01

5 2 0
                                    


❛❜

Gemerlap bintang - bintang di malam hari. Pusaran angin tipis menerjang jemuran baju,hingga bergoyang. Sejuk rasanya nikmati angin malam yang tak sehat. Lelap tidurnya para umat saat ini. Bergelung apik diselimut tebal. Dengkuran sedap keluar dari tiap mulut para umat.

" Mengapa nikmat sekali? "

Desis perjaka muda membersihkan keperkasaannya. Nikmat pikirnya,namun selalu kurang. Menjulang tegak bak tiang bendera,birahinya masih belum tuntas ternyata. Sesegera mungkin Ia tuntaskan. Seusainya,dengan tenang Ia memungut air suci diarahkan ke wajah hingga ke sela-sela telinga.

Adzan subuh berkumandang menyereuak halus dalam telinga. Persiapkan diri tuk menghadap Tuhan. Sarung lawas melilit di pinggang sang perjaka muda. Rambut klimis tersisir kebelakang ketika hendak dipakai kopiah. Terucap nama kebesaran sang Tuhan dengan hati yang tersambung kepada - Nya.

" Mas lantai kamar mandi banyak air mani,kau habis coli ya? "

Dengan santai perjaka muda itu menoleh. Wajahnya tak berekspresi apa-apa,hanya deheman kecil sebagai petunjuk bahwa Ia sudah menjawab.

" Kalau ingin berbuat dosa minimal jangan setengah-setengah. Gak sudi aku menginjak sisa lendir kotormu itu " . Tambah gadis cilik itu menanggap.

" Seperti kau tak pernah buat dosa saja wi~ wi~ " . Ejek pemuda perjaka muda itu.

" Dosa ku tak ku umbar asal kau tahu ! Lagian dosamu itu jauh lebih besar ketimbang dosaku ".
Merasa tersaingi gadis cilik itupun protes akan ejekkan yang diberi perjaka muda.

" Namanya manusia pasti adalah khilafnya,mas Anton juga sudah tobat ".

Perjaka muda itu bernama Anton. Anak muda teladan nan alim dari Desa Katen. Murid kesayangan Mbah Kerso,orang alim yang sangat dihormati warga sekitar.

Kerjaannya memperbagus diri ketika di siang hari. Memuas nafsu dalam ruangan tertutup ketika gelap mulai merambat. Memang soleh nampaknya,tapi hina perbuatannya. Seolah memang sohib dengan si nafsu,mampu menahan gejolak yang ada.

Merdu lantunan suaranya ketika melafalkan kitab suci. Khusyuk nampaknya ketika beribadah. Seakan-akan orang melihat bersih hati dari busuknya dosa. Memanglah Ia sangat menjaga sampulnya agar tetap bersih,tak peduli jika isinya dibiarkan kotor.

Dewi yang merupakan adik kandungnya terlihat biasa saja dengan sikapnya. Merasa hal itu wajar demi memuaskan nafsu sendiri. Tohh,jika ditahan nanti malah membuat diri semakin tersiksa,katanya. Berkali-kali si Dewi memergoki Anton coli. Mulai dari sisa air mani yang ada di celana dalamnya. Lantai kamar mandi yang setiap malamnya selalu berlendir. Memang si Dewi tak pernah melihat Anton membawa perawan untuk disetubuhi.

" Aku tak mau merusak perempuan,lagipula untuk apa aku menyewa perawan jika tangan ku sendiri masih berguna untuk menggosok penis ku " . Ujar si Anton.

" Memang kau berhak tahu wi karena kau adik ku. Tapi ingat,jangan pernah kau ceritakan tentang ku kepada siapapun. Orang lain tak perlu tahu bagaimana dan siapa sebenarnya aku. Cukuplah aku dikenal sebagai murid yang soleh dari sang alim ulama " , Tambahnya lagi.

Sontak saja si Dewi menganggukkan kepala. Ia sangat menyayangi kakaknya itu,tentu mengerti atas ucapannya. Lagipun,dunia memang tempat manusia berbuat dosa bukan? Apa salahnya jika bersenang-senang dengan ciptaan Tuhan yang diberikan? Tohh tak cukup disyukuri,namun juga dinikmati.











❛❜
ㅏ25/11/24
Terimakasih

Berhubungan dengan Tuhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang