Awal mula mencari keadilan

71 41 13
                                    

"Semoga saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semoga saja......ini awal mula, dari keberhasilan"
^
^
^


Kini seluruh siswa siswi SMA Prestasi Bangsa sudah mengetahui semuanya, termasuk kepala sekolah yang memalsukan infomasi mengenai Berry.

Semenjak kejadian terbongkarnya semua itu, Ratu dan kedua teman-temannya tidak masuk sekolah, hingga sekarang, satu minggu setelah kejadian,

Para siswa siswi terus menerus demo untuk digantikannya kepala sekolah SMA Prestasi Bangsa, tetapi tentu tindakan tersebut, tidak mendapatkan respon sama sekali oleh pihak sekolah.

Seluruh dinding sekolah yang semula terlihat bersih dan rapih, kini dinding tersebut berubah menjadi coretan-coretan, dan beberapa sepanduk, yang bertuliskan "ganti kepala sekolah",
"kembalikan keadilan Zefaye dan Berry", "paman dan keponakan sama sama brengsek!",
"gantikan tangan dan kaki Berry",
"Ratu harus menggantikan kaki dan tangan Berry".

Seperti itu beberapa cuplikan coretan yang ada didinding sekolah, dan poster-poster yang di tempel.

>

Sementara Ratu, dirinya mengurung diri dikamar, semua sosial media yang dirinya punya, kini nonaktifkan, sementara kedua teman-temannya, pergi keluar kota untuk memutuskan pindah rumah dan sekolah, untuk menghindari kasus ini, Lea yang pindah ke Bogor, dan Laras yang pindah ke Surabaya.

Ratu terus-menerus menghubungi kedua temannya diberbagai sosmed, tetapi mereka berdua menghilang dari sosial media, dan memblokir nomor telepon dirinya. Frustasi, dirasa, dirinya kini hanya seorang diri, yang tidak tau akan melakukan apa dan akan kemana.

Kedua orang tua Ratu, belum mengetahui kasus ini, pamannya pun, belum memberitahu kasus ini kepada kedua orang tua Ratu, Ratu belum siap jika kedua orang tuanya tau perihal ini, tentu kedua orang tuanya akan marah besar.

Pasalnya, Ratu sudah diberikan peringatan kepada kedua orangtuanya untuk tidak berulah dan membuat kesalahan yang sama seperti masa SMP, yang dimana orang tua Ze, menuntut atas tindakan bullying itu, tetapi, orang tua Ratu berusaha berbagai cara, agar kasus ini, tidak menyebar dan menjadi perbincangan publik.

>>

Kini keadaan sekolah SMA Prestasi Bangsa benar-benar hancur, sekolah yang dulunya yang diidam-idamkan oleh para orang tua dan anak-anak SMP, kini hancur, tidak terlihat sama lagi.

Belajar mengajar terpaksa diberhentikan, tentu dengan situasi seperti ini, untuk belajar mengajar, sangatlah tidak efektif, bukan hanya kepala sekolah saja yang dibenci oleh siswa siswi SMA Prestasi Bangsa, tetapi para guru-guru pun, ikut terseret dan dibenci oleh siswa siswi SMA Prestasi Bangsa.

Bagaimana mereka tidak membenci, para pengajar SMA Prestasi Bangsa, ikut untuk menutup mata soal kasus ini.

>>

Keadaan Berry jauh dari kata baik-baik saja, jauh pula dari kata sembuh, semenjak beberapa hari yang lalu, Berry terus menerus mengurung dirinya didalam kamar, sudah empat hari hingga sekarang, Berry belum juga keluar kamar dan tidak bersuara.

Orang tua dan teman-teman Berry sering kali berkunjung untuk menjenguk Berry, tetapi usaha mereka untuk mengajak Berry keluar dari kamar dan mengajak nya berbicara sama saja gagal, seperti orang tuanya yang terus menerus berusaha untuk mengajak bicara anak semata wayangnya itu.

Setiap hari orang tua Berry dan teman-temannya terus menjenguk Berry, terkadang Ze dan Reon menjenguk Berry, dan terkadang juga Sastra dan lora, jika mereka sama-sama tidak sibuk terkadang mereka ber-empat sama-sama pergi untuk menjenguk Berry, yang pasti setiap hari, selalu ada saja beberapa dari mereka yang berkunjung untuk menjenguk Berry.

Mengapa jarang sekali bersama-sama untuk menjenguk Berry? karena mereka bergantian menjenguk Berry dan bergantian pula mengurus kasus ini disekolah.

Orang tua Berry selalu mengantarkan makanan untuk putri semata wayangnya itu, untuk makan pagi, siang, dan malam, tetapi semua makanan yang diantarkan, tidak Berry sentuh sama sekali selama empat hari ini, hanya air putih saja yang sering kali habis, untuk makanan, tidak sama sekali, bahkan makanan tersebut, masih utuh dengan letak yang tidak berubah.

>>

Akhirnya, pintu yang para siswa siswi SMA Prestasi Bangsa harapkan seseorang untuk keluar dari dalam sana, kini seseorang itu keluar dari balik pintu untuk menampakkan dirinya.

Seseorang membuka pintu dengan berjalan tegap memasukkan kedua tangannya pada saku celana, tanpa berekspresi sedikit pun
"Mau sampai kapan kalian disini," seseorang itu, berbicara.

Para siswa siswi yang sedari tadi berteriak, kini seketika diam senyap, semenjak seseorang itu keluar dari balik pintu.

"Sudah saya bilang kasus Berry ini, tidak ada sangkut pautnya sama sekolah!!" sentak Eric pada siswa siswi yang ada didepannya.

Seorang siswa angkat bicara "Lo udah nggak bisa ngelak Eric!"

"Tidak ada sopan sopan nya anda menyebutkan nama saya begitu saja."

"Masa gue harus bilang 'bapak Eric seorang kepala sekolah' brengsek begini dibilang kepala sekolah," sambung seorang siswi dengan beraninya, tentu para siswa siswi yang mendengar perkataan seperti itu tertawa terbahak-bahak.

"Semua bukti sudah terpampang jelas di sosmed, lo udah nggak bisa ngelak tua bangka!" ucap seorang siswa itu dengan menunjukkan handphone kepada Eric, untuk membuktikan, bahwa memang benar ada bukti cctv ketika Berry dan Zefaye dibully oleh Ratu dan kedua temannya.

Sontak Eric terkejut ketika dirinya diperlihatkan sebuah vidio dirinya yang sedang berbicara dengan Ratu mengenai pemalsuan infomasi pembullyan ini, dari mana vidio ini, dan siapa yang merekam ini, pasalnya, sewaktu dirinya dan Ratu berbicara mengenai hal itu, diruangan tersebut, tidak ada cctv dan ruangan itu jarang sekali diketahui oleh siswa siswi SMA Prestasi Bangsa.

"Dari mana vidio ini! siapa yang berani merekam ini!" murka Eric.

"Lo nggak perlu tau Eric! dan segera bertanggung jawab atas kasus ini dan anda segera mengundurkan diri menjadi kepala sekolah disekolah ini!" ucap seorang siswa yang ikut berdemo.

"KELUAR DARI SEKOLAH INI ERIC!"

"TUNTUT ERIC SAMPAI KELUAR!"

"TANGGUNG JAWAB ATAS HILANGNYA KAKI DAN TANGAN BERRY!"

"TANGAN DAN KAKI LO YANG SEHARUNYA ILANG, ERIC!"

Kata-kata yang dikeluarkan oleh seluruh siswa siswi SMA Prestasi Bangsa yang ikut demo atas meminta keadilan kasus bullying.

Sorak-sorai seluruh siswa siswi yang ikut berdemo dengan melempari sebuah gumpalan kertas kearah Eric, tidak hanya kertas, ada pula yang melempari sebuah telur yang sengaja mengenai tubuh Eric.

Dirasa ini sudah cukup keterlaluan, Eric berjalan mundur dan berbalik badan untuk kembali memasuki ruangan dirinya, ruangan kepala sekolah.

"MAU KEMANA LO PENGECUT!" umpat seorang siswa ketikan melihat Eric berbalik badan untuk memasuki kembali ruangan dirinya.

Dirinya benar-benar hancur, seluruh bukti sudah terpampang jelas diberbagai media sosial, heran, siapa yang seberani ini padanya.

>>

Thank you guys sudah membaca!
Jangan lupa untuk meninggalkan vote dan komen^^

PERTEGAS! NO COPY⚠️⚠️
MURNI IDE SENDIRI ⚠️⚠️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Revenge ZeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang