PART 22

38 3 1
                                    

FAR AWAY
Cody pov
Gue gatahu harus bilang apalagi atas apa yang gue lihat didepan mata kepala gue sendiri...
Tuhan.. Apakah ini sungguh nyata?
Gue ngusap air hujan yang turun dari rambut gue ke wajah gue, gue nggak perduli penampilan gue yang udah basah kayak gini. Gue masih berdiri disini, memandang kenya yang..
Jujur gue kaget, gue gabisa ngomong apapun saat itu. Mungkin hati gue sudah terlalu rapuh untuk menerima kenyataan yang memang pantas untuk gue dapatkan

Gue harap lo bahagia Kenya...

Untuk saat ini mungkin cuman itu yang gue bisa kasih ke lo, doa agar lo bahagia sama pilihan lo
---
Cody masih berdiri dibelokan itu tanpa sepatah kata apapun, mulutnya membeku sejak matanya menceritakan hal yang menyakitkan, yang menyedihkan untuk diterima. Saat kenya harus bersama orang lain, saat kenya harus tersenyum ikhlas bersama orang lain. Bukan dengan Cody
Codypun tersenyum,

Maddi pov
Sialnya habis gue belanja dari supermarket terdekat, tiba tiba hujan turun lebat tanpa gue duga. Well, untungnya gue selalu sedia payung sebelum hujan. Sambil gue taruh belanjaan gue, gue cek IPhone gue dan nggak ada pesan sama sekali dari Greyson disana. Seharian ini dia belum IMessage gue bahkan pesan gue belum dibaca sama dia.

Gue masukin IPhone gue ke saku gue dan gue buka payung model transparant yang gue bawa. Gue jalan, rumah gue deket taman Lukeblossom. Didepannya malah.

-kriing... Kriing... Kriing-
"Hallo ma... Iyaaa... Ini maddi habis belanja kebutuhan bulanan kita kan??...  Apa makroni?? Iyalah ma maddi galupa... Iya ntar kita buat pasta kayak biasa ma... Oh iya, papa udah pulang?..."
Langkah gue terhenti tiba tiba,
"Greyson...."
Gue melongo dengan telfon yang masih kesambung sama mama gue, mama gue manggil manggil nama gue didalam telfon. Tapi gue nggak menghiraukan apapun yang gue dengar saat itu

Telfon gue tiba tiba jatuh begitu saja, luput dari tangan gue yang tiba tiba lemah.

"Kenya...."
Gue cuman nutup mulut gue, keranjang belanjaan gue jatuh. Air mata gue mulai turun perlahan membasahi pipi gue yang merah padam. Hati gue berkecamuk, marah atas apa yang gue lihat, saat ini.
---
Maddi memungut IPhonenya yang jatuh dan mengusap layarnya. Menekan beberapa nomor di kontaknya dan

Calling Greyson

"Greysonh.... Hiks hiks.... Lo... Lo dimana??"
Maddi tersengguk sengguk sambil berbicara
"Maddi lo kenapa? Kenapa lo nangis?? Ada masalah? Kenapa lo ga cerita ke gue? Lo dimana sekarang? Maaf gue belum sempet bal..."
"Nggak perlu gue cerita ke lo"
Kata kata greyson seketika terputus dan suara maddi memecah derasnya hujan yang turun saat itu
"KARENA MASALAHNYA SEKARANG ADA DIDEPAN GUE!!!!!!!!"

-tuuuutt.... Tuuuutt...-
Telfon itu terputus dan maddi masih menggenggam IPhonenya di tangannya yang basah karena air matanya. Menatap greyson yang kini sudah mengetahui keberadaannya.

---
Greyson pov
Gue kaget setengah mati. Maddi menggenggam payung yang dia bawa dan tas belanjaannya yang sudah jatuh begitu saja. Mukanya merah padam ngelihat gue yang masih meluk kenya dalam cardigan gue.
Gue langsung berdiri
"Maddi..."
Gue langsung lari ke arah maddi dan ninggal kenya gitu aja. Gue lari diterpa hujan yang mulai ngebasahin baju cardigan dan rambut gue. Gue panik, gue udah nyakitin maddi.

"Maddi... L..lo ngapain disini?? Kenapa ga nelfon gue tadi?? Lo ada masalah apa? Kenapa ga cerita ke gue"
Gue megang bahu maddi yang diselimuti sweater merah marun, berusaha ngejelasin perlahan lahan dan nenangin situasi yang kacau
"Gausah pegang gue, gue cukup... Cukup..."
Maddi nunduk sambil ngusap air matanya cepat
"Cukup tahu lo bohongin gue! Lo gapernah sayang sama gue kan!!!!!!"
Tangannya ngedorong dada gue ngejauh
"Nggak madd.. Denger dulu greyson bisa jelasin semua ini madd"
"Jelasin apa hah!!! Jelasin kalau lo sayang sama kenya gitu!"
"Madd...."
Gue berusaha meluk maddi tapi maddi justru ngedorong gue sampai gue bener bener kedorong hampir jatuh
Maddi ngelangkah maju ke arah gue cepet dan

-plak...-
Maddi nampar pipi gue keras
"Gue benci sama lo dan dia!"
Maddi muter pandangannya kearah kenya dan langsung nunjuk ke arah kenya yang berdiri menyaksikan kita berdua bertengkar
"Madd.. Jangan benci kenya, dia nggak salah maddi"
Gue pegang tangan kanannya yang mulai pucat, wajahnya yang semakin lemah bibirnya yang kini membiru dingin
"Kalian udah bikin gue sakit!"
Maddi ngehempasin tangan gue keras dan jalan cepet ninggalin gue ditengah hujan sambil ngambil barang barangnya yang jatuh
Maddi berhenti, tiba tiba
Natap gue kaku dan penuh amarah
"KITA PUTUS"

Comment and Advice more than anything💕

HOW IT BEGIN (Greyson Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang