T W O

124 27 11
                                    

No matter how it feels, I think love is a feeling I will never regret tasting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

No matter how it feels, I think love is a feeling I will never regret tasting.

...

Nunew ingat betul malam ini bukanlah malam akhir pekan, akan tetapi entah mengapa arena begitu ramai malam ini—entah bagaimana, disepanjang garis pinggir racetrack penuh oleh manusia-manusia, terbilang lebih ramai daripada malam akhir pekan kemarin.

Ia menoleh ke sana dan ke mari. Bukan sebab ingin mencari seseorang, hanya saja ... ia mendadak was-was bilamana arena tiba-tiba kedatangan polisi negara.

Itu akan amat merepotkan.

“Bakalan sulit ini.” Itu suara Kong. Anak itu datang dengan kemeja Hawai yang mentereng, menoleh rancau dan sesekali mengulas senyum masam saat beberapa pembalap dengan penampilan yang cukup profesional menyapa penglihatan. “Kayaknya kita bakal susah buat menang.”

Dan pernyataan itu diberi anggukan oleh Jimmy. Ia menggeleng ngeri. “Kayaknya arena emang lagi kedatangan banyak pembalap hari ini.”

Sebenarnya Nunew juga tidak begitu peduli dengan balapan hari ini, sebab kepalanya masih cukup kacau. Namun, jika ia tidak ikut, maka usahanya untuk keluar rumah hari ini akan sia-sia! Sibbal sekiya! Pria itu bahkan baru beberapa jam tinggal bersama, namun hidupnya seakan mulai terasa sulit.

Petang tadi. Ketika ia akan keluar rumah, Tuan Jhon—ayahnya, mendadak tak memberinya izin untuk keluar, karena alasan ia harus mengajak paman kecil bernama Zee itu berkeliling kompleks!

Ogah, dan tidak sudi. Pria itu bukanlah bule—ekhem, ya meskipun terbilang bula, namun paman kecil kan sudah cukup familiar dengan Bangkok!

“Gue tetep mau ikut.”

Kong menghela nafas panjang. “Mood lo masih jelek?”

“Ga,” kilah Nunew. Ia masih cukup enggan berterus terang. Para kunyuk itu akan mencecarnya dengan banyak pertanyaan nantinya. “Gue udah susah payah keluar rumah, ya. Enak aja cuma jadi penonton.”

Lihat, seberapa siap Kuea. Motor hitam dengan sentuhan merah yang menyala dengan tipe Kawasaki Ninja 250 Fi ini sudah siap membelah jalanan pekat.

“Kalau kalah mampus sih. Bakal malu.” Jimmy bukan meremehkan, hanya saja Nunew sepertinya bukan tandingan untuk mereka. Beberapa pria keren dengan beberapa grid girl.

Peduli amat. Jarang-jarang Nunew sesemangat hari ini. Ia benar-benar di landa kejengkelan hebat yang butuh disalurkan.

“Bodo amat.”

“Itu bukannya Thomas, ya?” Jimmy tak lagi peduli dengan ocehan Nunew, sebab atensinya mendadak terenggut oleh keberadaan seseorang di tengah kerumunan.

Nunew mengikuti arah pandang Jimmy, acuh. Yeah, itu Thomas—salah satu siswa Bangkok High School, yang cukup terkenal—karena nakal dan pesona yang cukup memikat. Pemuda tinggi dan stylish itu cukup sering terlibat interaksi dengannya. Ia dan Thomas juga cukup sering berada di arena yang sama, jadi untuk apa terkaget-kaget?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NEPHEW | Sweet Sour [ZeeNunew]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang