MOS

40 6 3
                                    

Edel's POV

Gosh, pagi-pagi buta gini udah teriak-teriak nggak tau kalau ada orang yang masih butuh tidur di sini apa.

"Dell ! Edell bangunnn." Teriak orang itu.

"Hemm.."

Nggak berapa lama aku memejamkan mata. Suara itu kembali menggangguku.

"Dell, kamu gamau masuk sekolah?"

"Yeeee. Sabar bentar lagi. 5 menit lagi." Teriakku dengan suara parau. Aku kembali memejamkan mata.

"Kalau telat jangan salahin mama ya." Kata mamaku.

Aaarrgghhh ! Beneran dah gatau orang ngantuk apa. Tumben-tumbenan mama heboh banget pagi-pagi. Memangnya sekarang jam berapa sih?

Dengan susah payah akhirnya aku menemukan handphone-ku. Aku berusaha membuka mata yang terasa sangat berat.

'Hoammm.. masih jam 6.'

Pikirku lalu meletakan kembali jam itu ke laci meja dan memejamkan mata kembali.

Eh, tunggu kayanya ada angka di sebelahnya. Aku kembali mengerjapkan mata lagi.

'Jam 6:45.'

Oh enam lewat empat lima.

Enam empat lima.

Tunggu ! WHAT !!?? What the hell.

Dengan semangat empat lima aku loncat dari ranjang empukku dan masuk ke kamar mandi. Setelah 5 menit menghabiskan waktu untuk gosok gigi dan sabunan aku memakai seragam putih biru dan memakai dasi. Dengan cekatan menguncir satu rambutku -kata OSIS harus nguncir sesuai bulan ulang tahun- dengan pita ungu. Mengambil kantong kresek yang nggak layak disebut tas itu dan memakainya sambil berlari ke lantai bawah.

"Mamaaaaa ! Kok ga bangunin aku sih. Jadi telat kan nih." Ocehku sambil berjalan ke dapur mendekati mama.

"Makan dulu nasi gorengnya." Katanya.

"Gak ah. Udah telat." Sahutku sambil mengambil roti isi coklat kesukaanku. Dan berlari ke teras menuju mobilku.

"Pagi non." Sapa supir pribadi keluarga kami mang ujang.

"Pagi. Ayo mang tancep gasnya." Seruku. Gimana ga seru hari kedua MOS aku telat. Lagi.

Malah pengawas osisnya kejem smua. Ga semua deh. Sebagian besar lah.

Jarak rumah dan sekolahku nggak jauh. Bukan berarti deket juga ya. Kalau deket aku lebih milih jalan kaki daripada naik mobil. Kan lumayan sekalian olahraga.

Kira-kira tar aku bakal dihukum apalagi ya. Kemarin disuruh bersihin toilet lantai 3. Jangan-jangan tar disuruh bersihin toilet satu skolah lagi. Ogaaahhhh.

Apa mending aku pulang aja ya. Izin sakit misalnya. Atau kabur ke mall? Ah, ide yang bagus.

Eh! Jangan, papa pasti marah kalau ketauan dan akan menyita handphone-ku. Aku masih mau bermesraan with my belove phone.

"Non udah sampe. Mikirin apa si sampe jelek banget tuh muka." Ledek mang ujang.

"Enak aja jelek. Gini gini banyak yang gantri tau !" Balasku dengan kesal. "Makasih ya mang."

Setelah turun aku berlari melewati lapangan sekolah yang gedenya naujubilah. Saat sampai di lantai 2 aku berniat melihat jam tangan yang kupakai.

Sekarang udah jam 7 lewat 10 menit.

'Nice Edel ! Toilet sudah menunggumu.' Rutukku dalam hati

Udahlah males lari mending jalan aja. Orang sama sama telat ini.

Aku mengetuk pintu kelasku terlebih dahulu dan masuk setelah dipersilahkan.

Ternyata OSIS yang menjaga kelasku bertambah 1. Cewe. Centil. Sok cantik. Sok seksi. Gross.

"Heh anak baru. Taro tas lo trus kemari." Titah si OSIS cabe.

Sebagai anak baru, aku harus menjaga image dan baik kalau gamau dibully sama OSIS-OSIS yang lagi nyari mangsa kaya si Cabe ini.

Setelah menaruh tas aku berjalan kedepan kelas dan menatapnya dengan muka poker face dan tentunya muka ga bersalah.

"Kau ini. Tau apa kesalahanmu?" Katanya sambil menahan kesal melihat mukaku.

Hohoho rencanaku berhasil membuatnya sebal denganku.

"Iya." Jawabku singkat.

"Apa kesalahanmu?"

"Telat."

"Dan alasannya?"

"Telat bangun." Kataku sambil menatapnya tetap dengan muka poker face.

Dia menatapku seakan mau memakanku. Dikira semua orang takut kali ya sama dia.

"Skot jump 50x ! Lalu balik ketempatmu" Suruhnya. "Kalian semua hitung sampai 50." Katanya kepada murid lainnya

HA! skot jump doang. Baguslah daripada bersihin toilet. Disuruh 100x pun aku masih sanggup.

Dengan cepat aku melakukan skot jump dan kembali ketempat dudukku.

Setelah itu mereka memeriksa barang-barang yang kemarin mereka suruh bawa dan menjelaskan barang-barang yang akan dibawa besok dengan istilah istilah aneh.

Oh ya aku belum memperkenalkan diri namaku Edelweis. Aku punya satu kakak laki-laki tapi dia sedang kuliah di Bandung dan pulang kerumah setiap sabtu minggu. Ibuku seorang ibu rumah tangga dan ayahku seorang pembisnis. Aku memang bisa dibilang orang kaya, tapi bukan berarti kerjaanku hanya menghambur hamburkan uang doang. Kalian salah besar. Kedua orang tuaku mendidik anak-anaknya dengan tidak memanjakannya. Kalau mau beli sesuatu harus nabung jauh-jauh hari. Jadi aku sudah terbiasa hidup apa adanya. Orang tuaku hanya memberikan uang bulanan. Sisanya aku yang mengatur pengeluarannya.

"Del kantik yuk!" Kata Elena.

"Ayo, mana geng u yang lain?" Tanyaku. Elena itu anggota geng cewek-cewek kece di sekolah namanya The Jones. Tapi bukan berarti membernya jones, yang ada most wanted smua. Katanya namanya The Jones karena kebanyakan membernya nggak mau punya pacar jadilah tuh nama.

"Au ah. Tar juga pada nongol sendiri. Udah yuk duluan." Katanya sambil menggandengku kekantin.

"Len, tau ga tadi OSIS kecentilan itu siapa?" Kataku.

"Oh itu Ci Irene. Napa?" Jawabnya acuh.

"Kita bakal diawasin ma dia?"

"Kayanya sih gitu. Semoga aja nggak. Oh ya tadi gimana skot jump-nya enak ga?" Katanya sambil mengedipkan mata.

"Palalu enak. Capek tau pijitin nih kaki gua." Kataku sambil menganggat kakiku.

"Idih ogah. Emang gua tukang urut lo."

"Hahahaha. Bukanlah lu kan babu gua." Kataku sambil lari mendahului Elena karena dia sudah ngambil kuda-kuda buat menendang aku.

"Sini lo udel kuprett !!!"

"Ampun mamiiii !! Bercanda gua. Masa lu tega nendang gua yang udah pendek ini. Hahahaha" balasku dengan masih berlari.

Mayan lah buat ngurusin badan.

-----------------------------------------------------------

HAI HAI !!

Aku penulis baru disini salam kenal :3

Maap  ya kalau tulisannya gaje gitu soalnya sebenernya gatau mau nulis apaan jadinya gitu deh. Maap juga kalau ada-banyak- typo bertebaran hehe

Mohon kritik dan sarannya yaw :*

-Pia

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AbstrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang