It's You (Bagian A)

292 8 1
                                    

Tiiin tiin tiiiin

"Ish," Hana terus mengklakson mobilnya. "Sedang apa mobil itu di sana? Menghalangi jalanku saja." Omelnya.

Gadis itu kembali mengklakson mobilnya, dan detik berikutnya keluar seorang pria, cukup tinggi. Hana mengerutkan keningnya melihat seragam pria itu. Sama dengannya.

"Sepertinya murid baru." Gumamnya pelan. "Apa?" Hana melihat pria itu melambaikan tangan ke arahnya dengan senyuman genitnya. Gadis itu menurunkan kaca mobilnya kemudian melongokkan kepalanya, "Hei kau! Bisa tidak jangan menghalangi jalanku?" Katanya sedikit berteriak.

Pria itu berjalan ke arahnya, tersenyum ke arah Hana. Kemudian berkata, "Maaf, tapi ban depan mobilku bocor." Katanya. Pria itu melirik seragam Hana, matanya berbinar. "Ah, kau satu sekolah denganku rupanya, kebetulan sekali." Sambungnya lagi.

Hana sempat tidak berkedip beberapa detik. Hana akui, sangat ia akui kalau pria yang sekarang berdiri di hadapannya tampan, sangat tampan. Namun, gadis itu segera menyadarkan dirinya, takut diketahui pria itu kalau ia terpesona padanya.

"Boleh 'kan?"

"Hah? Apa?"

Pria itu tersenyum lagi. Lebih manis dari sebelumnya. "Aku boleh menumpang sampai ke sekolah 'kan?" Katanya dengan tangan kanan menunjuk ke arah mobilnya. Hana sedikit geli melihat tampang aegyo pria itu.

"Oh itu... hanya kali ini saja. Mengerti!" Gadis itu paling tidak suka ada orang asing yang masuk ke mobilnya. Jadi, ia bersikap demikian.

"Namamu?" Tanya Pria itu setelah berada di mobil Hana. Keduanya kembali meluncur ke arah sekolah.

"Hana, Park Hana."

"Aku Cho Kyu Hyun." Sambungnya. Hana melirik sekilas kemudian ia kembali fokus pada jalan.

***
Satu sekolah langsung heboh melihat Hana datang dengan pria tampan. Ini rekor baru buat teman-temannya.

"Hei, kau datang dengannya?"

"Siapa dia?"

"Kau menemukan pria tampan itu di mana?"

"Tumben sekali kau membolehkannya ikut di mobilmu? Karena dia tampan 'kan?"

Hana memandang bayangannya di cermin. Kupingnya sangat panas mendengar serentetan pertanyaan dari teman - temannya. Tidak cukup dijelaskan sekali, teman - temannya terus menerus bertanya. Dan sekarang? Gadis itu memilih melarikan diri ke toilet.

Ponselnya berbunyi. Joy Calling.

"Hmm?"

"Kau di mana?"

"Di tempat yang tidak bisa kalian temukan." Sahutnya datar. Joy menjerit histeris disebrang sana. Gadis itu memang super lebay terhadap apapun, Hana heran kenapa Jun Ki betah berpacaran dengan Joy.

"Serius kau di mana? Pria tampan itu mencarimu!" Serunya lebih heboh sampai Hana harus menjauhkan ponselnya.

"Kenapa dia mencariku? Seingatku, dia tidak ada lagi urusan denganku."

"Bodoh!"

"Kau mengataiku, hah?"

"Cepat kemari, kalau tidak, " Joy menggantungkan kalimatnya, "kalau tidak, aku akan menyerahkan kotak makanmu kepadanya."

Bip

"Ish, Joy sialan."

Hana buru - buru datang ke kelasnya. Bukan masalah bekal makannya, tapi Joy dan yang lainnya pasti bicara yang tidak - tidak pada Kyu Hyun. Tentu dengan mengatas namakan dirinya.

Hana jadi ingat kejadian sebulan lalu saat teman - temannya mengetahui kalau dirinya menyukai Yoon Dae Il, kakak senior pemain basket itu. Hampir setiap hari bekal makanannya diberikan pada lelaki itu, dan Joy mengatakan padanya kalau bekal itu khusus untuk Dae il sebagai tanda cintanya.

Setelah kejadian itu, Hana tidak berani lagi melihat Dae Il dan kalau berpapasan dengan pria itu, ia akan kabur bersembunyi.

Di ambang pintu, Hana mengatur napasnya. Ia sedikit berlari untuk cepat sampai ke kelasnya. Dilihatnya Kyu Hyun sedang asik berbincang dengan Joy dan Soo In , sikembar yang super heboh.

"Hana-ya." Soo In yang menyadarinya lebih dulu. Kyu Hyun ikut menoleh ke arah Hana. Pria itu tersenyum.

"Kenapa mencariku?" Tanyanya langsung.

"Kau tidak boleh galak padanya, mengerti." Soo In angkat bicara. "Dia keponakannya Park Jung Soo, yang mempunyai sekolah ini."

Kyu Hyun melihat Hana seperti tidak menyukainya ketika mendengar perkataan Soo In. Ia hendak mengucapkan sesuatu, tetapi Hana mendahuluinya.

"Jika kau ke sini hanya untuk memberitahu identitasmu, maaf saja. Aku sama sekali tidak tertarik." Hana berjalan kebangkunya. Diikuti Kyu Hyun.

Kyu Hyun menyukai gaya gadis itu. Iya tersenyum. "Bukan, aku sama sekali tidak bermaksud seperti itu." Pria itu duduk di depan Hana, menopang dagu dengan tangan kanannya. "Aku hanya ingin berkenalan denganmu." Kyu Hyun mengedipkan sebelah matanya. Hal itu membuat Hana memutar bola matanya malas.

Murid yang lainnya sontak histeris melihat sikap Kyu Hyun yang menurut mereka manis. Namun tidak bagi Hana.

"Kau tebar pesona di tempat yang salah." Kata Hana datar.

"Kau galak sekali." Keluhnya. Seperti sudah berteman lama, Kyu Hyun seakan tidak canggung bersikap apa adanya di hadapan gadis itu. "Nanti aku ikut bersamamu lagi, ya?"

Hana menatap malas Kyu Hyun. "Kau tidak ingat tadi sebelum kita berangkat?"

"Apa?"

Hana menghela napasnya kesal kemudian mendelikan matanya. "Kau menumpang ke mobilku hanya untuk tadi saja. Selebihnya, kau tidak boleh."

"Kenapa?" Protes Kyu Hyun tidak terima.

Gadis itu bersorak riang dalam hatinya ketika bel berbunyi. Kyu Hyun mau tidak mau pria itu harus pergi karena kelasnya yang berbeda. Hana pun belum,.. ralat, tidak mengetahui dimana kelas Kyu Hyun.

"Pulang sekolah aku tunggu di gerbang." Ucap Kyu Hyun sebelum pergi.

"Dasar pria aneh!"

****

Sesuai ucapannya, Kyu Hyun, pria itu sudah berdiri di depan gerbang sekolah. Ia begitu percaya diri sekali jika Hana akan membiarkannya pulang bersama. Pria itu bisa saja pulang terlebih dahulu dan mengambil mobilnya ke bengkel. Namun, Kyu Hyun merasa sayang dengan moment ini. Kapan lagi bisa beralasan seperti ini.

Pria itu melirik jam tangannya. Sudah hampir 15 belas menit ia menunggu tapi Hana belum juga keluar. Murid yang lainnya sudah berhambur keluar sejak tadi. Apa mungkin ada jalan lain selain gerbang ini? Pikir Kyu Hyun.

Tidak lama Kyu Hyun melihat Soo In, pria itu langsung menanyakan keberadaan Hana.

"Hana? Mana?" Tanya Kyu Hyun langsung.

"Oh.. itu.. dia masih ada urusan di dalam. Sebaiknya kau pulang terlebih dahulu, Kyu."

"Kenapa?"

Belum sempat Soo In menjawab, Kyu Hyun sudah terlebih dahulu melihat Hana. Tidak sendiri. Di sampingnya berjalan beriringan dengan seorang pria. Kyu Hyun baru melihatnya.

"Dia teman Hana," Jelas Soo In seolah membaca raut wajah Kyu Hyun yang sedang bertanya - tanya. "Jangan cemburu seperti itu." Gurau Soo In. Namun Kyu Hyun seperti tidak mendengarnya.

"Park Hana!" Teriak Kyu Hyun membuat Hana dengan lelaki itu menoleh ke arahnya. "Soo In kau bisa pulang duluan, aku bersama Hana. Terima kasih, yah." Ucap Kyu Hyun kemudian pria itu menghampiri Hana.

"Apa?"

"Tentu saja. Menumpang. Lagi." Katanya dengan aegyo.

"Nuguseyo?" Tanya pria itu dengan tampang herannya.

"Cho Kyu Hyun." Sela Kyu Hyun. Hana kembali merapatkan bibirnya.

"Kim Myung Soo."

****
To be continue

It's You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang