"Nachuun! Doko da? (Di mana kau?)"
"Mm? Nani? (Apa?)"
"Belikan Okaa-san (Ibu) ramen dulu. Adikmu nih merengek minta dibelikan ramen."
"Eh?? Malam-malam gini?"
Ibu Nacchun pun mengangguk.
"Eh... Kalau tidak?"
"Kalau tidak ibu tidak beri uang jajan."
"Ittekimasu. (Aku pergi dulu.)" Nacchun pun ke pintu depan.
"Eh, duitnya."
"Eh Iya lupa." Nacchun mengambil uang.
"Itterrasai' (Selamat jalan), Nacchun."
---
Saat di depan pohon sakura,
"Nacchun..."
"Ng?" Nacchun pun menoleh ke arah pohon sakura, tapi tidak ada orang.
"Kino seika. Maa, iika... (Hanya perasaanku ya. Ya sudah...)" Nacchun pun berjalan lagi.
"Nacchun..." Sesuatu terjatuh di dekat pohon sakura.
"Ng? Dare desuka?! (Siapa kau?!)"
Siiing!! Tidak ada orang yang menyahut. Karena merinding, Nacchun yang sudah membeli ramen pesanan Okaa-sannya langsung buru-buru pulang.
---
Keesokan harinya,
Di sekolah,"Nacchun, semalam kau lewat pohon sakura ya?" tanya temannya, Rie-chan.
Nacchun pun menoleh.
"Eh, iya. Kenapa? Oh ya, dengar dulu. Semalam waktu aku lewat situ, aku mendengar ada yang memanggilku. Tapi saat kutoleh, tidak ada orangnya. Berarti itu...itu... H-h-hantu!!" seru Nacchun.Rie-chan pun sedih.
"Eh? Kenapa sedih? Aku salah apa?"
"Kemarin yang manggil itu aku, bukan hantu :'( Aku lagi kebetulan melihat sakura yang sudah berbunga. Lalu, aku melihatmu lewat. Masa kamu kira aku hantu?"
"Eh?" Nacchun pun merinding.
"T-tapi, aku lihat ada pena berlumuran darah. Kino seika? (Cuma perasaanku?)"
< Original Story by Dyaneko >
~End~
KAMU SEDANG MEMBACA
Scary Book
HorrorBerhati-hatilah! Mungkin mereka masih ada di sekelilingmu saat kau membaca cerita ini ~~~ Ditulis ulang dari berbagai sumber dengan sedikit pengubahan ~~ Status : On Going (Entah sampai kpn :v)