Pertemuan Kedua

326 34 12
                                    

Sudah seminggu ini sejak pertemuan pertamaku dan gadis itu berlalu aku belum bertemu lagi dengannya. Setiap hari aku selalu menyempatkan diri ketaman dimana waktu itu kami bertemu namun aku masih juga belum menemukannya. Where is she?

Aku benar-benar merasa aneh, entah mengapa aku sangat tertarik pada gadis itu. Gadis yang aku belum tau namanya.

Saat ini aku sedang berada ditaman, menatap keseluruh sudut taman sambil berharap aku bisa menemukan dia.

"Aww" aku terkejut tiba tiba ada sesuatu yang menyentuh punggungku dari belakang. Seperti tongkat. Entahlah benda itu keras.

Aku lalu membalikan tubuhku mencari tau benda apa yang telah menyakitiku.

"Mmm ma-af" aku tersentak kaget melihat sosok dan mendengar suara itu. Dia... yang aku cari!

Kemana saja dia?

Kini aku tersenyum meskipun aku tau ia tidak melihatnya.

"Apa kamu baik baik aja?" Tanyanya. Suaranya terdengar khawatir. "Aku minta maaf" sambungnya lagi dengan wajah bersalah.

Aku menghela nafas lalu berdiri menghadapnya. "Aku sakit" jawabku.

Ku lihat raut wajah gadis itu semakin pucat. Sepertinya ia benar benar merasa bersalah.

"Aku benar benar benar minta maaf, aku tidak sengaja mengenaimu dengan tongkat ini" ucapnya panik.

"Apa lukanya berdarah?"

Aku tersenyum. Polos sekali gadis ini.

Perlahan tapi pasti, aku meraih tangan kirinya dan menuntunnya kearah dadaku, tepatnya hati. *Padahal letak hati sebenernya bukan disitu yang bener kwkw*

Gadis itu terdiam merasakan reaksiku yang pasti membuatnya bingung.

"Disini" ucapku akhirnya.

"Hatiku berdarah karena merindukanmu" sambungku lagi. Tangannya masih berada didadaku.

"Kemana aja kamu selama ini? Aku mencarimu... aku selalu kesini setiap harinya untuk menunggumu..."

Gadis itu masih terdiam. Entah apa yang ada didalam pikirannya.

"Katakan sesuatu. Buat aku lebih tenang" ucapku lembut.

"Aku... seminggu ini aku pergi kerumah sakit, menjenguk mamaku setiap hari. Aku tidak tau kalau kamu menungguku disini. Aku minta maaf" jelasnya.

"Apakah kamu... Calum?"

Aku tersentak. Ku pikir ia sudah lupa padaku, lupa pada namaku. Ternyata aku salah... ia mengingatnya.

Aku tersenyum, membawa tangannya yang masih didadaku lalu menggenggamnya erat.

"Iya, aku Calum..." jawabku lirih.

Gadis itu tersenyum manis, sangat manis...

"Kamu bilang, kamu akan memberitahu namamu pada pertemuan kedua. Dan sekarang sudah pertemuan kedua. Jadi... siapa namamu?" Tanyaku hati hati.

"Namaku... Chaty Velicia"

"CHATY!!!" Panggil seseorang dari kejauhan. Orang itu melambai pada sosok gadis didepanku ini.

Dia itu bodoh atau apa? Jelas jelas gadis ini buta! Mana mungkin gadis ini melihat lambaian tangannya!

Oke sekarang aku tau nama gadis ini, dan kini aku bisa menyebut namanya, Chaty...

Ku lihat Chaty tampak terdiam setelah orang itu memanggil. Siapa cowok itu? Apa dia pacar Chaty?

"Siapa dia?" Tanyaku langsung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let Me Be Your Last (c.h)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang