tak bisa bersama II

258 31 15
                                    









Tak terasa sudah menginjak minggu ke dua selama Junghwan berada di desa itu. Selama itu pula hubungan dirinya dan yoshi terjalin begitu saja. Mereka terjebak oleh rasa cinta dari kedua pihak. Namun sampai sekarang masih blm kunjung ada status yg terang tentang hubungan keduanya...

"Jung.... Besok kau akan kembali ke kota bukan? " tanya yoshi dengan lirih

Salahkah yoshi berharap kepada pria yg sudah memiliki keluarga? Junghwan yg memulai... Dirinya hanya ikut terbawa arus cinta yg di buat oleh Junghwan... Tapi sayang nya blm ada status yg pasti dalam hubungan mereka.

Junghwan tersenyum simpul kemudian kembali mengemasi barang barang milik nya

Dirinya mengangguk dengan lesu"yah... Maafkan aku... "Lirih Junghwan merasa bersalah

Yoshi hanya bisa tersenyum pahit. Dari awal seharusnya memang dia tidak boleh menaruh perasaan lebih ke seseorang yg sudah memiliki keluarga.

" heyy.. Knp sedih? Kau seharusnya bahagia bukan? Besok kau sudah bisa bertemu dengan suami manis mu... Dia sudah menunggu di sana"walaupun mulutnya berkata lain.. Tapi yakin lah di dalam hati nya menahan rasa pahit oleh kenyataan ini....

Baru saja Junghwan ingin bersuara, namun di hentikan oleh nya"jangan membuat suami mu merasa sedih Jung...."

"Tidur lah, besok kau harus menjalani perjalanan panjang" ucapnya kini merebahkan dirinya di samping Junghwan

Biarlah dunia menjadi saksi atas kegiatan panas mereka mlm ini. Hujan juga turun seakan-akan mendukung kegiatan panas itu. Hanya dia, hujan, Junghwan dan dunia yg tau....













Pagi menyapa tidur nyenyak Junghwan, dia meraba ke samping, kosong. Kemana yoshi?

Perlahan-lahan matanya terbuka mencoba menerima cahaya yg masuk melalui celah jendela yg sudah terbuka

"Yoshi? " panggilnya pelan ketika melihat sosok manis yoshi kini tengah berdiri di depan jendela sambil menikmati udara segar yg menerpa dirinya.

Yoshi berbalik dengan kondisi yg masih blm mengenakan busana. Hanya gumpalan selimut yg membungkus tubuh putih nya itu, guna melindungi dirinya dari dingin nya angin pagi yg seakan-akan menusuk kulit putih nya.

"Ahh kau sudah bangun? Cepatlah bersiap-siap, sebentar lagi kau harus berangkat" ucap nya lembut

Suara lembut itu menyapa indra pendengar Junghwan. Lembut... Sangat lembut, suara yg kerap menyapa pagi nya di satu minggu ini.

Bukan nya menuruti ucapan sang kasih, Junghwan malah bangkit dan berjalan mendekat kearah yoshi berada. Tangan kekar nya perlahan kembali menyusup ke kulit hangat yoshi.

"Kau demam? " tanya Junghwan saat di rasa suhu kulit yg di sentuh nya itu sedikit meningkat

Yoshi menggeleng pelan "tidak.. Mungkin karna aku terbungkus selimut" jawab yoshi seadanya

"Kau tidak ingin bersiap-siap? " lanjutnya

Hanya dengan pelukan yg perlahan-lahan mengerat itu, yoshi bisa paham. Jika sang dominan tak ingin meninggalkan nya sendiri di desa ini

"Biarkan seperti ini sebentar" gumam Junghwan sambil menelusup kan kepalanya ke ceruk leher si manis.

Wangi manis ini akan dia rindukan nantinya. Maka biarkan dia untuk menikmati nya dengan puas sekarang.

"Aku akan merindukanmu nanti"

Yoshi berbalik badan, kini dia bisa dengan jelas menatap wajah sedih dari sang dominan"aku jga akan merindukan mu... Baik baiklah di sana... Jangan sedih, krna hubungan kita memang sepantasnya tidak boleh terjalin. Kita salah Jung..... "Lirih nya

YOSHI HAREM ; YOSHI X ALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang