02

35 5 2
                                    

satang duduk di kursi, memakan sarapannya dengan tenang, tanpa menggubris pertengkaran kecil kedua orang tua nya.

hanya sebatas chimon telat membuatkan kopi perth. tapi perth membuat nya sangat rumit.

pranggg

perth melempar gelas berisi kopi panas tadi ke samping chimon yang sedang membawakan satang susu cokelat kesukaannya.

satang terlonjak kaget, menatap perth sengit.

"AYAH! LO APA APAAN SIH!" satang berdiri siap menerjang badan perth yang hanya diam saja dengan mata yang masih sangat tajam.

"gak usah ikut ikutan kamu anak sialan, jalang kaya dia emang harus di kasih paham"

satang makin tersulut emosi saat sang ayah menyebut chimon sebagai jalang.

sebelum satang membalas perkataan perth, chimon sudah mendahului nya.

"perhatiin kata kata mu perth" chimon menunduk sambil memegang gelas yang tadi belum sempat chimon letakkan di meja.

"kenapa? kamu mau jadi sok suci? gak usah munafik chi, keluarin semua unek unek mu tentang bocah sialan ini, kasih tau siapa dia sebenernya"

satang menolehkan kepala nya, meminta penjelasan lebih ke chimon

seolah mengerti, chimon menatap mata anak nya dengan nanar. "berangkat tang, udah siang" chimon tersenyum, mengambil tas satang yang ada di kursi.

satang ingin menolak tapi sepertinya dia harus jadi anak baik.

satang sudah ada di depan pintu keluar, berdiri lama berusaha mendengarkan pertengkaran perthchimon.

"kita udah sepakat buat gak bahas ini perth, masalah kamu ada sama aku, jangan geret satang."

"kalian semua sama aja. semua jalang! aku capek sama kamu chi, apa apa gak becus gak kaya dia"

plakkk

satang memejamkan mata, dia tau siapa yang jadi korban dan siapa pelakunya.

"brengsek lo"

satang menangis, buru buru membalikkan badan untuk berlari dari bangunan yang kata semua orang rumah

dia terlalu pengecut buat masuk ke dalam, dan memisahkan kedua orang tua nya.

dengan kecepatan rata-rata satang mengendarai motor nya sambil menangis. banyak klakson yang memperingatinya.

hampir dekat dengan sekolah nya, satang menepikan motor nya sebentar. mengusap air mata dan juga membenahi rambut nya untuk sementara. menghela nafas panjang. tangan nya mengusap usap tangan nya sendiri. mencoba menangkan diri nya sendiri.

setelah dirasa sudah, satang melajukan motor nya, memasukan motor nya ke dalam halaman sekolah yang hampir tertutup oleh gerbang.

dengan cepat dia turun, lalu agak berlari untuk menuju ke kelas nya.

di lorong sepi, hanya beberapa siswa yang berlalu lalang. mungkin karna hampir jam masuk.

satang berjalan dengan earphone di telinga nya, menatap lurus ke depan dengan fikiran yang melayang.

byarrr

badan satang basah

menatap ke atas tangga, di sana ada winny dengan komplotan nya sedang tertawa. winny dengan muka brengsek nya tersenyum remeh ke satang yang ada di bawah nya. menjatuhkan ember dari atas sampi mengenai kepala satang, lalu pecah mengenai lantai.

satang menggertakkan gigi nya, berbalik untuk menuju loker nya, dia mau ganti baju dulu sebelum balas dendam.


──

jam istirahat udah berjalan sekitar 5 menit yang lalu, satang dengan kaos olahraga nya berjalan santai ke kantin, menghampiri geng yang emang mau dia rusuhi.

dengan bola futsal di tangan nya, satang melempar bola tadi tepat sasaran di belakang kepala seseorang yang tadi pagi sudah menguji kesabaran nya.

"ANJING" pemuda tadi menoleh. satang tersenyum. mengambil air di meja seberang. menghampiri winny yang sudah menatapnya tajam.

orang orang hobi sekali memperlihatkan sisi garang nya.

meneguk setengah air tadi, lalu menyemburkan ke wajah winny, satang tersenyum sampai dimples nya terlihat, sangat manis tetapi menjengkelkan di satu waktu.

sisi air tadi tidak di angurin oleh satang, dia membalikkan botol tadi ke wadah makanan winny, makanan yang tadinya kering menjadi seperti sub yang menjijikan.

brugh

pipi satang menjadi unggu. akibat tonjokan winny barusan. badan nya yang tidak siap menerima semuanya langsung jatuh ke lantai. belum sempat satang berdiri, winny sudah dulu menduduki perut satang.

"lo bener bener mau main main sama gue ya?" winny berbicara tepat di kuping satang, dengan kerah baju yang di tarik ke atas oleh winny.

satang yang tak mau kalah jelas langsung menjambak rambut winny yang lumayan panjang sampai orang di atasnya tadi pindah pangkat jadi di bawah.

kini giliran satang yang ada di atas winny, dengan tangan yang masih meremas rambut winny dengan keras.

"lo pikir gue takut? sadar bodoh gue jadi gini karna lo juga"

"lo masih marah karna temen gue jadiin lo bahan dare atau lo marah karna kaki lo gue patahin dulu?"

satang menatap winny. mata yang semula membara kini sedikit meredup.

melepaskan jambakan sampai kepala winny terbentur lantai dingin. satang berdiri dan langsung menginjak dada winny agak keras.

begegas lari dari area kantin. dan menuju ke tempat favorit nya





hi guys mungkin alur ini bakal melenceng jauh dari au di tiktok "winnythanawin_"

aku nulis ini karna my parents lagi adu bacot, jadi aku punya referensi buat book ini, ucapin terimakasih ke mereka. and see u next chap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

satangks.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang