi yujin, taklama mata yujin bergerak, terbuka dengan perlahan
" eungh..." ucap lirih yujin
" syukurlah dek...yujin, ini abang. bisa dengar abang?" ucap hanbin lalu yujin mengangguk pelan , mendengar itu jiwoong langsung menoleh kearah belakang
" mas yujin udah sadar" ucap hanbin
" syukurlah" ucap jiwoong
" ada yang sakit dek? " tanya hanbin
" pu-sing" ucap yujin pelan, pelan sekali kepala nya ia taruh di bahu hanbin menyeluruh
" ini kita jalan ke rumah sakit tahan ya dek" ucap jiwoong
" pul-ang" ucap yujin lirih, ia benci rumah sakit ia tidak mau di bawa kerumah sakit
" dek, adek harus diperiksa nurut ya" ucap hanbin sambil mengelus kepala yujin
" ga.. mau pulang" ucap yujin kali ini terdengar suara isakkan kecil nya, yujin menangis itu adalah hal yang paling lemah untuk mereka
" mas gimana ini adek ga mau di bawa ke rumah sakit" ucap hanbin
" kita harus tetap bawa" tekan jiwoong
" abang.. gamau takut disuntik lagi" ucap yujin pada hanbin pelan sambil terisak
" udah cup cup cup jangan nangis, ga di suntik kok" ucap hanbin sambil mengelus kepala yujin
" gamau abang, hiks... gamau....mau pulang" yujin terus merengek sepanjang perjalanan
" mas, kita pulang aja biar kita rawat dirumah" ucap hanbin pasrah ia tak suka melihat yujin menangis terus terusan
" yaudah, nanti kalau makin parah mas paksa bawa ke rumah sakit" ucap jiwoong lalu memutar balik arah menuju kerumah
" udah ya nangisnya dek, kita pulang" ucap hanbin sambil mencium pucuk kepala yujin
" tidur lagi aja dek kalau masih lemas" ucap jiwoong menatap yujin dari pantulan kaca. yujin hanya mengangguk lalu ia memeluk tubuh hanbin menyandarkan kepala pada bahu hanbin lalu tertidur.
aku engga bakalan bosen buat bilang terimakasih banyak buat kalian yang udah mau baca cerita aku dan udah antusias banget sama cerita yang aku buat, semangatin aku. aku sangat senang dan menghargai kalian.
aku juga minta maaf kalau engga sesuai sama ekspektasi yang kalian inginkan karena aku masih baru banget buat cerita pasti masih banyak kekurangan nya 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
terus dukung dan jangan lupa vote cerita aku yaaa, terimakasih ❤️❤️❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Kim
Short Storymenceritakan tentang sebuah keluarga yang sangat menyayangi si bungsu. ❗❗HANYA CERITA FIKSI❗❗