Chapter 8
Zoro cemas, sudah lebih dari 1 hari ia tidak melihat sanji bahkan kediaman keluarga sanji kosong dan tidak berpenghuni, rasanya seperti tidak berjumpa seminggu lama nya. zoro jadi tak memiliki semangat untuk memulai kegiatan sehari hari nya, sisa satu hari lagi ia sudah kembali bersekolah dan hal itu semakin membuatnya gelisah.
"kalo aku sekolah berarti dia juga akan bersekolah kan?, tapi dimana...?"
banyak pertanyaan mulai masuk ke kepala zoro, dari kemana pergi nya keluarga sanji di 1 hari itu? hingga sekolah mana yang akan sanji masuki. di dalam lubuk hati nya di mulai berdoa semoga pujaan hati nya itu masuk di sekolah yang sama dengan nya, dan satu kelas dengan nya. membayangkan nya saja sudah membuat zoro sumringah dan nyengir apalagi kalau beneran terjadi, mungkin dia bakal selebrasi di kelas ala ala pemain sepak bola.
"hehe..., kalo dia beneran satu kelas aku bakal maksa dia duduk sebangku denganku..." ucap zoro berbicara sendiri.
saat ini zoro sedang berada di kamar, sebelum nya ia mendapat tugas dari mihawk untuk membereskan dan melipat seluruh pakaian nya di lemari karena isi lemari nya seperti bangkar usang yang tidak pernah di bersihkan dengan pakaian yang hanya di gulung dan di paksa untuk muat di lemari, bau nya udah kebayang ga sih.
tetapi waktu nya untuk membersihkan lemari malah dia habiskan untuk melamun dan berimajinasi, hingga akhir nya ada seseorang yang menyadari hal tersebut.
"sst."
suara memanggil nyaring terdengar dari balik pintu yang tidak tertutup rapat, aneh nya zoro tidak terkecoh dan masih tekun dengan aktivitas melamunnya."sst."
"sst."
suara itu kembali menyaut malah semakin keras, okey Zoro sudah mulai terganggu."tch, sapa sihh???"
respon Zoro kesal sembari melihat ke arah sumber suara.tanpa Zoro sadari itu adalah ibunya yang sedang berkunjung, dengan raut wajah suram nan menyeramkan tera menatap Zoro dengan tajam bak scene jumpscare di sebuah film horor, Zoro yang hanya menatap sepersekian detik sontak kaget dan berdiri karena mengetahui sang ibu tercinta datang berkunjung walau dengan raut wajah tidak ramah.
Tera yang melihat reaksi sang anak lantas tertawa, bagaimana tidak? Zoro saat ini terlihat seperti anak anak yang kepergok mencuri cemilan manis di kulkas, ekspresi wajah nya sangat lucu.
"ah ibu!!! kenapa kau muncul tiba tiba di balik pintu seperti itu, untung jantung ku ga pindah ke anus." ucap zoro kesal terlihat lambang cross popping terbentuk di kepala nya.
"hahahaaah!!!, astaga kamu harus lihat komuk wajah mu sebelum nyaa, hahaa seperti bocah ketahuan nyopet hahahh!!!"
tawa Tera sangat kencang hingga membuat Zoro sedikit malu, ya di pikir pikir sudah lumayan lama dia tidak mendengar suara tawa dari ibu nya. walau Zoro masih sedikit kesal terhadap pilihan ibunya untuk menitipkan nya kembali kepada mihawk, tapi tak bisa di bohongi Zoro tetap merindukan sosok ibu nya.
sembari sang ibu tertawa zoro memeluk sang ibu secara tiba tiba, membuat sang ibu sedikit terkejut karena ia tidak berekspektasi mendapat pelukan hangat dari putra bungsu nya yang nakal itu.
"aww ada apa ini~, bola lumut kecil ibu sudah mulai melunak...?"
goda tera sembari membalas pelukan dari zoro."kalo aku bola lumut, ibu rumput laut." jawab zoro membalas ejekan sang ibu dengan santai, mendengar itu tera langsung mencubit kedua pipi putra nya itu dengan gemas.
setelah reuni singkat itu, tera memberitahu alasan dirinya datang menjumpai zoro. tidak lain untuk membawa seragam sekolah zoro yang ia lupakan untuk di bawa kemarin serta tentu saja melihat dan mengecek bagaimana zoro di rumah mihawk, tera membantu zoro merapihkan lemari nya yang seperti bangkar pecah itu sebelum akhir nya ia pulang.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHILDHOOD (ongoing)
FanfictionMengisahkan tentang masa kecil Sanji dan Zoro di masa kanak-kanak, hingga di saat dewasa mereka di pertemukan kembali oleh takdir. bagaimana mereka bisa bertemu dan berteman? Zoro yang di kenal nakal dan jahil saat kecil, kenapa saat dewasa malah j...