Mira yang kini usianya masih tergolong sangat muda, yaitu 22 tahun, harus terjebak dengan penelitian gila yang bahkan dirinya tak pernah sangka. Ia mengelus perutnya yang membesar sembari mengelilingi laboratorium. Ia hamil 75 hari dengan anak serigala dan akan segera melahirkan. Rasa kontraksi palsu sudah ia rasakan sejak dua hari yang lalu. Para dokter dan ilmuwan yang memantau nya menyarankan Mira untuk jalan-jalan.
“Mas Rendi?” Mira memincingkan matanya saat melihat sang suami asik bercanda dengan dokter muda. Sesekali tangan suaminya menusak rambut dokter itu. Matanya memanas seketika, pantas saja sudah beberapa hari hari ini tidak mengunjungi dirinya. Ia selalu beralasan sibuk dan sibuk.
“MAAS!” Mira berteriak dan berlari mendekati Rendi dan dokter muda itu.
Rendi yang melihat kedatangan Mira segera melepaskan tangannya.
Plak
Mira menampar dokter muda itu, Rendi segera menarik tangan Mira untuk membawanya kesisinya, “kamu apa-apaan sih dek?”
“Kamu yang apa-apaan mas? kamu selingkuh dengan jalang ini?" Tangan Mira menunjuk dokter muda di depannya. Air matanya sudah memenuhi wajahnya, hatinya sangat sakit.
Dokter muda yang tidak terima segera mendorong bahu Mira, “ Ngaca kamu yang jalang, kamu bahkan bercinta dengan bintang, saya saja membayangkannya sangat jijik.”
Segera Mira tersulut emosi, tangannya menjambak rambut dokter muda itu begitu pula sebaliknya. Rendi berusaha menenangkan kedua wanita itu. Sayangnya kekuatan tangannya berbanding terbalik dengan tubuh ringkih Mira. Segera Mira terpelanting kebelakang dengan pantat yang terlebih dulu mendarat.
“Akkhhhh sakiiittt” dirinya segera memegangi perutnya yang terasa sangat sakit. Cairan keruh mulai keluar dari jalan lahirnya.
Harusnya dokter muda itu yang menangani dan mengawasi Mira, kerena terlanjur sakit hati ia hanya melihat saja Mira kesakitan. Rendi membujuk dokter muda itu untuk menolong istrinya. “Dhea, tolong saya, selamatkan Mira Dhe. Kalau Mira kenapa-kenapa nanti kamu juga yang kena.”
“Tapi Mas Rendi yang dorong Mira, bukan aku.”
“Tapi tetap saja kamu yang memulai bertengkar terlebih dulu.”
Dhea hanya mendengus, ia berjongkok di depan Mira menata kakinya hingga membentuk M.
dengan nada ketus ia memerintahkan Mira untuk terus mengejan.
“Ngghhhhh ngghhhhh aaakkhhh.”
“Jangan menjerit!" Dhea menampar perut Mira kencang hingga dirinya kembali menjerit.
“Dasaarhhh nngghhh kamu jalangghhhhhh.”
plop
Kepala bayi serigala yang sebesar kepala kucing berumur 2 tahun berhasil keluar.
“Ngghhhh keluaarrrh.”
Secara bertahap bayi serigala itu bergerak keluar, tidak sesulit melahirkan bayi kuda, tapi rasa mulasnya tetap menyakitkan.
Dhea yang tidak terima lagi-lagi di panggil jalang segera menutup jalan lahir Mira saat Mira akan melahirkan bayi keduanya. Telah dikonfirmasi ia berhasil hamil dengan enam bayi serigala sekaligus.
_____
Lanjutan ada di karyakarsa
KAMU SEDANG MEMBACA
Hamil dan Melahirkan antar spesies
Fantasykhusus Karyakarsa Atas desakan gila suaminya. Mira harus menyerahkan dirinya untuk dijadikan penelitian perkembangbiakan manusia dan binatang. berulang kali dirinya harus kawin dengan berbagai jenis binatang yang hampir punah dan melahirkan anaknya.