24

1.3K 81 0
                                    

"kamu gapapa?" tanya nachia

"gapapa, emangnya aku kenapa?" tanya balik alvaska

"kamu ga di apa apain sama ayah kan?" tanya nachia

"engga, justru ayah kamu yang kasi ijin buat ajak kamu pergi" ucap alvaska

"ko bisa?" tanya nachia

"dari dulu ayah selalu posesif sama aku, dia gapernag kasi ijin aku keluar sama cowo tapi ko kamu bisa?" tanya nachia kebingungan

"jadi udah banyak ya cowok yang mau ngajak kamu keluar?" tanya al

"eh ga gitu maksudnya, dulu sih banyak yang deketin aku, tapi mereka mengurungkan niat mereka buat deketin aku pas mereka tau ayah" ucap nachia

"bahkan dulu ada yang kekeh pengen ketemu ayah katanya mau minta restu, tapi aku gasuka dia sih, aku risih dia orangnya sombong dan selalu mempamerkan kekayaan keluarganya" ucap nachia

"dia tetep kekeh mau ketemu ayah dan sombongnya dia bilang bakalan dengan mudah luluhin ayah, tapi pas aku kasi liat foto ayah dia malah kayak orang ketakutan, dan dia bilang "jadi ayah kamu pak zean?" trus aku jawab iya, dia malah minta maaf sama aku trus bilang gaakan ganggu aku lagi" ucap nachia panjang lebar

"emang kenapa dia ko takut sama ayah kamu?" tanya al

"aku juga gatau, aku juga bingung, pak kepsek disekolah juga pernah bilang kalau dia itu sangat menghormati ayah, padahal kan ayah bukan siapa2 ya ngapain dihormati, pak kepsek sampai panggil ayah dengan sebutan tuan lagi" ucap nachia

"mungkin ayah kamu orang penting?" ucap al

"gatau deh pusing mikirin ayah" ucap nachia

(ya setelah nachia memasuki sma zean langsung membeli sekolah tersebut dan mengubah kepemilikan menjadi atas nama nachia, katanya untuk bekal dimasa depan)

(kenapa ga dikasi ke dylan aja? kan nachia bukan anak kandung zean, jawabannya adalah karena saat dylan dewasa nanti dia akan menggantikan posisi zean diperusahaannya, dan mengurus semua perusahaan2 dari zean dan papi pucho, nah kalau perusahaan gracio sudah aldo yang memegang agar zean tidak keteteran)

"oh iya kamu belum jawab, kenapa bisa diijinin ayah?" tanya nachia lagi

"udah takdir kali, kalau aku emang jodoh sama kamu makanya diijinkan" ucap al sambil tertawa

"serius ih" ucap nachia

"iyaiya maaf, ayah kamu dan papa aku berteman dekat, bahkan tadi ayah kamu kaget pas dia tau kalau aku anak dari papa aran" ucap al

"loh kamu anaknya om aran?" kaget nachia

"iyaa" ucap al

"ko aku gatau om aran punya anak cowo" ucap nachia

"kita beda 11 bulan, ya hampir setahun lah, papa pernah cerita katanya dulu kamu pernah diculik dan papa aku ikut bantu nyelamatin" ucap al

"nah waktu itu aku lagi sama mama aku dirumah, awalnya sih aku sama mama emang lagi nunggu papa pulang kerja, katanya dia bakal pulang lebih awal eh taunya sore juga pulangnya bahkan hampir malam" ucap al

"setelah papa pulang dia cerita tentang kamu" ucap al

"tapi pas pernikahan ayah sama bunda juga aku galiat kamu" ucap nachia

"iya aku gaikut, waktu itu aku lagi dibandung, dirumah oma aku" ucap al

"trus setelah pernikahan ayah sama bunda, kenapa om aran ga pernah kelihatan lagi? bahkan sampai sekarang aku ga sempet lihat om aran" ucap nachia

Mengubah takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang