Section 6 - Doctor Jayden

21.6K 1.1K 112
                                    

Section 6 – Doctor Jayden

Aku sedang duduk diatas tempat tidurku dengan malas, melihat angka-angka memenui layar laptopku. Aku mengecek ulang pekerjaan pegawai magang baru dan lihat apa hasilnya. Berantakan. Hancur. Tidak layak diperlihatkan pada Sir Murray. Padahal seharusnya laporan ini ditunjukkan Sir Murray besok pagi dan nanti malam seharusnya aku mendatangi pesta dirumah Jaxon Boone!

Mungkin hal ini bisa kujadikan alasan untuk tidak pergi kepesta itu.

Lagian aku sedang tidak dalam mood untuk berada satu ruangan bersama Jayden Wilson. Bukan. Aku sudah tidak marah lagi dengannya, tetapi aku merasa bersalah padanya. Mamanya meninggal, hello! Bahkan aku sudah mengonfirmasikan hal itu pada Ms. Darcie, teman sekantorku, kalau memang istri Sir Murray sudah meninggal. Aku benar-benar merasa bersalah sekarang!

"SAVANNAH PARKER!"

Aku mendengar suara Ellie diseberang sana, menjauhkan ponselku dari kupingku. Tunggu dulu... sejak kapan aku menelpon Ellie? Aku mengerutkan keningku bingung, lalu menempelkan ponselku lagi kedepan telingaku.

Aku berdehem pelan.

"Maafkan aku, El. Aku sepertinya tidak bisa ikut ke pesta Jaxon hari ini deh," kataku dengan suara pura-pura sakit. Cara ini selalu berhasil kulakukan pada papa Ben ketika aku sedang malas sekolah, dan semoga cara ini berhasil juga pada Eleanor.

"Sakit apa?" tanyanya padaku dengan nada datar.

Aku segera mengetik di search engine google: Penyakit yang sering terjadi untuk orang yang terlalu sering bekerja. Lalu aku menyebutkan nama penyakit pada laman pencarian paling atas. "Hyperkalemia," jawabku dengan nada percaya diri.

"Oh, oke. Hati-hati dirumah," jawabnya, lalu segera menutup telponnya.

Aku bersorak sorai bahagia dalam hati karena aku tidak perlu pergi ke pesta itu! Aku segera mengirim pesan untuk Avery juga karena aku tidak ingin membuatnya khawatir. Setelah itu aku segera kembali pada pekerjaanku dan berharap jam 8 malam nanti aku sudah bisa tidur agar tidak bangun kesiangan besok paginya.

Ketika setengah perjalanan dalam pekerjaanku, tiba-tiba pintu kamarku diketuk dari luar. Aku berdecak kesal, tidak menganggap orang tersebut. "Sev, kau tidak apa-apa?" Aku mendengar suara Jayden dari luar. "Kata Ellie kau sakit," tambahnya, membuatku melompat kaget. Bagaimana bisa aku lupa kalau Ellie bisa menelpon Jay!

Aku segera menutup laptopku dan menaruhnya dimeja nakas. Setelah itu aku segera tiduran diatas tempat tidurku dan menyelimuti tubuhku dengan selimut. "Ya, Jay. Tolong jangan ganggu aku sekarang," jawabku dengan suara parau-ku, lalu batuk beberapa kali.

"Ya ampun, rasanya sakitmu benar-benar parah!" Aku bisa mendengar nada khawatir pada suaranya. "Aku harus masuk dan memeriksa keadaanmu, Sev."

"Tidak –" Tapi kata-kataku terlambat karena Jay sudah membuka pintu kamarku. Aku merutuk dalam hati, pura-pura lemas dan menatapnya dengan wajah memelas. Semoga aktingku sudah cukup bagus.

Wajah Jay cukup khawatir menatapku, tetapi pakaiannya yang membuatku tidak tahan. Dia menggunakan baju dokter dan sebuah stetoskop digantung dilehernya. Dia terlihat seperti seorang dokter menggunakan pakaian seperti itu. Salah. Baca: Sexy doctor. Aku menelan ludah ketika dia duduk disampingku, lalu menempatkan telapak tangannya pada dahiku.

Apakah dia benar-benar dokter? Aku tidak tahu apapun tentang Jay! Mungkin saja dia tidak jadi kuliah arsitektur dan berganti jurusan dokter! Ya ampun! Aku salah berbohong! "Kata Ellie kau terkena Hyperkalamia ya?" tanyanya khawatir.

"Sudah tidak parah kok, tadi aku sudah mengecek kedokter," jawabku.

"Hyperkalamia itu adalah penyakit karena terlalu banyak potasium dalam darah. Apa kau tahu efek dari terlalu banyak potasium dalam darah? Kau bisa meninggal, Sev! Mana bisa kau bilang kalau kau sudah tidak seberapa sakit?" tanyanya kesal.

Wanting My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang