10. Mulai Berubah

46K 1.3K 42
                                    

" Andreas?! " Alice merasa kegelisahan menyelimutinya kembali. Selama lebih dari seminggu ia tidak berhadapan dengan pria itu dan baru kemarin mereka bertemu, kini dunia mempertemukannya kembali. Seharusnya ia merasa malu karena ketahuan bahwa dirinya sangatlah penakut di bawah kuasa pria itu. Tapi kejadian demi kejadian membangkitkan sisi liarnya.

Saat melihat kegelisahan dari raut wajah Alice Andreas terekeh. Ia tidak tahu bahwa dirinya memberikan efek yang begitu besar pada gadis itu. Setiap efek selalu berbeda tergantung bagaimana cara ia memperlakukan Alice. Jika ia berbuat baik maka gadis itu akan terkejut dan merona. Sebaliknya, jika ia berbuat jahat maka gadis itu akan terkejut pula dan menangis. Tidak berbeda jauh dengan dugaannya.

" Kau seperti seekor kucing yang ketahuan mencuri ikan. Ada apa denganmu Alice? " Alice memalingkan wajah menampik ucapan Andreas. Terlihat jelas dirinya sangat tidak tenang mengetahui pria yang bersamanya saat ini adalah Andreas. Sementara itu, Andreas mencondongkan tubuhnya mendekati Alice. Wajah Alice seketika merona merasakan hembusan nafas Andreas menerpa pipi kanannya.

Jika saja mereka adalah pasangan yang normal, pasti Andreas sudah mengambil kesempatan langka itu untuk merasakan hangatnya bibir merah muda Alice di bibirnya. Rasa yang selalu membuatnya penasaran untuk segera mencicipinya. Tapi sayangnya, mereka jauh dari kata normal. Perjodohan yang terjadi tidak memprrbaiki hubungan yang terjalin di antara keduanya selama ini. Malah berpotensi akan semakin memperburuk keadaan.

" Kau tahu? Aku akan selalu berada di tempat dimana aku bisa melihatmu dengan mataku " mata Andreas berkilat penuh penekanan. Setiap kalimat yang terlontar mengandung makna yang tersirat. Alice tak bergeming. Ia tetap berada di tempatnya, merona dan terpaku disana. Sejenak ia tertegun mencerna setiap kalimat yang mampu menghipnotisnya.

Oh tidak! Bukan hanya kalimatnya saja tapi si penutur juga telah menghipnotisnya. Atmosfir disekitarnya tiba-tiba saja menipis. Ia berharap Andreas segera menjauh darinya dan mengalihkan perhatian pada apapun yang berada di sekitarnya. Bukannya malah menatapnya intens dan terpaku pada posisinya yang mencondong seperti sekarang ini.

" Harus kuakui, kau selalu terlihat menawan di mataku " Alice terbelalak. Ia menatap tak percaya Andreas mengatakan pujian semacam itu. Setelah bertahun-tahun pria itu sibuk mengorek kekurangannya, kini mata hatinya telah terbuka untuk melihat kelebihannya.

Perlahan Andreas mulai menjauh namun tetap menatap Alice dengan intens. Suasana menjadi canggung. Alice tergagap di tempat lalu kembali pada pemandangan awan di sampingnya. Sedangkan Andreas, ia berpikir dirinya terlihat sebagai seorang pengecut saat ini. Alice adalah tunangannya dan ia memiliki hak untuk melakukan apapun pada gadis itu. Mencium Alice adalah hal yang sangat wajar dilakukannya karena ia adalah tunangannya. Tapi apa yang ia lakukan? Hanya memuji gadis itu lalu mengumpat dalam hati. Menyayangkan dirinya yang masih sama seperti dulu. Terlalu pengecut untuk mengungkapkan perasaan yang terpendam.

Setelah pertemuan yang mengejutkan di pesawat kemarin, Alice tak pernah lagi melihat Andreas selama di Singapura. Pria itu menghilang di antara kerumunan penumpang yang turun. Ketika Alice dengan alibinya berusaha mencari Andreas, pria itu menghilang jauh dari jangkauannya.

Ia masih ingat dengan pujian Andreas saat itu. Bahkan sebelum pria itu memujinya, wajahnya sudah terlebih dulu terbakar oleh gairah. Ia ingin merasakan Andreas memeluknya hangat, menciumnya dengan lembut dan mereka akan berakhir di ranjang yang sama. Melepas segala kekacauan yang telah terjadi selama bertahun-tahun dan hanya kenikmatanlah yang dapat mereka rasakan. Sayangnya, Andreas terlalu kasar untuk digenggamnya. Kebersamaan mereka terjadi karena orang tua bukan murni karena naluri mereka sendiri.

Hari ini adalah hari keduanya berada di Singapura dan ini berarti tugasnya sebagai pengganti Marisa selesai. Alice bersyukur karena tidak harus lagi bersusah payah tersenyum palsu untuk membalas setiap senyuman penuh ejekan dari rekan-rekan barunya. Kebanyakan dari mereka masih belum dapat menerima kenyataan bahwa sementara ia berada disana sebagai pengganti Marisa sehingga membuatnya jengkel.

Just Your Body! No More!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang