Lost Hope

-; 2

#Baekhyun

Keesokan harinya, aku sudah bisa pulang. Namun yeoja yang kemarin menamparku tiba-tiba datang bersama beberapa suster. Aku memasang wajah tanpa dosa.

"Suster, saya janji saya takkan meninjunya lagi. Saya hanya ingin menuntut dia!" Geramnya sambil menunjuk wajahku.

"Hai," Ucapku sambil menyinggungkan senyuman mautku.

Yeoja itu malah semakin geram. Ia menghampiriku dan menatap mataku dengan tajam.

"Ke atap." Ujarnya singkat namun menyiratkan bahwa kalau-tidak-mengikuti-perintahku-maka-akan-aku-bunuh.

Ketika yeoja itu hendak keluar, para suster mencegatnya. Dia menghela napas sambil menghembuskan poni yang menutupinya.

"Suster! Saya harus menuntut nya! Eonni saya telah meninggal karena dia!" Bentak yeoja itu dan membuatku terkejut.

Yaampun, dia benar-benar galak.

---

Angin berhembus kencang ketika aku tiba di atap rumah sakit. Yeoja itu sudah berdiri disana dan ia mengusap wajahnya yang sepertinya habis menangis. Dengan malas aku menghampirinya.

"Siapapun namamu, aku membenci itu. Aku hanya mengatakan ini sekali, jika kau tak menuruti kemauanku, aku segera melompat dari sini dan kau kubiarkan hidup dalam kesengsaraan karena membuat 2 yeoja mati dalam waktu 2 hari." Tangannya digerakkan seolah hendak mencolok mataku. Aku menaikkan dagu dan menantangnya untuk berbicara.

"Jung Eun Hee, kakakku, mati karena tertabrak oleh mobil sialanmu. Aku menuntutmu dan aku akan menyeretmu ke pengadilan! Besok, kau harus hadir ke pemakaman kakakku dan berlutut di depan semua orang dan mengatakan bahwa kau pembunuh kakakku!"
Wajahnya merah padam dan ia berteriak di telingaku.
Oke, aku akui kalau aku memang salah besar, namun aku masih terlalu muda untuk di bawa ke pengadilan. Apa kata orangtuaku nanti?

Aku terdiam. Membiarkan si yeoja gila ini berteriak memakiku.

"YA! APA KAU BERSEDIA APA TIDAK HAH?" Ujarnya. Aku membuang muka. Huh enak saja dia main hakim sendiri.

"Ya! Aku masih pelajar dan kau tak bisa seenaknya menyeretku ke pengadilan!" Akhirnya aku membuka suara. "Aku akan datang ke pemakaman kakakmu tapi aku tidak ingin kau menuntutku!"

"WHAT A JERK GUY YOU PIECE OF SHIT!" Teriaknya. Perkataannya kasar sekali. Kemudian ia mengacak rambutnya sendiri dan jadilah dia benar-benar gila.

"Baekhyun-ah!" Untungnya Sehun datang dan yeoja itu menghampiriku. Sepertinya hendak meninju lagi.

"Nona Jung, mari kita bicarakan hal ini baik-baik." Ujar Sehun menepuk pundak yeoja itu.

---

#EunJi

Aku adalah yeoja yang paling gila sedunia. Aku menyadari hal ini karena...... ya ampun!, eonniku telah meninggal karena namja jerk tersebut! Kalau namja itu tak mau menuruti kemauanku, aku benar-benar akan bunuh diri, menyusul EunHee eonni.

Aku tak bisa membiarkannya hidup tenang sementara aku menanggung kesedihan karena eonni telah tiada.

"Nona Jung?" Lamunanku tersadar dan aku kembali pada diriku yang sekarang. Aku duduk dihadapan dua namja yang sebenarnya-tampan. Namanya Oh Sehun yang mewakili namja jerk yang namanya tak ingin ku kenal.

"Eh, jangan panggil aku Nona Jung!" Bentakku.

"Cih," Hanya 3 huruf keluar dari mulut namja jerk itu dan membuatku langsung mencengkram kerah namja jerk tersebut.

"Mari kita lanjutkan perbincangan ini. Tolong ringankan tuntutan mu ini. Bukankan kau masih pelajar juga?"

Aku memutar bola mataku, jika aku psikopat, aku langsung menebas kepala namja jerk tersebut.

Tiada ampun bagimu, decakku dalam hati.

"Tidak! Pemakaman akan berlangsung besok dan kau, namja jerk! Harus datang dan berlutut!" Ujarku singkat dan kemudian pergi meninggalkan mereka.

Ya, aku ini gila dan keras kepala.
---

author:
HUAAA GIMANA? SERU APA ENGGAK? mana suaranyaaaaaaa. Aku harap cerita ini bisa di translate in ke inggris. Tapi sayangnya aku gaterlalu jago bikin cerita pake bahasa inggris hahaha.

--JANGAN LUPA VOTE, COMMENT, AND ADD THIS STORY TO YOUR LIBRARY--