Ma.. Mama tau, setelah mama pergi rasanya aku seperti terapung diatas perahu. Setiap hari aku menapakkan kaki diatasnya tapi perahunya selalu bergoyang oleh benturan-benturan ombak. Setiap hari aku mengayuh dengan ketakutan dan kekhawatiran. Entah akan kemana perahuku berlayar. Kadang aku tergulung ombak karena badai yang besar. Kadang aku terhampar karena terik panas yang menyengat. Akan berapa aku bertahan? Berapa lama lagi perahu ini akan mendarat? Pikiranku terus saja dipenuhi dengan berbagai tanya.
Apa aku bisa melewati ini semua? ternyata tidak mudah melanjutkan hidup dengan sisa-sisa kenangan yang tertinggal darimu. Aku pernah ingin terjun dan menenggelamkan diri saja kedalam lautan. Tapi masih ada banyak hal yang harus aku selesaikan disini. Aku tidak ingin jika harus pergi dengan meninggalkan jejak yang harus dibersihkan orang lain. Aku ingin pergi dengan nyaman dan hati yang merasa tenang pada akhirnya. Lalu meminta dan berdoa pada Tuhan untuk membuatku tenggelam dengan CaraNya. Bukahkan Dia Maha Segalanya? Mudah rasanya BagiNya untuk membuatku tenggelam tertelan lautan. Namun kembali lagi, aku ingat pada apa yang harus aku selesaikan. Akhirnya aku berbaik sangka, mungkin karena tugasku belum selesai disini jadi Dia belum memanggilku kembali.
Saat ini aku sedang berusaha dengan sangat keras untuk terus berlayar. Mengayuh perahu yang entah akan membawaku kemana lagi. Entah badai seperti apa yang akan aku hadapi lagi disana. Perahuku hanya perlu untuk terus berlayar, kan?